Sabtu, 12 April 2025

Mengupayakan Perbaikan Hingga Pendidikan Bayi-Anak Down Syndrome Tergantung Pilihan 3 Ranah Berikut

Upin & Ipin dikatakan oleh Fizi yaitu "Botak" dalam scene obat (cairan oles) penumbuh rambut, yang ternyata Upin & Ipin sedang mimpi.... Pertanyaannya : Apa beda antara bully & kepo ?

Melahirkan kemudian merawat & memperbaiki bayi Down Syndrome (DS) memang butuh waktu, biaya dan esktra sabar sejak bayi hingga dewasanya. Dan perbanyak membaca artikel penulis, jika melakukan ikhtiar treatment & latihan fisik bayi DS sejak masih sedini mungkin (bayi) maka akan ada perbedaan ujung hasil berdasarkan segala upaya perbaikan yang akan dilakukan.

Beberapa faktor berikut akan turut  mempengaruhi perbaikan yang diupayakan pada perawatan bayi DS seperti wajah sudah banyak ciri khas, otot-otot lemas lunglai (hipotonia) ditambah adanya kelainan jantung bocor besar yang (kadang /tidak semua bayi DS) mengharuskan bayi ini dioperasi bedah terbuka dada (setelah dilakukan tes echo jantung).

Dan setiap masing-masing orang tua pemilik bayi DS akan melalui salah satu dari 3 ranah berikut di Indonesia :

1. Pasrah (yaitu) dengan sangat minim perbaikan, yang cenderung hanya rutinitas hidup sehari-hari saja

Contoh 1 : Ada bayi DS dengan kondisi jantung bocor besar, padahal sudah komunikasi dengan penulis langkah-langkah perbaikan sudah dijelaskan hingga tahap 5 bulan usia pertamanya, tahap memperbaiki ciri khas, lalu sudah vaksin tahap awal, lalu sudah melakukan tes echo jantung (ternyata bocor besar) dan sudah daftar BPJS. Namun karena rumah sakit jantung nasional jaraknya 125 kilometer dari RSJP Harapan Kita Pusat Jantung Nasional di Jakarta Barat, bayi harusnya didaftarkan jadwal operasi jantung (padahal gratis) namun tidak ada ongkos bus bolak balik & ketidak mampuan untuk kos di belakang rumah sakit untuk beberapa hari, lalu mengatakan sudah pak, saya pasrah aja, dan benar saja 5 atau 6 bulan kemudian bayinya meninggal dunia. Jadi takdir sesuai dengan kemampuan ihktiar yang diupayakan.

Contoh 2 : Penulis dapat info dari salah satu orang tua pasien kami yang tetangganya punya bayi DS namun sejak 0 tahun hingga usia 8 tahun, hanya seperti rutinitas bayi normal saja, tanpa difisioterapi, tanpa dilatih secara rutin, dikarenakan si bayi DS tidak ada masalah di organ dalam, jadi hanya jenis DS ringan saja, lalu kehidupan tentunya disusui, makan, mandi dipakaikan baju, perkembangan tumbuh kembang hanya dipantau saja, akhirnya si anak baru bisa jalan usia 8 tahun. Sehingga semua PAUD, Pra TK, TK A, TK B bahkan sekolah dasar berakibat tidak pernah diikutinya. Jadilah anak akhirnya hanya meringkuk di rumah / di kamar tidur tanpa bisa apa-apa) setelah usia belasan tahunnya.

2.a. Ikhtiar namun hanya upaya sekedarnya. Jadi ikhtiar dengan pengupayaan semampunya lalu tawakal (ibarat kata misal sudah bisa jalan namun.di usia 3 sampai 4 tahun lalu berkata : 
"Ah perkembangan segini aja saya sudah bersyukur banget".

Banyak orang tua pemilik bayi DS hanya mengupayakan (ikhtiar) sekedarnya, karena menganggap toh nantinya setelah si anak DS besar nanti tidak akan bisa bekerja (padahal ini mind set (pola pikir) yang belum tentu benar). Padahal banyak sudah, ratusan di dunia ini (di banyak negara) anak-anak DS pada akhirnya bisa bekerja. Semua kembali kepada pengupayaan yang sungguh-sungguh dari setiap orang tuanya.

CONTOH 2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TUMBUH KEMBANG MENJADI AGAK LAMBAT :

1. Jadi mulai dari terapi fisik saat bayi hanya mengandalkan hanya yang dilakukan dari tempat terapi saja, tanpa mengulang latihan nya di rumah secara rutin sehari-hari. Bisa jadi sudah disuruh ulang di rumah, tapi orang tuanya malas melakukan perulangan di rumah.

2. kurang melatih bicara saat sudah usia 2 tahunan apa-apa yang diterapi bicara di tempat terapi tapi tidak dilakukan pengulangannya di rumah (bisa jadi karena bisa jalan saja sudah di usia 3 atau 4 tahun, sehingga latihan-latihan lanjutan sudah membuat para orang tuanya lelah.

Apa dampak jangka panjangnya jika tidak dilakukan perulangan treatment dan latihan fisik di rumah ?

Dampaknya yang sangat banyak terjadi anak DS terlambat (molor) bisa jalannya, sehingga banyak yang baru bisa jalan di atas usia 3 tahunan hingga 4 tahun, lalu belum bisa bicara padahal sudah hampir 4 tahun lalu menjadi efek domino, karena sudah capek dengan 4 tahun pertama yang fokus ke kemampuan jalan, sehingga masuk tahap latihan bicara orang tuanya malas melatih sehari-harinya, dan anak kurang dilatih perintah sederhana di rumah melakukan hal-hal sederhana, sehingga anak dibantu terus menerus apapun halnya. Jadilah anak kurang mandiri untuk hal-hal saat latihan okupasi dan seterusnya.

2.b. IKHTIAR KE TEMPAT TERAPI DI LUAR RUMAH JUGA MELAKUKAN PERULANGAN DI RUMAH 

Kemajuan 2.b agak lebih baik daripada 2.a. Namun ada masalah lain yang sering terjadi untuk 2.a dan 2.b yaitu si bayi DS (yang merupakan bayi yang masih belum kuat antibodynya) menjadi sering sakit karena kelelahan akibat cara terapi yang diikutinya adalah :

BAYI DS BANYAK YANG IMUNNYA MASIH RENDAH SEHINGGA BANYAK YANG PNEUMONIA BERULANG :
Banyak bayi-bayi DS dibawa setiap bulan sebanyak 8x / bulan ke tempat terapi. Anggaplah dimulai sejak usia 6 bulan, di usia 12 bulan saja, si bayi DS sudah sekitar 60x bolak-balik ke luar rumah untuk terapi lalu karena imunnya masih rendah akibatnya mulai di usia 11 bulan pilek, akhirnya batuk dan demam akhirnya jadi pneumonia. 

Lalu setelah pulih, kejadian terapi berulang kembali, namun banyak yang akhirnya setiap 2 bulan kemudian masuk rawat inap pneumonia berulang kembali. Setiap setelah pulih, kemampuannya lemes lagi (agak melorot lagi kemampuannya). 

Terus seperti itu (hingga 100x lebih) kebanyakan bayi DS akhirnya tidak kuat di suatu usia tertentu semisal antara usia 12 bulan-24 bulan, sehingga kami sering dapat kabar hampir tiap hari dari grup bayi DS ada saja yang meninggal akibat pneumonia bahkan bronkopneumonia (BP)

Jadi banyak bayi DS nya tidak kuat dengan cara 8x / bulan ke luar rumah atau pergi ke tempat terapinya.

BERAPA KALI URUSAN LUAR RUMAH ?
Metode ini sebenarnya bagus (khususnya bagi yang fisiknya agak kuat) namun banyak juga bayi DS yang tidak kuat mengikutinya, bayangkan kalau 1 tahun maka 8x 12 bulan plus tambahan urusan-urusan medis (tes echo jantung, tes tiroid, vaksin, tes telinga dan lain-lain sehingga SELAMA 12 BULAN YAITU DARI usia 6 bulan sampai 18 bulan saja MENCAPAI 110x KE TEMPAT TERAPI + RUMAH SAKIT.

Kalau 2 tahun bisa 200an kali ke tempat terapi (plus tambahan ke rumah sakit), apalagi kalau mencapai 3 tahun mencapai 300x. 

Bukan metodenya yang kurang baik, hanya saja masalahnya adalah banyak bayi DS yang tidak kuat mengikuti cara bolak-balik ratusan kali seperti itu.

3. Ikhtiar yang maksimal lalu tawakal

Pernahkan Bapak/Ibu menonton serial anak-anak Upin & Ipin pada scene Obat Penumbuh Rambut ?


Ada di sebuah scene suatu hari Upin & Ipin dikatakan oleh Fizi yang mengatakan Upin & Ipin dengan perkataan : "BOTAK."

Lalu scene berikutnya terlihat sedihnya Upin & Ipin  ditangga rumahnya ditanya oleh Opah (nenek) "Eh kenapa ni ?" "Menangis keh?"



Di film ini (anak yang normal saja) dijelaskan oleh Upin & Ipin (kepada Opahnya) bahwa mereka dikatakan Fizi mereka dikatakan "botak" sambil menangis berlinang air mata. Lalu si Opah menjelaskan dengan lembut bahwa kan memang kalian botak. Makin sedihlah Upin & Ipin, yang TERNYATA SCENE INI HANYALAH DALAM KEADAAN MIMPI-NYA UPIN & IPIN.

Jadi kondisi sebenarnya dikatakan botak (merupakan kondisi real pada Upin & Ipin) namun termasuk ke bullying verbal, namun bagaimana bila perkataan itu scene-nya diubah menjadi pertanyaan oleh Fizi : 
"Kenapa kepalamu botak ?", maka jika bertanya kondisinya bukan bully verbal, melainkan menjadi kepo (bertanya karena keingin tahuan) kenapa botak.

ANAK BIASA SAJA (DALAM ARTIAN TIDAK DOWN SYNDROME) DIPANGGIL BOTAK PUN SANGAT SEDIH, NAH BAGAIMANA JIKA YANG DIBULLY ADALAH CIRI-CIRI DS-NYA ?
Inilah alasan mengapa perbaikan ciri khas DS termasuk dalam treatment kami.

DAN TIDAK PERLU ADA KEPO (DITANYA) "KENAPA SIH MATAMU ADA KANTUNG MATA YANG TEBAL ?" Dikarenakan sudah sangat tipis nyaris rata.

Atau kepo yang lainnya, kenapa matamu sipit. Jika ditanya-tanya di usia 7 atau 8 tahun. Jangan lupa TIDAK ADA HUKUMAN ANAK YANG BERTANYA / KEPO. JADI KITA TIDAK BISA MEMBUNGKAM RATUSAN MULUT ANAK LAIN, LEBIH BAIK PERBAIKI CIRI-CIRI KHAS BAYI DS KITA.

Bolehkah melakukan bully
Jawabannya TENTU TIDAK BOLEH.

Bolehkah bertanya ingin tahu (kepo) ? JAWABANNYA TENTU SAJA BOLEH. Karena usia anak-anak TK dan anak-anak Sekolah Dasar rata-rata suka bertanya hal apapun (termasuk kondisi wajah temannya) karena ada masalah, sehingga reflek bertanya karena anak-anak serba ingin tau segala sesuatu, maka sebaiknya perbaiki 10 ciri di area wajah bayi DS Bapak/Ibu sebaik mungkin, semakin berkurang & semakin baik, maka akan semakin meminimalisir dikepo-kepo, sehingga Bapak/Ibu tidak kawatir saat anak bersosialisasi dengan semua teman-temannya di sekolah kelak.

(Biasanya ada saja orang tua yang kontra dengan perkataan penulis lalu mengatakan bahwa kepo fisik pun tidak boleh). Mari kita bahas, kita ambil contoh :

Suatu hari jika seorang teman terjatuh di tangga rumahnya lalu tangannya (misal lengan atas) patah tulang sehingga lengan digantung menggunakan armsling (penyangga), lalu datang temannya tentu temannya akan bertanya : "Kenapa tanganmu ?"

Jika ada teman yang jatuh dari tangga di rumah, sehingga kakinya digips, lalu fisiknya ditanya : "Kenapa kakimu ?".

Contoh lain semisal ada anak yang terantuk sesuatu di rumahnya sehingga (misal) bibirnya tebal (bengkak), tentu temannya akan bertanya, dikarenakan ada yang berbeda dengan anak tersebut.

Itulah anak-anak serba ingin tau, termasuk masalah fisik apapun ditanyakan bisa saja termasuk adanya kantung mata yang tebal, mata yang sipit dan lain-lain bisa saja ditanyakan oleh teman-temannya.

Disinilah PENTINGNYA metode menyeluruh perbaikan fisik bayi DS sejak 2008 istri penulis telah menemukan cara memperbaikinya, yang diperbaiki termasuk di wajah (tujuannya agar tidak ditanya-tanya oleh anak-anak lainnya) dengan treatment khusus usapan yang caranya telah istri penulis temukan sehingga sudah 250 an bayi DS menjadi sangat baik penampilannya karena jaringan ikat wajah bayi DS yang masih kendur jadi terlihat lekas tua yaitu :

TREATMENT PERBAIKAN AREA WAJAH :

1. kantung mata yang tebal ditipiskan setipis mungkin
2. kantung mata yang tidak terlalu tebal diupayakan agar hilang kantung matanya
3. mata yang sipit agar menjadi tidak sipit
(agar lebih besar bukaan kelopak matanya)
4. sudut mata yang miring naik kami upayakan agar menjadi rata (tidak miring)
5. pelipis yang ada penebalan ditreatment agar menjadi rata
6. pipi yang tebal agak turun meggelambir ditreatnent agar lebih naik & tirus
7. pipi yang mengalami penebalan sebelah ditreatment agar menjadi menipis tebalnya dan pipi kanan & kiri menjadi simetris
8. batang hidung antar mata (nose bridge) yang terlihat sangat rata, diupayakan agar sedikit lebih muncul
9. Lidah yang suka dijulurkan kami ajarkan sedini mungkin caranya agar usia sebelum 2 tahun tidak dijulurkan lagi
10. Mulut yang suka melet dan ngeces ludah, kami ajarkan sedini mungkin caranya agar sebelum usia 2 tahun tidak melet dan ngeces lagi.

Apa manfaatnya 10 macam perbaikan di atas yaitu MEMINIMALISIR DIBULLY DAN MENJADIKAN ANAK-ANAK LAIN TIDAK KEPO (TIDAK NANYA-NANYA) CIRI KHAS FISIK WAJAHNYA YANG SUDAH SANGAT BANYAK DIPERBAIKI.

Ada orang tua saat bayi DS nya usia sudah 1,5 tahun-2 tahunan dari sebuah grup bayi DS (yang tidak ikut terapi kami sehingga ciri-ciri khas di wajah masih sangat tebal-tebal tidak diperbaiki) mengatakan (melalui salah satu orang tua pasien kami dari sebuah grup anak DS akhirnya sampai ke WA saya katanya : "Bagi saya wajah bayi DS tidak perlu diperbaiki dari ciri-ciri khas nya, yang penting anak saya mau sekolah." 

Mari kita bahas pernyataan ini :
Nah bagi orang tua yang ini mereka lupa 1 hal, yaitu saat nanti usia 6, 7 dan 8 tahun di saat anak-anak sekolah dasar sifat kritisnya mulai muncul, maka dengan ditanya ciri-ciri area wajah anak Bapak/Ibu, ditanya-tanya jadi malu, pulang sekolah akan sedih, bisa-bisa besok-besoknya kejadian serupa berulang si anak akan takut untuk sekolah, bukan takut diejek, tapi takut ditanya yang membuatnya tidak bisa menjawab pertanyaannya. Tinggal tunggu waktu saja saat anaknya masuk usia kritis ditanya-tanya.

BULLYING VERBAL
Anak-anak zaman now, ada anak biasa saja (tidak DS) rambutnya kriting dan kulit sawo matang saja diledek : "Kriting item." Maksudnya sudah rambutnya kriting, hitam pula, demikian anak SD & SMP 7 tahun hingga usia 13 tahun saja susah dilarang untuk tidak membully temannya, padahal dampaknya bisa-bisa si anak perempuan ini (yang dibully) kasihan mentalnya, karena diolok beramai-ramai dan bisa jadi keesokannya malu untuk masuk sekolah.  

Nah apalagi anak Down Syndrome dengan ciri yang agak banyak yang tidak dikurangi di area wajahnya.  Lalu (akibat saat usia 0 tahun tidak ikut metode treatment wajah kami), lalu ditanya banyak ciri-ciri khas DS nya di kelas saat usia 7, 8 tahun oleh banyak anak lain ? 
Silakan bayangkan, pasti si anak DS akan sangat malu, padahal cuma ditanya, bukan dibully verbal.

TENTU TIDAK ADA LARANGAN KEPADA ANAK-ANAK UNTUK TIDAK BOLEH BERTANYA HAL FISIK.

ANAK DS HASIL METODE KAMI AKAN SANGAT PERCAYA DIRI (PD)

Apa dampak bila tidak dikepo-kepo ?
Anak DS usia 5 tahun sampai 9 tahun mulai tau rasa malu, sensitif, baperan sehingga mudah tersinggung bila dikepo-kepoin, apalagi dibully. Dikepo saja bisa membuatnya malu & sedih. Jadi bila tidak dikepo-kepo maka anak akan PD (Percaya Diri) bersekolah dan berinteraksi sosial bersama teman-temannya.

Ditambah leher belakang (bagian tengkuk) yang ada penebalan ditreatment agar menjadi tipis, sehingga seiring tipisnya bagian ini akan mempercepat bisa DUDUK KEPALA TEGAK.

Dan untuk latihan fisik untuk mengejar tumbuh kembangnya juga dengan diurut lembut agar lebih cepat kuat, sehingga tahapan tumbuh kembangnya sangat lebih cepat.

KAMILAH YANG MENGUNJUNGI, KELEBIHANNYA SI BAYI TIDAK CAPEK
KE LUAR RUMAH UNTUK TERAPI
Tentang mengatasi agar tidak bayi DS yang ke tempat terapi hingga 8x/ setiap bulan, metode kami sangat baik untuk kondisi bayi DS termasuk yang sangat lemah yaitu KAMI YANG MENGUNJUNGI bayi bapak/Ibu secara home visit area :
se Jakarta
Se Depok
Se Kabupaten Bogor
Tangerang Selatan
Tangerang
hingga Bekasi. 

Jadi (yang ikut metode kami) si bayi DS sangat jarang sekali terkena penyakit pneumonia bahkan bronkopneumonia karena di rumah si bayi, selesai ditreatment si bayi bisa langsung istirahat (karena di rumah si bayi).

Urusan ke rumah sakit hanya keperluan yang urgent saja seperti : tes echo jantung, vaksin (imunisasi) dan tes hormon tiroid dan tes masalah lain yang diperlukan saja, semisal tes telinga dan misalkan (maaf) buah pelir belum turun.

Jadi (pengalaman kami) si bayi DS hingga balita (bawah lima tahun) sangat jarang sakit dan tahapan tumbuh kembangnya menjadi sangat cepat, bahkan hasil metode kami akhirnya BANYAK MENJADI ANAK DS PERCONTOHAN BAGUS DI BEBERAPA PROPINSI, BAHKAN BANYAK PIHAK MEDIS BERTANYA KE ORANG TUANYA : "BISA BAGUS BEGINI BAGAIMANA CARANYA ?"

TARGET PERBAIKAN IKHTIAR TERBANYAK, MENYELURUH DAN CEPAT PADA BAYI DOWN SYNDROME TENTU AKAN SANGAT BAGUS HASILNYA TERMASUK POTENSI SEKOLAH LEBIH BISA MASUK KELAS INKLUSI

HASIL TERAPI RANAH 1 DAN 2 YANG  bisa jalannya molor (misal di atas 3,5 tahun baru bisa jalan). Lalu terapi bicara maka juga pasti akan molor, sehingga perintah sederhana pun juga akan semakin mundur bisanya, biasanya sekolahnya pun juga akan sangat molor, karena biasanya kosa kata masih sangat sedikit (bisa jadi tidak lebih dari 9 kata bermakna, sehingga diperintah sederhana pun belum bisa.

Itulah sebabnya mengapa ranah 1 dan 2 masih banyak terjadi pada bayi-bayi DS di Indonesia, pertama lebih kepada faktor ekonomi keluarga (contoh ongkos bus dan kost sekitar 2 sd 3 hari di belakang RSJP Harapan Kita-pun) tidak mampu dan masih minimnya literasi update (informasi terkini) para orang tua pemilik anak penyandang DS tentang seputaran keberhasikan yang bisa diraih orang Down Syndrome 1 dekade (10 tahun) belakangan.

Juga treatment di luaran TIDAK TERMASUK PERBAIKAN MENGURANGI CIRI-CIRI KHAS DS DI WAJAH.

Bahkan masih banyak orang-orang pemilik anak DS, masih menganggap orang Down Syndrome tidak bisa bekerja setelah dewasa, padahal mereka sudah tidak update info sekarang ini, bisa jadi belum dapat info kekinian bahwa sejak 2016 hingga 2025 ini sudah banyak sekali orang penyandang Down Syndrome masih muda-muda di usia 20an-30 tahun banyak sudah punya penghasilan. Di Indonesia pun sudah ada yang lulus sarjana D3 Studi Pangan di IPB.

Bahkan di luar negeri beberapa menjadi pengusaha jutawan miliarder yaitu seperti usaha kaos sablon, usaha hiasan pada tembikar dan lain-lain yang penghasilannya mengalahkan anak-anak normal. Ada yang lulus kuliah lawyer (pengacara), menjadi guru, model, pragawati, pemain film dan lain-lain, karena orang tuanya mau berupaya keras mengupayakan maksimal pada anak-anaknya.

Kondisi DS Christian Royal Pottery bisa menjadi seorang miliarder (seseorang yang mempunyai kekayaan/mendekati 1 miliar) dengan usaha kerajinan tembikar :




Contoh kerajinan tembikar yang dibuat oleh Christian Royal Pottery seorang penyandang Down Syndrome



ANAK NORMAL SAJA DIPANGGIL DENGAN SEBUTAN SEBENARNYA (SEPERTI BOTAK) SAJA SEDIH (KARENA MASUK KE DALAM BULLYING VERBAL), APALAGI YANG DOWN SYNDROME DENGAN BANYAK CIRI DI WAJAH. MAKA ALANGKAH LEBIH BAIKNUA DIUPAYAKAN MENGURANGI CIRI-CIRI DI AREA WAJAH SEMAKSIMAL MUNGKIN.

JADI KESIMPULAN DIDAPAT, BAGI PARA ORANG TUA PEMILIK BAYI DS YANG MAU IKHTIAR RANAH 3, SEGERALAH HUBUNGI KAMI SELAGI BAYI DS BARU LAHIR SEBELUM USIA 2 BULAN.

KESIMPULAN KAMI TELAH MENEMUKAN POLA PERBAIKAN AREA WAJAH :
TERNYATA PENAMPILAN ANAK DOWN SYNDROME BISA BAGUS ASALKAN DIPERBAIKI DENGAN CARA DIKURANGI SEMAKSIMAL SEJAK MASIH BAYI SEDINI MUNGKIN PADA CIRI-CIRI KHASNYA.  

Bahkan bisa kami berikan pertemanan dengan beberapa orang tua pasien kami sebagai bukti asalkan Bapak/Ibu benar memiliki bayi Down Sydrome dan mau ikut metode kami (minimal treatment 4x).

Baca lebih lengkap :

============

Salam,

Drs. R. Kurniawan Prihatmono

Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan)

Khusus se Jakarta, se-Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro hingga Tangerang

IG : Terapidzikirds21