Kamis, 17 Februari 2011

Jangan pelit / perhitungan dengan Allah SWT

Kami (aku & istri almhm.) berniat untuk menunaikan ibadah umroh di bulan Juni 2010, sehingga umroh selesai aku bisa kembali bekerja persis saat sekolah mulai kembali belajar 19 Juli 2010.

Jum'at Maret 2010 di masjid Ai Ittihad di Cibubur, kulihat selembar kertas brosur tertempel di kaca mobilku yang berisi nama tour & travel perjalanan umroh dan haji dengan discount yang ditawarkan & setelah itu bergegas membuat paspor dan kelerluan umroh lainnya serta NPWP istri. Setelah menyelesaikan pembayaran umroh dengan lunas yaitu @ US 1.625 x 2 orang, dan kami langsung diberi kopor & kain batik untuk dijahit dan didaftarkan utk berangkat antara tgl 15 s/d 25 Juni 2010. Setelah ada kepastian dari pihak travel untuk keberangkatan yaitu 24 / 27 Juni barulah kami merasa bahagia dan pulang ke rumah.

Ternyata saat tgl yang telah dijanjikan batal, sehingga mundur tgl 7 Juli 2010 itupun mereka belum dapat memastikan. Kuputuskan tidak mau, karena bila ditambah 9 hari, maka kembali ke Jakarta 15 Juli, sedangkan saat itu kami harus sudah harus bekerja. Kalau kami minta uang kembali, kena potong perorang USD 50, travel beralasan karena seat pesawat sudah dipesan. Saya musyawarah dengan istri andai tgl 28 / 29 Juni tidak ada juga bagaimana ? Lalu kami putuskan menunggu lagi. Ternyata begitu 23 Juni kami dihubungi bahwa belum ada kepastian juga tgl 7 Juli berangkat. "lalu bagaimana ?" tanya saya. Pihak travel menjawab "Boleh Bapak tarik kembali semua uang". Tanya saya: "Lalu uang kami dipotong?" Jawabnya: "Tidak Pak, uangnya semua kami kembalikan tanpa dipotong, karena ini kesalahahan dari pihak kami." Langsung kami dengan istri besok siang tgl 24 Juni kami tarik dan kopor & tas paspor tas tangan kami kembalikan semua.

Pihak travel menjelaskan bahwa banyak agen-agen travel terkendala Visa Umroh. Saya kira mereka hanya beralasan saja. Dan esoknya aku lihat di internet, ternyata memang benar sejak Maret s/d Mei 2010 ribuan jamaah umroh Indonesia terkendala Visa umroh.

Lihat situs ini:
http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=22222

Hanya yg tidak mengenakan hatiku begitu akan keluar, pihak travel berkata: "Mungkin Bapak & Ibu belum waktunya mengunjungi tanah suci Makkah saat-saat ini." Kalimat mereka ini telah membuat hati kami kecut. Tapi saya tetap berprasangka baik, mungkin ini ujian Allah kepada kami. Lalu bagaimana bila kita ke travel yg lain, aku ingat ada travel umroh lain, cepat kami mengubungi travel ini, ternyata ada brgkt umroh 5 atau 6 Juli 2010, bgt kami tanya harga USD 1725/orang. Berarti perorang lebih mahal USD 100, atau USD 200 ber 2 (Rp 1,8 juta). Kataku kepada istri: "Sayang, kita berniat ibadah umroh ke tanah suci Makkah, bila Allah berkehendak insya Allah berangkat bulan Juli ini, pasti kita akan diberangkatkan. Bukan travel A atau B yang menentukan kita belum pantas ke tanah suci. Mungkin Allah sedang menguji kita. Maukah kita mengeluarkan lagi tambah uang untuk bayar USD 200 ? Janganlah kita perhitungan uang dengan Allah sayang!" Istriku mengangguk setuju. Akhirnya kami langsung menuju travel dan bayar lunas, ambil kopor baru lagi, tas paspor dll dan kain batik lagi untuk dijahit seragam, padahal waktu sangat mendesak, lama menjahit 2 stel biasanya 2 minggu. Pihak travel meminta kepda kami, mohon do'anya bapak & ibu agar visa umroh cepat keluar. Baik kataku.

Tanggal 4 Juli kami diberitahukan, bahwa hingga sore ini Visa belum selesai, jadi tgl 5 tidak bisa brgkt, tapi tgl 6 sudah pasti. 2 hari ini kami banyak berdo'a: "Ya Allah bila Engkau izinkan kami berangkat umroh tahun ini, mudahkan segala urusan kami dan kumohon berangkatkanlah kami Juli ini Ya Allah, kami tidak tahu apakah umur kami akan sampai di tahun depan?" *)

Setelah mendafat info dari pihak travel, tanggal 5 Juli berangkat dengan tujuan ke Madinah dulu, hari ke 5 di sana baru menuju Makkah. Ternyata Visa keluar tgl 5 sore. Berarti 6 Juli pagi berkumpul di Bandara Soekarno Hatta jam 10.00. Tgl 6 Juli ternyata hotel di Madinah penuh, shg tgl 6 malam begitu mendarat di King Abdul Aziz jam 21.00 waktu Arab, kami langsung ke Makkah karena hotel yg kosong berada di sana. Berarti kami harus berganti kain Ihram di dalam pesawat di atas kota Yam Lam Lam +/- 1 jam menjelang mendarat, langsung tawaf & sa'i jam 23.00. Saya berkata: "Tidak apa-apa." Dan langsung kami ke travel lagi, karena harus mengambil kain ihram yang sudah dimasukkan ke kopor yang dititipkan di travel. Yang membuat hati kami tambah senang, ternyata pesawat yang kami tumpangi adalah pesawat Saudi Arabia Airlines, shg do'a perjalanan jauh (Do'a Safar) dipimpin langsung oleh Pilot pesawat dan makanannyapun juga sangat enak.

Hotel Majid, persis di luar pintu Masjid Haram Makkah, hanya berjarak 400 meter dari teras Masjidil Haram.

Ya Allah ternyata ini maksud-Mu, memberi ujian kpd kami & bila kita bersabar, ternyata Kau berikan yg terbaik untuk kami. Dan kami kembali pulang jg dgn Saudi Arabia Airlines. Alhamdulillah kami tidak mengalami hambatan apa-apa selama di tanah suci, Maha suci Engkau ya Allah, yg tlh memperjalankan kami shg kembali selamat smp tanah air 13 Juli 2010.

Di kiri hotel Majid adlh Hotel Dar Al Firdous & perhatikan pd foto di bawahnya adalah sblh kiri Dar Al Firdaus hotel, terlihat menara teras Masjidil Haram. 

[*) Benar saja: Istriku meninggal 6 November 2010. Alhamdulillah Engkau telah izinkan aku dan (mengantar) istriku bertaubat di hadapan-Mu dan kami sampai di depan Ka'bah di rumah-Mu Ya Allah dan ke Masjid Nabawi, Kau sempatkan pula kami melihat taman surga Roudhoh].