Selasa, 21 Juni 2016

KELUARGA PENULIS DAN KELUARGA BESAR ISTRI SERTA KERABAT & TEMAN DI LINGKUNGAN PENULIS

Assalamu'alaikum


Banyak para orang tua yang menanyakan keberadaan penulis, seperti alamat dan bukti-bukti terapi hasil bayi yang telah diterapi (oleh istri) sehubungan dengan artikel Blogspot penulis, sehingga akan ada berbagai pikiran pada para orang tua sekalian, "Benar gak sih orang pembuat situs artikel ini ?" sering ternyata para orang tua berkata setelah kami presentasi dan beberapa kali terapi, mulai ada dan banyak kemajuan pada bayinya.

Sehingga selama ini penulis usahakan untuk memberi bukti hasil nyata bayi yang sudah membaik dan berubah wajahnya dengan segala kemampuannya melalui bundle presentasi kepada para orang tua yang telah yakin kepada Allah dan memanggil kami, untuk tahu tentang metode dan cara, juga mengenai keberadaan kami. Sementara tentang kemajuan hasil terapi adalah atas seizin Allah jika yakin maka hal mustahil akan terjadi, asalkan kita berdzikir dengan kualitas baik, memperlakukan bayi cara terapi baik dan benar yang telah dijelaskan dengan rajin di keseharian dan ikhlas serta yakin akan kemaha-Kuasaan-Nya bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita yang juga disertai usaha yang baik dan benar. Semua kembali kepada prasangkah hamba-Nya.

Akan tetapi masih saja mungkin ada yang sungguh penasaran dengan kami sebelum kita bertemu, (maaf di  sini SUNGGUH TERPAKSA SEKALI dan penulis mohon ampun kepada  Allah) foto-foto di bawah ini penulis munculkan bukan untuk pamer ataupun riya tapi semoga tujuannya adalah :
-lingkungan seperti apa yang ada di lingkungan penulis
-kakak-kakak penulis
-sanak family istri
-bahkan kakek penulis
-dan sahabat kakak penulis dan beberapa lainnya
Semoga menjadikan Bapak / Ibu sekalian jelas SIAPAKAH KIRA-KIRA PENULIS dengan penjabaran foto-foto berikut dikarenakan untuk LUAR PROPINSI YANG SANGAT JAUH, ada saja  sampai  bertanya :

“Di mana sih Bapak dan Ibu tinggal ?”
Atau seperti kondisi lain saat kami kunjungan baru saja si Ibu dikarenakan tidak  ada suaminya, karena kunjungan kami di hari biasa (bukan di Sabtu dan Minggu) sejak bersepakat bertemu lalu hari-hari menjelang kedatangan kami presentasi (mengenai METODE TERAPI, CARA TERAPI dan hal-hal seputar
hasil terbaik terapi sampai-sampai si ibu orang tua bayi berkata:

“Sampai deg-deg kan  saya menunggu hari kedatangan Bapak dan ibu.” Dikarenakan perkenalan ini adalah melalui sebuah artikel di internet yang gratis pula. Bahkan walaupun situs gratisan, banyak orang tua pasien kami justru dipercaya beberapa dokter dan beberapa orang tua staf di kementrian Negara RI sehingga justru menterapi bayinya ke kami dikarenakan terapi kami sampai ke perubahan wajah (asalkan bayi diterapi sebelum usia 6 bulan sudah di mulai) dan fisik organ dalam yang tidak terjangkau tangan manusia, dikarenakan kita memohonkan kemu’jizatan karunia Allah termasuk pemberian aura bagus untuk wajah bayi agar jauh dari sebutan wajah kembar 1000.

Mungkin juga merasa tidak enak jika (malu bertanya) terhadap penulis untuk menanyakan :
"Mana keluarga penulis ?"

Alhamdulillah penulis ucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan bapak/ibu sekalian khususnya yang di luar propinsi yang jauh bahwa belum kenalpun tapi ibu dan bapak telah mempercayai kami, yang sebenarnya sungguh sulit di zaman ini, tapi hanya sedikit kepekaan dan perasaan lebihlah sehingga bisa percaya dengan kami untuk menterapi bayinya bahwa kitapun belum pernah bertemu muka.

Yang para orang tua baru menemukan Blogspot penulis tapi bayinya sudah usia 1 atau 1,5 tahun lalu ada perkembangan bagus yang banyak, banyak orangtua yang berkata : "Kalau saya sudah dari dulu menemukan artikel bapak (maksudnya pak Kurniawan) harusnya sudah jauh dan lebih cepat dan banyak perkembangannya.

Kami mengomentarinya : "Ya bisa jadi Allah baru membuka dan memberikan jalan-Nya untuk menemukan blogspot saya oleh bapak/ibu di usia sekianlah bayi ibu untuk bertemu dengan kami, semua sudah jalan-Nya Allah akhirnya ibu / bapak menemukan blogspot kami."

Alhamdulillah ternyata setelah beberapa bulan terapi dan banyak kemajuan, lalu wajah berubah aura bagus berubah hingga akhirnya bisa duduk, berdiri dan jalan dengan wajah sudah baik, dan kami nyatakan terapinya selesai, malahan banyak orang tua bayi menyatakan : 
"Jangan distop ya Bu Arfah, saya mau terus menterapi anak saya walau hanya 1x tiap bulannya, sekalian silaturahmi." 

FOTO 1: Di atas ini adalah keluarga penulis (panah merah) berfoto bersama istri (panah biru), panah putih adalah adik dari nenek penulis dari jalur ibu, kakek (suami dari adik nenek penulis panah hijau) sewaktu zaman penjajahan termasuk anggota PETA (Pembela Tanah Air) berperang melawan penjajah di Pesisir Selatan Bukit Barisan Sumatera Barat (dan masih hidup sampai sekarang usia sekitar 90 tahun) Oom penulis saat ini menjabat sebagai "Datuk Biso" di ranah Minang Pesisir Selatan (panah ungu), kakak penulis nomor 2 (panah kuning) Penulis adalah bungsu dari 3 bersaudara.

Tentang PETA:  "Tentara PETA telah berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh nasional yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Veteran-veteran tentara PETA telah menentukan perkembangan dan evolusi militer Indonesia, antara lain setelah menjadi bagian penting dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga akhirnya TNI. Karena hal ini, PETA banyak dianggap sebagai salah satu cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia."
Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pembela_Tanah_Air

Sedangkan orang tua istri dulunya termasuk tentara di Republik Indonesia ini, sehingga istri terkadang ikut acara dalam Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan TNI Polri (FKPPI).

Pernahkah (ingatkah) Bapak/Ibu sekalian dulu dengan lagu "Bidadari" yang dinyanyikan oleh Andre Hehanussa ?? Bapak / Ibu sekalian buka Youtube.com lalu ketik: 
andre hehanussa bidadari
andre hehanussa di kuta bali


Kakak nomor 2 Penulis (yang ditunjukkan dengan panah warna kuning pada foto 1) bersuamikan Ridolf Hehanussa, (penulis sebagai adik ipar memanggilnya dengan panggilan "bang Ridho") adalah adik sepupu dari Andre Hehanussa. Siapakah (karir) Ridolf Hehanussa dulu dan kemarin-kemarin ? 
-Guru kursus privat Agnes Monica sewaktu masih usia kecil dan belum top seperti sekarang
-Pelatih vocal Vania Larissa di saat (akan) menjadi Miss Indonesia 2013

FOTO 2: hasil search di google.com akan menemukan gambar di atas, sekarang penulis akan lebih zoom (dibesarkan) ke yang paling kiri dari gambar (image di atas)

FOTO 3 : Perhatikan gambar di atas dan lihat tulisan di bagian kanannya silakan dizoom, wanita yang berdiri adalah Vania Larissa (Miss Indonesia 2013) saat dilatih vocal oleh Bang Ridho (sedang bermain piano/piano electric).






FOTO 4 Kakak kandung dari istri Penulis (sebelah kanan/jilbab kotak-kotak putih) bersama mama Dedeh
Setelah mama Dedeh memberikan ceramah dalam rangka Isra Mi'raj di sebuah musholla
20 Mei 2016 di daerah Kemayoran di dekat rumah kakak dari istri Penulis.
Terima kasih kepada mama Dedeh sempat mampir ke rumah kakak istri Penulis dan
berfoto bersama keponakan istri. Foto saat di mobil.

FOTO 5: Minggu 29 Mei 2016 berfoto bersama keluarga besar istri, setelah siangnya acara ziarah makam orang tua di Tangerang lalu makan-makan dan bermaaf-maafan sebelum memulai ibadah puasa Ramadhan. Tampak Penulis (panah warna Merah), istri penulis (panah warna hijau), dan kakak dari istri penulis (panah warna biru dengan list luar kuning) adalah yang berfoto bersama mama Dedeh pada FOTO 4.

FOTO 6: Penulis (panah Kuning), Uci Bing Slamet (panah Biru) dan kakak kandung penulis yang sulung (panah Oranye). Sejak 1985 Uci Bing Slamet telah menjadi teman dekat keluarga penulis, Uci adalah teman kakak sulung penulis, dan teman-teman kakak penulis.

FOTO 7: Istri penulis, Uci Bing Slamet dan Penulis


Inilah sedikit foto-foto keluarga penulis, sedikit banyak dapat memberikan gambaran tentang keberadaan penulis dan istri, semoga dapat membuang jauh-jauh pemikiran kekuatiran yang TIDAK PERLU curiga tentang penulis dan istri.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk menepis keraguan Bapak / Ibu sekalian tentang kami.
Jangan ragu, selagi kami masih bisa melakukan terapi dikarenakan kemampuan seperti ini  belum tentu ada di manapun di Indonesia yang berada di 1 orang terapis. Istri adalah lulusan pesantren Darun Najah Petukangan Ulujami (kakak angkatan / kakak kelas dari Ustadz Yusuf Mansyur).

Bersambung:
http://kprihatmono.blogspot.com/2019/06/seluruh-indonesia-jangan-ragu.html?m=1

Drs. R.  Kurniawan Prihatmono
HP 081386837511
Hanya untuk yang serius
Harap SMS kan nomor WA lebih dahulu

https://terapidzikirds21.com/

Jumat, 17 Juni 2016

ALHAMDULILLAH ANAK SAYA BISA BERJALAN DAN OPERASI ATRESIA ANI BERJALAN LANCAR



SMS PERTAMA DARI PAK MM

Penulis cukup banyak menerima SMS (pesan singkat) dan telpon dari para orang tua di berbagai propinsi di Indonesia, seperti propinsi dari pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan kota-kota lainnya, namun hanya dari para orang tua yang memang serius yang penulis layani yang memang ingin menterapi bayinya ke (istri) penulis, dengan terlebih dahulu akan penulis jelaskan dan penulis berikan arahan-arahan sebelumnya. Seperti di suatu hari masuk sms ke handphone penulis di 13 Agustus 2015 dari Bapak MM, yang masih penulis simpan seluruh masuknya SMS sejak pertama kali dari seluruh orang tua bayi hingga saat ini :

Pak MM: “Assalamu’alaikum. Salam …. Alhamdulillah saya menemukan tulisan anda sekitar kasus down syndrome, saya ingin konsultasi terkait perkembangan anak saya (N), kapan saya bisa menghubungi  bapak….. terima kasih (MM, Jakarta)”.

Penulis: “Wa’alaikumsalam Pak. Terima kasih telah membaca artikel Blogspot saya. Apakah kita bisa berteman WA/BB,  agar kita mudah komunikasi ? Kami akan presentasi metode dan cara terapi untuk se-Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) agar faham sekalian melihat kondisi anak bapak. Dari Kurniawan”

Pak MM: “Terima kasih banyak sudah menjawab sms saya …. Ini nomor WA saya 08780xxxxxx… Ingin sekali saya segera mendengar komentar bapak tentang anak saya…” demikian Pak MM pada mula sekali ber-SMS dengan penulis, dikarenakan juga anaknya sudah usia 19 bulan yang kelainan DS ternyata juga mengalami kelainan atresia ani (tidak ada anus) dan sejak bayi operasi kolostomi (yang dibuat saluran pembuangan dari samping kiri perut anaknya (N) masih belum bisa berjalan juga padahal sudah ikut terapi fisioterapi di rumah sakit di bilangan Parung, kemungkinan memang atresia ani-nyalah juga yang menjadikan bagian kiri tubuh menjadi lebih terlambat (karena ada operasi untuk kantung bab-nya) menjadi halangan bagian sisi kiri.


Sempat kami berteman WA sebelum berkunjung ke rumah beliau yang bekerja sebagai staf litbang pendidikan di salah satu kementrian Negara Republik Indonesia. Beliau bertanya sebelum kami presentasi datang ke rumah beliau: “Benarkah keputusan saya, bahwa saya baru akan mengoperasi atresia aninya setelah anak saya bisa jalan ?”

Penulis : “Wah untuk hal  ini kapannya kesiapan bayi dioperasi silakan Bapak berkonsultasi dengan ahlinya pak” (maksud penulis adalah dokter ahli untuk atresia ani) dikarenakan ini tergantung kesehatan bayi juga dan faktor kesiapan orang tua juga untuk saya tidak menyalahkan dikarenakan si anak sudah cukup besar, yang kebanyakan operasi ini dilakukan sebelum usia 1 tahun, jadi sebenarnya tidak perlu menunggu harus bisa jalan lebih dahulu.

Penulis bertanya: “Sudah fisioterapi di mana saja ?”
Pak MM:  Di rumah sakit x dan sudah sejak 10 bulan, tapi hingga usia 19 bulan ini baru ini kemajuannya. Kemajuannya maksudnya sudah titah tapi jalan masih dipegang dengan dengkul masih bergetar dan jalan ngesot (jalan maju sambil duduk), dikarenakan ada kantung penampungan di perut bawah kiri.


KUNJUNGAN PRESENTASI
Akhirnya penulis dan istri berkunjung di hari yang telah disepakati dan presentasi seputar terapinya, cara terapinya dan hal-hal yang akan mempengaruhi hasil terbaik terapi, dan sekalian diagnosa kondisi anak Pak MM dan istrinya Bu E yang berjenis kelamin laki-laki dan kondisinya saat itu adalah :
-down syndrome* dan atresia ani (belum ada anus)
-jalan masih sambil duduk (maaf) ngesot (jalan maju sambil duduk) juga yang aktif terutama kaki kanan dikarenakan perut kiri ada plastik penampungan babnya
-berdiri bisa tapi dengkul masih sangat bergetar
-sambil saat berdiri tangan masih dibantu pegang, jika tidak dipegang maka si anak akan ambruk
-jalan bisa dengan sangat perlahan dan dengkul masih bergetar keduanya

*down syndrome:
http://kprihatmono.blogspot.co.id/2016/02/kprihatmonoblogspotcoid-mencapai-5.html
Begitu faham denga terapi kami, Pak MM langsung berkomentar yang masih penulis ingat sampai sekarang: “Wah ada ya model terapi kayak begini.” Beliau sangat antusias sekali bahkan langsung beberapa hari kemudian langsung mulai terapi dengan istri penulis dan terapi yang di rumah sakit sementara dihentikan sambil melihat kemajuan perkembangan hasil terapinya (untuk dinilai).

Penulis: “Tidak ada yang mustahil bagi Allah walau terhadap kelainan seperti ini Pak.” Kemudian kami pamit pullang dan agar ibu E dan Bapak MM agar mendiskusikan akankah terapinya kapan dimulai dengan  adanya dzikiran yang juga mesti dilakukan untuk mereka berdua, agar keberhasilan terapi untuk anaknya dimudahkan dan diberikan hasil terbaik semaksimal mungkin oleh Allah SWT.

Pak MM bercerita bahwa sebenarnya beliau sudah suka sempat beberapa  bulan lalu browsing di google mencari tempat-tempat terapi fisioterapi  tapi saya belum menemukan siapa yang akan bantu untuk terapi anak saya. Sempat saya beripikir lama sekali, apakah mau nunggu sampai bisa jalan dulu atau operasi atresia ani-nya dulu. Sampai akhirnya di Agustus 2015 lalu saya browsing malam-malam (di saat N sudah usia 2 tahun 3 bulan) saya menemukan artikel Blogspot Pak Kurniawan, saya dan istri begitu saya beritahu kok rasanya ingin segera memanggil Pak Kurniawan untuk melihat anak kami. Saya merasa artikel-artikelnya tentang kisah keluarga yang ada dalam Blogspot Pak Kurniawan memang merupakan kisah nyata kejadian sebenarnya, makanya akhirnya saya SMS Pak Kurniawan.


DIMULAI FISIOTERAPI UNTUK ANAK PAK MM  
Pertemuan selanjutnya kami langsung diminta untuk kunjungan hari Minggu dikarenakan Pak MM dan Ibu E keduanya bekerja hanya berbeda divisi, sehingga kami tidak bisa menaruh jadwal kunjungan terapi di hari biasa. Banyaknya terapi di awal 8x tiap bulannya yang banyak ditujukan ke Syaraf Motorik Kasar dalam otak (CERREBELUM), punggung dan pinggul dan kaki. Mulailah terapi ke kami dari hari ke hari dilalui, setelah beberapa kali atas kesabaran mereka dan Allah ridhoi alhamdulillah kemudian mulai tampak ada kemajuan-kemajuan perkembangan hanya sekitar 2 sampai dengan 2,5 bulanan:
- mulai bisa berdiri tapi masih memegang meja tamu
- wajah dalam menatap makin berekspresi bagus
- tatapannya dan senyumnya
- sesekali bila tidak sedang jalan, masih suka jalan maju sambil duduk


PERKEMBANGAN SETELAH 2,5 BULAN HINGGA  4 BULAN
Perkembangan di Desember 2015 sampai dengan Januari 2016 yang usianya anak Pak MM yaitu N berusia 2 tahun 7 bulan dan hasil terapi selama 5 bulan ini sejak minggu ke 3 Agustus 2015 alhamdulillah sangat pesat. Saya tanya ke Pak MM  setelah kunjungan terapi ke sekian kali tentang bagaimana jalannya: “Itu sudah saya ajak jalan antar 2 rumah,  dan sudah sering ke teras sendiri, saya biarin aja gak pakai sepatu.”  Sambil Pak MM senyum-senyum yang penulis jawab: “Wah hati-hati Pak takutnya ada paku, kan di sebelah apalagi sedang renovasi rumah.” Yang pas saat itu sebelah rumah Pak MM sedang ada tukang bangunan yang merenovasi dan material bangunan ada di depan rumah (di luar jalan komplek) rumah, yang disambut dengan kalimat dari istri Pak MM:
“Iya nih ayah mestinya kan pake sepatu.” Demikian komentar seorang ibu yang memang kawatir sekali dengan cara Pak MM. Sampai di sini jumlah terapi mulai hanya menjadi 6x.

Pak MM dan Bu E sudah menyetop terapi yang berkunjung ke rumah sakit dan fokus ke terapi kami, selain ibu E dan Pak M memang keduanya bekerja, jadi sangat menerima sekali cara terapi kami yang bisa kunjugan ke rumah pasien.


TERAPI TERJEDA DENGAN OPERASI ATRESIA ANI
Setelah terapi sekitar 2 bulan berlalu, akhirnya N mendapat panggilan untuk operasi ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo untuk operasi (maaf: pembuatan maaf duburnya) dan dilakukan perawatan dulu beberapa hari di sana, penulis terus melakukan pemantauan bahkan juga mengantar istri melakukan terapi penguatan untuk N menjelang di hari saat akan operasi ke 2 (pembusian). Penulis dan istri sempat berfoto bersama N dan pengasuhnya yang menjagai N di setiap harinya.


FISIOTERAPI FEBRUARI - MARET 2016 N BISA BERJALAN SEMPURNA
Alhamdulilllah akhirnya N saat kami berkunjung kembali, N berjalan sudah sangat lancar dan penulis memvideokan setiap kali N berjalan.  Terlihat sesekali masih menghampiri kursi yang diduduki Pak MM atau Ibu E di saat jalan beberapa langkah lepas tangan. Sampai di sini terlihat wajah kedua orang tua ini sudah sangat bahagia sekali terpancar dari wajahnya.  Dan tentunya jumlah terapi semakin berkurang  di tiap bulannya hanya 4x.


OPERASI KE 3 (TERAKHIR) ATRESIA ANI DI AWAL MEI 2016

Fisioterapinya terjadi jeda kembali dikarenakan operasi atresia ani terakhir (ke 3) N kembali ke rs. Cipto Mangunkusumo dan di sini kami mendapat kabar yang membuat haru, dikarenakan saat N sudah siap menunggu beberapa jam karena mesti puasa sebelum operasinya, sedangkan sudah sampai siang belum dilakukan tindakan operasi, akhirnya N yang menginjak usia 2 tahun 11 bulan ini menuju tempat tidur  ruang tindakan operasinya sendiri disaksikan orang tuanya dan para dokter yang waktu itu masih siap-siap, seakan ingin disegerakan kepada para dokter untuk cepat dioperasi dikarenakan sudah terlalu lama berpuasa.

Alhamdulillah akhirnya operasi atresia ani-nya berjalan selamat dan lancar. Dan setelah N diperbolehkan pulang ke rumah, kami mulai terapi kembali yaitu sekaligus membantu agar recovery (pemulihan) operasi juga lebih cepat. Alhamdulillah di pertengahan Mei 2016 N sudah baik kondisinya dan sudah berjalan dengan cukup baik. Dan jumlah terapi hanya tinggal 1x terutama untuk otak syaraf motorik halus atau otak yang disebut CERREBRUM (untuk kecerdasan dan kepintaran).


FISIOTERAPI SUDAH DI PENGHUJUNG DAN  N BERFOTO DENGAN KAMI
Fisiotterapi sudah mulai berada di penghujung perjalanan panjang untuk N. Terapi kunjungan di pertengahan Mei kemarin setelah selesai dan kami akan pamitan, di saat Pak MM dan Bu E mengisahkan kisah operasinya di rumah sakit, sementara N jalan mondar-mandir ke teras, masuk lagi ke ruang tamu beberapa kali tanpa didampingi sama sekali. Lalu N pelan-pelan menghampiri kami yang sedang duduk di sofa yang muat 2 orang melalui Ibu E yang duduk di kursi sendiri, lalu berjalan di antara meja tamu ke dekat kaki kami, ternyata N ingin duduk di antara Penulis dan istri Penulis, dan penulis berkata:

“Ooowh ingin duduk di tengah…….mau difoto ber 3 ya kata penulis ke N” sambil N senyum dan penulis meminta  tolong kepada Bapak MM untuk mengabadikan.
Terharu penulis dan istri melihat kondisi ini, “Ya Allah sudah pinter ya N” kata istri dan penulis, selama ini belum pernah N berlaku seperti ini, ini seperti mengisyaratkan bahwa masa-masa terapinya memang sudah berada di penghujung (segera akan selesai) hanya tinggal 2x.

Semakin terpancar raut kebahagiaan di wajah Bapak MM dan Ibu E, kamipun sangat bahagian melihat perkembangan N. Kepada Bapak MM dan Ibu E, hari-hari panjang terapi N, sudah kita lalui bersama dan sudah akan selesai dan hanya tinggal beberapa kali untuk kecerdasan dan kepintaran. Semoga perkembangan tumbuh kembang N selanjutnya seperti pendidikan dan kemandirian kehidupannya, tercapai sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Aamiin ya rabbal alamin.

Sebelum kisah ini Penulis tayangkan menjadi artikel di Blogspot, Penulis mintakan persetujuan izin kepada pak MM bahwa untuk terapi fisik organ dalam untuk N bisa dibilang sudah selesai di akhir Mei 2016 ini. Dan Pak MM langsung menjawab : “Tidak apa-apa, untuk ke depannya 1 bulan sekali tetap terapi untuk kecerdasannya sekalian silaturahmi.” Penulis:  “Terima kasih Pak atas kepercayaannya kepada kami selama ini dan semoga N ke depannya semakin pintar.” 

Kepada Bapak MM dan E penulis ucapkan terima kasih kami bahwa kisah nyatanya boleh kami ceritakan pada artikel penulis dan Pak MM langsung membuatkan JUDUL seperti di atas. Juga terima kasih yang sebesar-besarnya yang selama ini telah bersedia Penulis mintakan tolong agar berteman kepada beberapa orang tua lain yang ingin sharing (berbagi dan bercerita) tentang bayinya yang baru mulai terapi dengan kami, untuk sekedar memotivasi dan menceritakan keberadaan (eksistensi) kami dalam menterapi, bahwa bila Allah berkehendak, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya, bahwa organ  dalam yang mengalami kelainan pelemahan akibat trisomi 21 yang tidak terjangkau tangan manusiapun dapat diterapi dengan kekuatan dzikiran dan perbaikan luar dan dalam tentunya dengan cara yang baik dan benar dengan tidak melanggar syari'at agama Islam, selain dengan banyak macam latihan-latihan dan diurut penguatan sendi dan otot, bahkan dengan metode rohani (dengan tambahan dzikir dan do’a) selalu disertakan, sehingga insya Allah hasil terbaik yang diperoleh. Aamiin.


Drs. R. Kurniawan Prihatmono

HP 081386837511

Harap SMS Lebih Dahulu

Hanya untuk yang serius

Kisah Ini Telah Mendapat Persetujuan Bapak MM dan Ibu E