Kamis, 26 September 2024

Dampak Ini Yang Akan Terjadi Bila Orang Tua Selalu Denial (Menyangkal) Saat Bayi Terlahir Down Syndrome ?

Siapapun pasti syok dan sedih sekali saat melihat (apalagi dikatakan pihak medis) dati tampilan ciri-ciri luar bila ada nampak beberapa dari area wajah (kondisi mata yang sipit, tebal kantung mata, batang hidung yang flat/rata, tebal di tengkuk dan kadang ditambah simean crease). Lalu terjadilah 2 kelompok ada orang tua yang lantas menyegerakan untuk tes kromosom namun ada orang tua yang DENIAL SYNDROME.



Denial Syndrome merupakan bentuk pertahanan diri dalam melawan kecemasan terhadap kenyataan yang mengancam. (Corey, 2005). Individu menolak kenyataan yang membangkitkan kecemasan dan ketakutan. Ketakutan akan sakit, keluarga yang meninggal, ataupun kematian diri sendiri. Arti mudahnya : Ketakutan menerima kondisi kenyataan.

Contoh 1 : Seorang pasien yang didiagnosis dengan penyakit kronis menolak untuk percaya bahwa mereka sakit dan tidak mau menjalani pengobatan (bahkan misal sampai butuh operasi pun menolaknya padahal misal secara kesehatan organ sebagai syarat operasi lolos tes).

Contoh 2 : Orang tua memiliki bayi yang  terlihat ada beberapa ciri² Down Syndrome / DS), tapi masih saja menolak dan menyatakan bayinya tidak Down Syndrome (padahal sudah jelas-jelas ciri-ciri luar nampak cukup banyak. Jika sejak usia 1 bulan hingga beberapa bulan usia bayinya (misal sampai 8 bulan) dikarenakan terlihat si bayi cukup aktif & bisa tengkurap masih saja tidak percaya bahwa bayinya DS. Jadi terus-menerus mengatakan pada diri sendiri ataupun ke nenek/kakek si bayi baik itu ortu sendiri atau mertua bahwa bayinya normal (dalam arti tidak DS). Tapi tidak mau mengetes kromosom  pembuktian medis. Apa dampaknya ?

Bila tidak ada jantung bocor pada si bayi yang didenial  DS ini (jantung normal), masih tergolong "aman" untuk nyawanya, tapi bila tidak tes echo jantung, yang sebenarnya ternyata bisa saja ada jantung bocor agak besar, nah sangat bahaya buat si bayi DS tersebut, bisa kurang pasokan oksigen ke otak (suatu saat) & akhirnya kesulitan bernafas secara mendadak. Padahal kelainan jantung bisa tidak ada gejala biru pada permukaan kulit (asianotik), padahal si bayi bisa saja mengalami TOF (Tetralogi Of Fallot : 4 macam kelainan dalam jantung). 

Belum lagi terapi fisik jadi terlewati usia-usia awal si bayi, bayi DS jadi melet melulu, ngeces-ngeces dan  lain-lain). Akhirnya yang sejak lahir hingga usia 1 tahun serba "denial" (menyangkal) pada giliran si bayi mendadak meninggal, hanya berkata sudah takdir (qodarullah). Padahal kalau terhadap contoh 1 dan 2, bila diperiksa & dirawat sejak masih dini, bisa jadi usia lebih panjang dan hidup bisa lebih baik, karena IKHTIAR merupakan takdir mu'alaq.

"Takdir mu'alaq adalah takdir ketentuan Allah SWT yang masih bisa berubah berdasarkan usaha dan ikhtiar manusia." (sumber google).


Apa dampak buruk lebih jauh ?

Bagi yang orang tuanya menyangkal (padahal si bayinya adalah DS), maka bayi jika akhirnya setelah 1 tahun baru orang tuanya menyadari bayinya terlambat perkembangan kemampuan tahap-tahap perkembangan bayi, maka:

1. Bayi akan terlambat tumbuh kembangnya
2. Bayi akan kurang baik perkembangan motorik halus & motorik kasar
3. Segala kemampuan berdiri, titah-titah dan kemampuan berjalan pasti akan molor

Bahkan dengan metode kami, yang terapi fisiknya ditambah dengan treatment usapan wajah & urut tubuh :

4. Si bayi menjadi tidak mendapat urut-urut otot-otot : lengan, kaki, bahu, pinggul dan lain-lain; jadinya otot si bayi terasa kendur (gembyor) tidak sekel, seperti di lengan seperti otot (maaf) nenek-nenek yang sudah tua
5. Bayi jadi tidak mendapat treatment usapan wajah metode kami yang dapat mengurangi ciri khas di area wajah, seperti tebal-tebal kantung mata, mata sipit jadi tidak dilebarkan, pipi yang agak ngondoi / agak tebal dan tebal di tengkuk, yang semua ini terjadi karena jaringan ikat pada bayi DS yang mengalami masalah kesehatan yaitu kendur & kurang elastis seperti jaringan ikat bayi normal yang elastis.
6. Tak jarang bayi DS di luar metode kami, padahal sudah usia di atas 2 tahun masih menjulur lidahnya & masih ngeces ludahnya. Padahal jika diikutkan dengan terapi kami sejak usia bawah 5 bulan, kejadian2 di atas bisa diperbaiki, sehingga kesehatan bayi DS akan lebih baik secara kesehatan bahkan penampilan juga lebih baik. Sehingga si anak harapannya sekolah nanti akan lebih PD (Percaya Diri) saat berteman.

Jadi kesimpulannya, bila ada beberapa ciri khas DS, lalu orang tuanya selalu melakukan penyangkalan terus menerus tiap bulan hingga (katakanlah) sampai usia 12 bulan saja (apalagi lebih) bayinya menjadi serba terlambat di banyak kondisi (kekuatan rangka tubuh, kekuatan otot-otot, kemungkinan masalah organ dalam yang tidak diketahui, hipotiroid / hipertiroid yang jadinya tidak diperiksakan, karena kondisi hipotiroid dan hipertiroid akan sangat mempengaruhi kecerdasan otak, bahkan dampak buruk bila sebenarnya si bayi hipotiroid yang cukup tinggi nilainya dari nilai rujukan normal, maka kecerdasannya akan sangat kurang dan akan sangat lambat bisa jalannya) karena diakibatkan suplay sari-sari makanan yang tidak sesuai porsi ke seluruh organ tubuh yang membutuhkan.

Bahkan dengan metode kami yang bisa mengurangi ciri-ciri khas DS menjadi terlewatkan yang harusnya secara penampilan bisa lebih baik kondisinya.

Jangan lupa, secara darah selamanya memang trisomi 21 dan tidak bisa diubah, namun bagi yang tidak denial syndrome terhadap si bayi, banyak sekali dengan metode kami yang dapat dimaksimalkan dengan ditambah doa khusus saat treatment ke otak dan organ dalamnya (pengalaman istri penulis sejak 2008) yang sudah selesai 200 anak DS:

SEMAKIN CEPAT DIMULAI TERAPI FISIK DAN TREATMENT DENGAN METODE KAMI, SEMAKIN BISA MAKSIMAL TERBAIK YANG DIHASILKAN
Sejak masih dini, bila pakai selang OGT (melalui mulut ke lambung) diupayakan agar segera lepas selang
Diperbaiki dengan doa saluran cerna, agar berat badan naik dengan baik (asalkan tidak jantung bocor menengah & bocor besar)
Lebih cerdas dan lebih pintar dari anak DS umumnya 
Banyak ciri khas DS bisa dikurangi
Penampilan jadi jauh dari wajah DS (banyak orang awam dan anak-anak pertemanan sekolahnya menjadi tidak ngeh akan penampilan DS nya)
Kecerdasan sangat lebih baik
Ratusan sudah terbukti anak hasil terapi kami bisa masuk sekolah inklusi (gabungan kelas dengan anak-anak biasa yang bukan ABK)
Anak-anak DS hasil terapi fisik dan doa ke otaknya lebih PD (Percaya Diri) karena secara penampilan sudah sangat lebih baik (dan tidak lagi menjulur-julurkan lidah dan tidak ngeces-ngeces ludah), banyak di luaran anak DS (yang kebanyakan tidak dengan metode kami) sudah 2 tahunan masih saja menjulur-julurkan lidah dan mengeces ludahnya, bahkan dengan kondisi masih tebal-tebal ciri di area wajah khususnya sekitaran keliling mata dan pelipis dan kantung mata.

Dengan penampilan lebih baik, meminimalisir ditanya-tanya (khususnya kondisi ciri wajah) atau dikepo-kepo plrh anak lain usia 6, 7, 8 tahun di sekolahnya nanti. Sehingga juga meminimalisir bully verbal dari anak lain.

Ingat perasaan anak DS itu cenderung, baperan, sensitif dan mudah tersinggung hatinya bila ada yang bertanya (kepo) apalagi sampai bully, 1 kali saja dibully, bisa sangat sedih perasaaanya, lalu bisa-bisa tidak mau masuk sekolah keesokannya.

KITA TIDAK BISA MEMBUNGKAM RIBUAN MULUT ANAK LAIN DI LUAR SANA (YANG AKAN BERTEMAN DENGAN ANAK KITA), JADI LEBIH BAIK PERBAIKI SEGALA KONDISI MAKSIMAL HINGGA PERBAIKI CIRI-CIRI KHAS DS BAYI KITA SELAGI BISA DIPERBAIKI DAN ADA METODENYA.

Menerima semua agama dan suku apapun.
Kunjungan-home visit area :
Se-Jakarta
Se-Depok
Tangerang Selatan
Bintaro
Kabupaten Bogor-Cibinong

Salam,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
IG : Terapidzikirds21
Silakan WA lebih dulu 081386837511

Tidak ada komentar:

Posting Komentar