Selasa, 21 Juni 2016

KELUARGA PENULIS DAN KELUARGA BESAR ISTRI SERTA KERABAT & TEMAN DI LINGKUNGAN PENULIS

Assalamu'alaikum


Banyak para orang tua yang menanyakan keberadaan penulis, seperti alamat dan bukti-bukti terapi hasil bayi yang telah diterapi (oleh istri) sehubungan dengan artikel Blogspot penulis, sehingga akan ada berbagai pikiran pada para orang tua sekalian, "Benar gak sih orang pembuat situs artikel ini ?" sering ternyata para orang tua berkata setelah kami presentasi dan beberapa kali terapi, mulai ada dan banyak kemajuan pada bayinya.

Sehingga selama ini penulis usahakan untuk memberi bukti hasil nyata bayi yang sudah membaik dan berubah wajahnya dengan segala kemampuannya melalui bundle presentasi kepada para orang tua yang telah yakin kepada Allah dan memanggil kami, untuk tahu tentang metode dan cara, juga mengenai keberadaan kami. Sementara tentang kemajuan hasil terapi adalah atas seizin Allah jika yakin maka hal mustahil akan terjadi, asalkan kita berdzikir dengan kualitas baik, memperlakukan bayi cara terapi baik dan benar yang telah dijelaskan dengan rajin di keseharian dan ikhlas serta yakin akan kemaha-Kuasaan-Nya bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita yang juga disertai usaha yang baik dan benar. Semua kembali kepada prasangkah hamba-Nya.

Akan tetapi masih saja mungkin ada yang sungguh penasaran dengan kami sebelum kita bertemu, (maaf di  sini SUNGGUH TERPAKSA SEKALI dan penulis mohon ampun kepada  Allah) foto-foto di bawah ini penulis munculkan bukan untuk pamer ataupun riya tapi semoga tujuannya adalah :
-lingkungan seperti apa yang ada di lingkungan penulis
-kakak-kakak penulis
-sanak family istri
-bahkan kakek penulis
-dan sahabat kakak penulis dan beberapa lainnya
Semoga menjadikan Bapak / Ibu sekalian jelas SIAPAKAH KIRA-KIRA PENULIS dengan penjabaran foto-foto berikut dikarenakan untuk LUAR PROPINSI YANG SANGAT JAUH, ada saja  sampai  bertanya :

“Di mana sih Bapak dan Ibu tinggal ?”
Atau seperti kondisi lain saat kami kunjungan baru saja si Ibu dikarenakan tidak  ada suaminya, karena kunjungan kami di hari biasa (bukan di Sabtu dan Minggu) sejak bersepakat bertemu lalu hari-hari menjelang kedatangan kami presentasi (mengenai METODE TERAPI, CARA TERAPI dan hal-hal seputar
hasil terbaik terapi sampai-sampai si ibu orang tua bayi berkata:

“Sampai deg-deg kan  saya menunggu hari kedatangan Bapak dan ibu.” Dikarenakan perkenalan ini adalah melalui sebuah artikel di internet yang gratis pula. Bahkan walaupun situs gratisan, banyak orang tua pasien kami justru dipercaya beberapa dokter dan beberapa orang tua staf di kementrian Negara RI sehingga justru menterapi bayinya ke kami dikarenakan terapi kami sampai ke perubahan wajah (asalkan bayi diterapi sebelum usia 6 bulan sudah di mulai) dan fisik organ dalam yang tidak terjangkau tangan manusia, dikarenakan kita memohonkan kemu’jizatan karunia Allah termasuk pemberian aura bagus untuk wajah bayi agar jauh dari sebutan wajah kembar 1000.

Mungkin juga merasa tidak enak jika (malu bertanya) terhadap penulis untuk menanyakan :
"Mana keluarga penulis ?"

Alhamdulillah penulis ucapkan banyak terima kasih atas kepercayaan bapak/ibu sekalian khususnya yang di luar propinsi yang jauh bahwa belum kenalpun tapi ibu dan bapak telah mempercayai kami, yang sebenarnya sungguh sulit di zaman ini, tapi hanya sedikit kepekaan dan perasaan lebihlah sehingga bisa percaya dengan kami untuk menterapi bayinya bahwa kitapun belum pernah bertemu muka.

Yang para orang tua baru menemukan Blogspot penulis tapi bayinya sudah usia 1 atau 1,5 tahun lalu ada perkembangan bagus yang banyak, banyak orangtua yang berkata : "Kalau saya sudah dari dulu menemukan artikel bapak (maksudnya pak Kurniawan) harusnya sudah jauh dan lebih cepat dan banyak perkembangannya.

Kami mengomentarinya : "Ya bisa jadi Allah baru membuka dan memberikan jalan-Nya untuk menemukan blogspot saya oleh bapak/ibu di usia sekianlah bayi ibu untuk bertemu dengan kami, semua sudah jalan-Nya Allah akhirnya ibu / bapak menemukan blogspot kami."

Alhamdulillah ternyata setelah beberapa bulan terapi dan banyak kemajuan, lalu wajah berubah aura bagus berubah hingga akhirnya bisa duduk, berdiri dan jalan dengan wajah sudah baik, dan kami nyatakan terapinya selesai, malahan banyak orang tua bayi menyatakan : 
"Jangan distop ya Bu Arfah, saya mau terus menterapi anak saya walau hanya 1x tiap bulannya, sekalian silaturahmi." 

FOTO 1: Di atas ini adalah keluarga penulis (panah merah) berfoto bersama istri (panah biru), panah putih adalah adik dari nenek penulis dari jalur ibu, kakek (suami dari adik nenek penulis panah hijau) sewaktu zaman penjajahan termasuk anggota PETA (Pembela Tanah Air) berperang melawan penjajah di Pesisir Selatan Bukit Barisan Sumatera Barat (dan masih hidup sampai sekarang usia sekitar 90 tahun) Oom penulis saat ini menjabat sebagai "Datuk Biso" di ranah Minang Pesisir Selatan (panah ungu), kakak penulis nomor 2 (panah kuning) Penulis adalah bungsu dari 3 bersaudara.

Tentang PETA:  "Tentara PETA telah berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh nasional yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Veteran-veteran tentara PETA telah menentukan perkembangan dan evolusi militer Indonesia, antara lain setelah menjadi bagian penting dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga akhirnya TNI. Karena hal ini, PETA banyak dianggap sebagai salah satu cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia."
Dikutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pembela_Tanah_Air

Sedangkan orang tua istri dulunya termasuk tentara di Republik Indonesia ini, sehingga istri terkadang ikut acara dalam Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan TNI Polri (FKPPI).

Pernahkah (ingatkah) Bapak/Ibu sekalian dulu dengan lagu "Bidadari" yang dinyanyikan oleh Andre Hehanussa ?? Bapak / Ibu sekalian buka Youtube.com lalu ketik: 
andre hehanussa bidadari
andre hehanussa di kuta bali


Kakak nomor 2 Penulis (yang ditunjukkan dengan panah warna kuning pada foto 1) bersuamikan Ridolf Hehanussa, (penulis sebagai adik ipar memanggilnya dengan panggilan "bang Ridho") adalah adik sepupu dari Andre Hehanussa. Siapakah (karir) Ridolf Hehanussa dulu dan kemarin-kemarin ? 
-Guru kursus privat Agnes Monica sewaktu masih usia kecil dan belum top seperti sekarang
-Pelatih vocal Vania Larissa di saat (akan) menjadi Miss Indonesia 2013

FOTO 2: hasil search di google.com akan menemukan gambar di atas, sekarang penulis akan lebih zoom (dibesarkan) ke yang paling kiri dari gambar (image di atas)

FOTO 3 : Perhatikan gambar di atas dan lihat tulisan di bagian kanannya silakan dizoom, wanita yang berdiri adalah Vania Larissa (Miss Indonesia 2013) saat dilatih vocal oleh Bang Ridho (sedang bermain piano/piano electric).






FOTO 4 Kakak kandung dari istri Penulis (sebelah kanan/jilbab kotak-kotak putih) bersama mama Dedeh
Setelah mama Dedeh memberikan ceramah dalam rangka Isra Mi'raj di sebuah musholla
20 Mei 2016 di daerah Kemayoran di dekat rumah kakak dari istri Penulis.
Terima kasih kepada mama Dedeh sempat mampir ke rumah kakak istri Penulis dan
berfoto bersama keponakan istri. Foto saat di mobil.

FOTO 5: Minggu 29 Mei 2016 berfoto bersama keluarga besar istri, setelah siangnya acara ziarah makam orang tua di Tangerang lalu makan-makan dan bermaaf-maafan sebelum memulai ibadah puasa Ramadhan. Tampak Penulis (panah warna Merah), istri penulis (panah warna hijau), dan kakak dari istri penulis (panah warna biru dengan list luar kuning) adalah yang berfoto bersama mama Dedeh pada FOTO 4.

FOTO 6: Penulis (panah Kuning), Uci Bing Slamet (panah Biru) dan kakak kandung penulis yang sulung (panah Oranye). Sejak 1985 Uci Bing Slamet telah menjadi teman dekat keluarga penulis, Uci adalah teman kakak sulung penulis, dan teman-teman kakak penulis.

FOTO 7: Istri penulis, Uci Bing Slamet dan Penulis


Inilah sedikit foto-foto keluarga penulis, sedikit banyak dapat memberikan gambaran tentang keberadaan penulis dan istri, semoga dapat membuang jauh-jauh pemikiran kekuatiran yang TIDAK PERLU curiga tentang penulis dan istri.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk menepis keraguan Bapak / Ibu sekalian tentang kami.
Jangan ragu, selagi kami masih bisa melakukan terapi dikarenakan kemampuan seperti ini  belum tentu ada di manapun di Indonesia yang berada di 1 orang terapis. Istri adalah lulusan pesantren Darun Najah Petukangan Ulujami (kakak angkatan / kakak kelas dari Ustadz Yusuf Mansyur).

Bersambung:
http://kprihatmono.blogspot.com/2019/06/seluruh-indonesia-jangan-ragu.html?m=1

Drs. R.  Kurniawan Prihatmono
HP 081386837511
Hanya untuk yang serius
Harap SMS kan nomor WA lebih dahulu

https://terapidzikirds21.com/

Jumat, 17 Juni 2016

ALHAMDULILLAH ANAK SAYA BISA BERJALAN DAN OPERASI ATRESIA ANI BERJALAN LANCAR



SMS PERTAMA DARI PAK MM

Penulis cukup banyak menerima SMS (pesan singkat) dan telpon dari para orang tua di berbagai propinsi di Indonesia, seperti propinsi dari pulau Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dan kota-kota lainnya, namun hanya dari para orang tua yang memang serius yang penulis layani yang memang ingin menterapi bayinya ke (istri) penulis, dengan terlebih dahulu akan penulis jelaskan dan penulis berikan arahan-arahan sebelumnya. Seperti di suatu hari masuk sms ke handphone penulis di 13 Agustus 2015 dari Bapak MM, yang masih penulis simpan seluruh masuknya SMS sejak pertama kali dari seluruh orang tua bayi hingga saat ini :

Pak MM: “Assalamu’alaikum. Salam …. Alhamdulillah saya menemukan tulisan anda sekitar kasus down syndrome, saya ingin konsultasi terkait perkembangan anak saya (N), kapan saya bisa menghubungi  bapak….. terima kasih (MM, Jakarta)”.

Penulis: “Wa’alaikumsalam Pak. Terima kasih telah membaca artikel Blogspot saya. Apakah kita bisa berteman WA/BB,  agar kita mudah komunikasi ? Kami akan presentasi metode dan cara terapi untuk se-Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) agar faham sekalian melihat kondisi anak bapak. Dari Kurniawan”

Pak MM: “Terima kasih banyak sudah menjawab sms saya …. Ini nomor WA saya 08780xxxxxx… Ingin sekali saya segera mendengar komentar bapak tentang anak saya…” demikian Pak MM pada mula sekali ber-SMS dengan penulis, dikarenakan juga anaknya sudah usia 19 bulan yang kelainan DS ternyata juga mengalami kelainan atresia ani (tidak ada anus) dan sejak bayi operasi kolostomi (yang dibuat saluran pembuangan dari samping kiri perut anaknya (N) masih belum bisa berjalan juga padahal sudah ikut terapi fisioterapi di rumah sakit di bilangan Parung, kemungkinan memang atresia ani-nyalah juga yang menjadikan bagian kiri tubuh menjadi lebih terlambat (karena ada operasi untuk kantung bab-nya) menjadi halangan bagian sisi kiri.


Sempat kami berteman WA sebelum berkunjung ke rumah beliau yang bekerja sebagai staf litbang pendidikan di salah satu kementrian Negara Republik Indonesia. Beliau bertanya sebelum kami presentasi datang ke rumah beliau: “Benarkah keputusan saya, bahwa saya baru akan mengoperasi atresia aninya setelah anak saya bisa jalan ?”

Penulis : “Wah untuk hal  ini kapannya kesiapan bayi dioperasi silakan Bapak berkonsultasi dengan ahlinya pak” (maksud penulis adalah dokter ahli untuk atresia ani) dikarenakan ini tergantung kesehatan bayi juga dan faktor kesiapan orang tua juga untuk saya tidak menyalahkan dikarenakan si anak sudah cukup besar, yang kebanyakan operasi ini dilakukan sebelum usia 1 tahun, jadi sebenarnya tidak perlu menunggu harus bisa jalan lebih dahulu.

Penulis bertanya: “Sudah fisioterapi di mana saja ?”
Pak MM:  Di rumah sakit x dan sudah sejak 10 bulan, tapi hingga usia 19 bulan ini baru ini kemajuannya. Kemajuannya maksudnya sudah titah tapi jalan masih dipegang dengan dengkul masih bergetar dan jalan ngesot (jalan maju sambil duduk), dikarenakan ada kantung penampungan di perut bawah kiri.


KUNJUNGAN PRESENTASI
Akhirnya penulis dan istri berkunjung di hari yang telah disepakati dan presentasi seputar terapinya, cara terapinya dan hal-hal yang akan mempengaruhi hasil terbaik terapi, dan sekalian diagnosa kondisi anak Pak MM dan istrinya Bu E yang berjenis kelamin laki-laki dan kondisinya saat itu adalah :
-down syndrome* dan atresia ani (belum ada anus)
-jalan masih sambil duduk (maaf) ngesot (jalan maju sambil duduk) juga yang aktif terutama kaki kanan dikarenakan perut kiri ada plastik penampungan babnya
-berdiri bisa tapi dengkul masih sangat bergetar
-sambil saat berdiri tangan masih dibantu pegang, jika tidak dipegang maka si anak akan ambruk
-jalan bisa dengan sangat perlahan dan dengkul masih bergetar keduanya

*down syndrome:
http://kprihatmono.blogspot.co.id/2016/02/kprihatmonoblogspotcoid-mencapai-5.html
Begitu faham denga terapi kami, Pak MM langsung berkomentar yang masih penulis ingat sampai sekarang: “Wah ada ya model terapi kayak begini.” Beliau sangat antusias sekali bahkan langsung beberapa hari kemudian langsung mulai terapi dengan istri penulis dan terapi yang di rumah sakit sementara dihentikan sambil melihat kemajuan perkembangan hasil terapinya (untuk dinilai).

Penulis: “Tidak ada yang mustahil bagi Allah walau terhadap kelainan seperti ini Pak.” Kemudian kami pamit pullang dan agar ibu E dan Bapak MM agar mendiskusikan akankah terapinya kapan dimulai dengan  adanya dzikiran yang juga mesti dilakukan untuk mereka berdua, agar keberhasilan terapi untuk anaknya dimudahkan dan diberikan hasil terbaik semaksimal mungkin oleh Allah SWT.

Pak MM bercerita bahwa sebenarnya beliau sudah suka sempat beberapa  bulan lalu browsing di google mencari tempat-tempat terapi fisioterapi  tapi saya belum menemukan siapa yang akan bantu untuk terapi anak saya. Sempat saya beripikir lama sekali, apakah mau nunggu sampai bisa jalan dulu atau operasi atresia ani-nya dulu. Sampai akhirnya di Agustus 2015 lalu saya browsing malam-malam (di saat N sudah usia 2 tahun 3 bulan) saya menemukan artikel Blogspot Pak Kurniawan, saya dan istri begitu saya beritahu kok rasanya ingin segera memanggil Pak Kurniawan untuk melihat anak kami. Saya merasa artikel-artikelnya tentang kisah keluarga yang ada dalam Blogspot Pak Kurniawan memang merupakan kisah nyata kejadian sebenarnya, makanya akhirnya saya SMS Pak Kurniawan.


DIMULAI FISIOTERAPI UNTUK ANAK PAK MM  
Pertemuan selanjutnya kami langsung diminta untuk kunjungan hari Minggu dikarenakan Pak MM dan Ibu E keduanya bekerja hanya berbeda divisi, sehingga kami tidak bisa menaruh jadwal kunjungan terapi di hari biasa. Banyaknya terapi di awal 8x tiap bulannya yang banyak ditujukan ke Syaraf Motorik Kasar dalam otak (CERREBELUM), punggung dan pinggul dan kaki. Mulailah terapi ke kami dari hari ke hari dilalui, setelah beberapa kali atas kesabaran mereka dan Allah ridhoi alhamdulillah kemudian mulai tampak ada kemajuan-kemajuan perkembangan hanya sekitar 2 sampai dengan 2,5 bulanan:
- mulai bisa berdiri tapi masih memegang meja tamu
- wajah dalam menatap makin berekspresi bagus
- tatapannya dan senyumnya
- sesekali bila tidak sedang jalan, masih suka jalan maju sambil duduk


PERKEMBANGAN SETELAH 2,5 BULAN HINGGA  4 BULAN
Perkembangan di Desember 2015 sampai dengan Januari 2016 yang usianya anak Pak MM yaitu N berusia 2 tahun 7 bulan dan hasil terapi selama 5 bulan ini sejak minggu ke 3 Agustus 2015 alhamdulillah sangat pesat. Saya tanya ke Pak MM  setelah kunjungan terapi ke sekian kali tentang bagaimana jalannya: “Itu sudah saya ajak jalan antar 2 rumah,  dan sudah sering ke teras sendiri, saya biarin aja gak pakai sepatu.”  Sambil Pak MM senyum-senyum yang penulis jawab: “Wah hati-hati Pak takutnya ada paku, kan di sebelah apalagi sedang renovasi rumah.” Yang pas saat itu sebelah rumah Pak MM sedang ada tukang bangunan yang merenovasi dan material bangunan ada di depan rumah (di luar jalan komplek) rumah, yang disambut dengan kalimat dari istri Pak MM:
“Iya nih ayah mestinya kan pake sepatu.” Demikian komentar seorang ibu yang memang kawatir sekali dengan cara Pak MM. Sampai di sini jumlah terapi mulai hanya menjadi 6x.

Pak MM dan Bu E sudah menyetop terapi yang berkunjung ke rumah sakit dan fokus ke terapi kami, selain ibu E dan Pak M memang keduanya bekerja, jadi sangat menerima sekali cara terapi kami yang bisa kunjugan ke rumah pasien.


TERAPI TERJEDA DENGAN OPERASI ATRESIA ANI
Setelah terapi sekitar 2 bulan berlalu, akhirnya N mendapat panggilan untuk operasi ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo untuk operasi (maaf: pembuatan maaf duburnya) dan dilakukan perawatan dulu beberapa hari di sana, penulis terus melakukan pemantauan bahkan juga mengantar istri melakukan terapi penguatan untuk N menjelang di hari saat akan operasi ke 2 (pembusian). Penulis dan istri sempat berfoto bersama N dan pengasuhnya yang menjagai N di setiap harinya.


FISIOTERAPI FEBRUARI - MARET 2016 N BISA BERJALAN SEMPURNA
Alhamdulilllah akhirnya N saat kami berkunjung kembali, N berjalan sudah sangat lancar dan penulis memvideokan setiap kali N berjalan.  Terlihat sesekali masih menghampiri kursi yang diduduki Pak MM atau Ibu E di saat jalan beberapa langkah lepas tangan. Sampai di sini terlihat wajah kedua orang tua ini sudah sangat bahagia sekali terpancar dari wajahnya.  Dan tentunya jumlah terapi semakin berkurang  di tiap bulannya hanya 4x.


OPERASI KE 3 (TERAKHIR) ATRESIA ANI DI AWAL MEI 2016

Fisioterapinya terjadi jeda kembali dikarenakan operasi atresia ani terakhir (ke 3) N kembali ke rs. Cipto Mangunkusumo dan di sini kami mendapat kabar yang membuat haru, dikarenakan saat N sudah siap menunggu beberapa jam karena mesti puasa sebelum operasinya, sedangkan sudah sampai siang belum dilakukan tindakan operasi, akhirnya N yang menginjak usia 2 tahun 11 bulan ini menuju tempat tidur  ruang tindakan operasinya sendiri disaksikan orang tuanya dan para dokter yang waktu itu masih siap-siap, seakan ingin disegerakan kepada para dokter untuk cepat dioperasi dikarenakan sudah terlalu lama berpuasa.

Alhamdulillah akhirnya operasi atresia ani-nya berjalan selamat dan lancar. Dan setelah N diperbolehkan pulang ke rumah, kami mulai terapi kembali yaitu sekaligus membantu agar recovery (pemulihan) operasi juga lebih cepat. Alhamdulillah di pertengahan Mei 2016 N sudah baik kondisinya dan sudah berjalan dengan cukup baik. Dan jumlah terapi hanya tinggal 1x terutama untuk otak syaraf motorik halus atau otak yang disebut CERREBRUM (untuk kecerdasan dan kepintaran).


FISIOTERAPI SUDAH DI PENGHUJUNG DAN  N BERFOTO DENGAN KAMI
Fisiotterapi sudah mulai berada di penghujung perjalanan panjang untuk N. Terapi kunjungan di pertengahan Mei kemarin setelah selesai dan kami akan pamitan, di saat Pak MM dan Bu E mengisahkan kisah operasinya di rumah sakit, sementara N jalan mondar-mandir ke teras, masuk lagi ke ruang tamu beberapa kali tanpa didampingi sama sekali. Lalu N pelan-pelan menghampiri kami yang sedang duduk di sofa yang muat 2 orang melalui Ibu E yang duduk di kursi sendiri, lalu berjalan di antara meja tamu ke dekat kaki kami, ternyata N ingin duduk di antara Penulis dan istri Penulis, dan penulis berkata:

“Ooowh ingin duduk di tengah…….mau difoto ber 3 ya kata penulis ke N” sambil N senyum dan penulis meminta  tolong kepada Bapak MM untuk mengabadikan.
Terharu penulis dan istri melihat kondisi ini, “Ya Allah sudah pinter ya N” kata istri dan penulis, selama ini belum pernah N berlaku seperti ini, ini seperti mengisyaratkan bahwa masa-masa terapinya memang sudah berada di penghujung (segera akan selesai) hanya tinggal 2x.

Semakin terpancar raut kebahagiaan di wajah Bapak MM dan Ibu E, kamipun sangat bahagian melihat perkembangan N. Kepada Bapak MM dan Ibu E, hari-hari panjang terapi N, sudah kita lalui bersama dan sudah akan selesai dan hanya tinggal beberapa kali untuk kecerdasan dan kepintaran. Semoga perkembangan tumbuh kembang N selanjutnya seperti pendidikan dan kemandirian kehidupannya, tercapai sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Aamiin ya rabbal alamin.

Sebelum kisah ini Penulis tayangkan menjadi artikel di Blogspot, Penulis mintakan persetujuan izin kepada pak MM bahwa untuk terapi fisik organ dalam untuk N bisa dibilang sudah selesai di akhir Mei 2016 ini. Dan Pak MM langsung menjawab : “Tidak apa-apa, untuk ke depannya 1 bulan sekali tetap terapi untuk kecerdasannya sekalian silaturahmi.” Penulis:  “Terima kasih Pak atas kepercayaannya kepada kami selama ini dan semoga N ke depannya semakin pintar.” 

Kepada Bapak MM dan E penulis ucapkan terima kasih kami bahwa kisah nyatanya boleh kami ceritakan pada artikel penulis dan Pak MM langsung membuatkan JUDUL seperti di atas. Juga terima kasih yang sebesar-besarnya yang selama ini telah bersedia Penulis mintakan tolong agar berteman kepada beberapa orang tua lain yang ingin sharing (berbagi dan bercerita) tentang bayinya yang baru mulai terapi dengan kami, untuk sekedar memotivasi dan menceritakan keberadaan (eksistensi) kami dalam menterapi, bahwa bila Allah berkehendak, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya, bahwa organ  dalam yang mengalami kelainan pelemahan akibat trisomi 21 yang tidak terjangkau tangan manusiapun dapat diterapi dengan kekuatan dzikiran dan perbaikan luar dan dalam tentunya dengan cara yang baik dan benar dengan tidak melanggar syari'at agama Islam, selain dengan banyak macam latihan-latihan dan diurut penguatan sendi dan otot, bahkan dengan metode rohani (dengan tambahan dzikir dan do’a) selalu disertakan, sehingga insya Allah hasil terbaik yang diperoleh. Aamiin.


Drs. R. Kurniawan Prihatmono

HP 081386837511

Harap SMS Lebih Dahulu

Hanya untuk yang serius

Kisah Ini Telah Mendapat Persetujuan Bapak MM dan Ibu E

Kamis, 11 Februari 2016

Kprihatmono.blogspot.co.id Mencapai 5 Tahun Melatih Fisik Bayi Down Syndrome



BULAN FEBRUARI 2016 BLOGSPOT MENCAPAI TAHUN KE 5
Genap 5 Tahun blogspot ini menemani penulis sejak pertama kali dibuat Februari 2011. Tertuang di sini perjalanan hidup, perjalanan di cuaca buruk dan kisah nyata serta perjuangan penulis bersama istri yang bersama para orang tua bayi yang buah hatinya sejak terlahir dengan kelainan trisomi 21, yang kita bersama-sama berjuang dengan terapi fisik organ jaringan dalam agar mereka dapat hidup lebih baik yang terbaik yang Allah berikan kepada buah hati bapak/ibu sekalian, nantinya dengan rupa wajah agar mengalami perubahan yang lebih baik dan agar mencapai kondisi maksimal yang diberikan oleh Allah Yang Maha Pencipta segala makhluk hidup termasuk sel-sel organ fisik dalam tubuh bayi-bayi ini dan Allah Yang Maha Kuasa pula yang dapat memperbaiki segala sel organ dalam yang tidak terjangkau oleh tangan kita dalam tubuh bayi ini. Tiada yang mustahil bagi-Nya atas segala sesuatu asalkan kita yakin tanpa ragu sedikitpun kepada-Nya walaupun terhadap kelainan sekalipun. Nama metode kami dinamakan terapi dzikir sejak 2014.
.
Anak adalah titipan dari Allah yang memang kita diharuskan berkembang biak di muka bumi sebagai penerus generasi dan keluarga, namun harus diingat tak ada manusia yang sempurna. Bahwa dibalik segala kejadian ciptaanNya, pasti ada hikmah dan ujian bagi diri kita selama hidup di dunia (serta tentu saja juga interospeksi diri). Allah akan menguji kita dengan kesabaran kita agar kita makin dekat dan naik derajat yang lebih tinggi. Dan Allah tidak menguji hamba-Nya di luar kesanggupan hamba-Nya. Kita tidak tahu anak yang mana yang akan kelak do'anya makbul (terkabul) sebagai pemohon kepada Allah di akhirat kelak di saat hari akhir. 


Puji syukur penulis panjatkan kepada yang Maha Kuasa atas Kebesaran-Nya bahwa Dialah yang merupakan pencipta segala sel dalam tubuh kita sejak dalam janin hingga dilahirkan (bahkan hingga kita meninggal dunia), dan alhamdulillah telah banyak yang mengalami berbagai kemajuan perkembangan baik di sepanjang tahun 2015 terhadap bayi-bayi pasien kelainan kromosom 21 yang sudah mengalami kemajuan besar dan maupun yang saat ini masih dalam masa-masa terapi.

LAMA PERJALANAN OLEH  ISTRI TELAH 9 TAHUN
Hingga 2016 masa pelayanan istri penulis (khususnya di untuk bayi Down Syndrome = DS) telah masuk tahun ke 9, istri yang sebelumnya sejak 14 tahun lalu (2002) pada awalnya adalah menterapi penyakit medis seperti : kista, masalah dengan kelenjar tyroid, masalah pada saluran pencernaan, masalah pada saluran nafas, nyeri pada sendi-sendi hingga terapi aura dan beberapa penyakit lainnya (khususnya ibu-ibu/wanita dan remaja putri). Dan seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun semakin banyak kejadian di atas dialami bayi yang mengalami berbagai masalah (termasuk kelainan) pada berbagai organ tubuh fisik jaringan dalam yang dialami bayi-bayi kelainan DS (trisomi 21) yang ditangani istri. 

Akhirnya sejak 2007 lalu istri mengkhususkan diri yaitu melatih fisik dan treatment usap-urut bayi-bayi DS hingga sekarang. Dan kini dengan karunia yang Allah berikan padanya, dengan penggabungan metode latihan fisik dan ditambah kekuatan dzikir (doa) dan kemampuannya dulu menterapi fisik penyakit medis, termasuk terapi aura (tujuan agar bayi ngangeni dan menyenangkan dilihat dan agar orang lain yang melihatnya sayang kepadanya). Alhamdulillah selain wajah-wajah bayi ini berubah jauh dari sebutan wajah kembar 1.000 down syndrome. Dan dengan gabungan metode dzikir, memegang dan sentuhan kasih sayang pada sebagian besar organ tubuh bayi yang mengalami lemah akibat kromosom yang bercabang 3 pada kromosom ke 21, alhamdulillah banyak segala organ tubuh bayi-bayi ini seiring berjalannya waktu membaik sehingga kemampuan bayi normal pun dapat terkejar (termasuk perubahan wajah).

Apa itu kelainan kromosom 21 (down syndrome) silakan baca linkdi bawah ini:
http://kprihatmono.blogspot.co.id/2015/02/jangan-wait-and-see-bila-bayi-anda-yang.html
Gejala dan ciri-cirinya sangat beragam dan antara bayi yang satu dengan bayi DS yang lain semua ciri-ciri yang terjadi dan lemahnya di beberapa organ akan berbeda, jadi kelainannya sangat beragam pula:

WAJAH
a. mata sipit, bisa yang kanan saja, bisa yang kiri saja atau keduanya
b. wajah datar (flat)
c. mata yang agak miring ke atas serta ujung runcing
d. adanya kantung mata di bawah mata kanan dan kiri
e. hidung pendek (pesek) di antara kedua mata
f. lipatan kulit bentuk bundar (disebut lipatan epikantus) pada lingkaran atas mata
g. langit-langit dalam mulut yang melengkung tinggi dan lidah tebal dengan mulut kecil (akibatnya mulut bayi menganga dengan lidah menjulur ke luar)
h. ada yang telinga kecil dan letaknya agak rendah bila ditarik garis mendatar dari sudut mata
Selain di atas juga beberapa bayi pipi terlihat terlalu tebal sehingga meenggelambir*)

LEHER
i.  leher yang pendek dan lebih lebar dari ukuran normal
j. ada yang penebalan di leher belakang, bahkan seperti berbentuk lebar di kanan kiri leher
k. ada yang penebalan pada bahu (jadi seperti menggelambir)
l. ada yang tenggorokan (esofagus) yang sempit
m. ada juga yang kerongkongan yang sempit sehingga susah menelan
bahkan efeknya di sini bayi sering tidak ada suara tangisannya atau ada tapi tercekat/terputus

TANGAN  DAN KAKI
n. ada yang telapak tangan hanya mempunyai satu garis tangan disebut “simian crease” (bisa di satu tangan atau  keduanya), bisa juga tidak terjadi di kedua tangan (normal)
o. ada yang: jari-jari tangan pendek dan jari kelingking hanya ada dua ruas dan melengkung ke dalam
p.  ada yang: ada jarak lebar antara jempol dan jari yang berdekatan (jempol dan jari telunjuk), baik pada kaki (sandal gap) maupun tangan
q. ada yang telapak kaki datar
r. ada yang kaki bentuknya CTEV (maaf: pengkor) bisa ke arah dalam, ada yang ke arah luar
s. ada yang kaki sampai bisa split (meregang ke kanan dan ke kiri seperti pebalet)

RAMBUT
t. rambut tipis dan jarang-jarang

PERUT
u. perut buncit

JANTUNG
v. ada yang jantung bocor (tidak di semua bayi)

w. otot-otot lemah (hipotonia)

MATA
x. ada yang katarak
y. ada yang titik putih (brushfield spots)
z. ada yang bergoyang-goyang tidak fokus
Dan masih beberapa ciri dan lemah organ lainnya.

Tulisan di atas ini tentang ciri-ciri dan variasi bayi kelainan ini adalah lanjutan dari link di bawah ini:

http://kprihatmono.blogspot.co.id/2015/12/bayi-terlahir-ds-semula-syok-menangis.html

Bahkan juga ada saja tambahan yang berbeda-beda di setiap bayi ada yang atresia ani (tidak ada anus), ada yang hipotiroid, ada yang hypertiroid, masalah di pendengaran (telinga), ada yang mikropenis, ada yang alergy susu sapi hingga jantung bocor dan ada pula yang kelainan darah/leukimia (tapi sangat jarang) juga bisa saja mengalami kelainan misalkan empedu hanya berfungsi sebagian dan macam-macam lagi.

Jika melihat poin-poin ciri-ciri bayi DS (ciri bayi DS)  dari kelainan yang begitu banyak, maka variasi yang dialami seorang bayi DS juga akan sangat bermacam-macam jadi seorang bayi DS bisa saja mengalami ciri dan kelainan mulai dari ringan sampai dengan berat, misalkan berdasarkan poin di atas ada yang kondisinya:

1. a + b + e  + g + i + l + m + u + w
2. a + b + e  + g + i + l + m + u + w + hypertiroid
3. a + b + e  + g + i + l + m + u + w + atresia ani
4. a + b + e  + g + i + l + m + u + w + hypertiroid + atresia ani
5. a + b + e  + g + i + l + m + u + w + atresia ani + hypertiroid
6. a + b + e  + g + i + l + m + u + w + hypertiroid + alergy susu sapi
7. a + b + e  + g + i + l + m + u + w + atresia ani + hipotiroid + alergy susu sapi

8. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + q (tapak kaki datar)
9. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + y
10. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + z
11. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + z + atresia ani
12. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + z + atresia ani + hipotiroid
13. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + y + hipotiroid + pipi tebal & alergy susu sapi
14. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + y + atresia ani + hipotiroid
mungkin ada yang + r dan atau + s

dengan berbagai kombinasi jantung bocor:
15. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + v (jantung bocor)  
16. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + v (jantung bocor) + hipotiroid
17. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + v (jantung bocor) + atresia ani
18. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + v (jantung bocor) + hipotiroid
19. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + v (jantung bocor) + atresia ani + hipotiroid
20. a + b + d (kantung mata) + e  + g + i + l + m + u + w + v (jantung bocor) + hipotiroid + pipi tebal & juga alergy susu sapi
mungkin ditambah dengan r atau s atau r+s
dan seterusnya juga (mungkin) + ada yang (maaf) mikropenis (ukuran penis sangat kecil).
Dan sehubungan dengan alergy susu sapi, yang menjadi masalah adalah begitu mendapat kabar bahwa sang buah hati kondisi DS, maka karena syok yang sampai berhari-hari bahkan berminggu-minggu menjadikan air susu ibu (ASI) menjadi sedikit ke luarnya bahkan berhenti sama sekali.

Sehingga semuanya akan sangat beragam sekali yang dialami si  bayi, maka tentu saja penanganannya akan sedikit banyak di berbagai bagian tubuhnya ada penanganan tambahan (contoh pipi yang menggelambir ke bawah bila kita salah menanganinya maka pipi akan makin menggelambir ke bawah), tentu yang diperbaiki dengan terapi akan berbeda-beda melakukannya dalam arti banyak tambahan bagian yang harus diperbaiki. Artinya ciri-ciri dan lemahnya organ tubuh yang mengalami kelainan karena bercabang 3 kromosom di kromosom ke 21 bisa dimulai dari ringan (minor), ada yang di kondisi sedang (menengah) dan ada yang hingga cukup banyak (berat).


TERAPI APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK DIDAHULUKAN
Setelah bayi terlahir dengan down syndrome, maka tidak semua ciri dan kelemahan organ di atas berada di seorang bayi, tetapi apa-apa yang muncul pertama di saat-saat baru saja lahir tentu saja harus dibereskan terlebih dahulu, lalu setelah kondisinya sehat dan sudah tidak kuning dan sudah bisa minum susu (apakah itu ASI atau susu formula) maka sebaiknya usia 1 bulan (sedini mungkin) atau kami menyebutnya stimulasi dini adalah yang terbaik hasil perkembangan kemajuan yang insya Allah akan diperoleh dibandingkan dengan yang baru memulai terapi fisik di usia setelah lewat 6 atau 7 bulan misalkan, terutama misalkan pada wajah dan (kantung) mata maka yang dimulai lebih dini akan mendapat jumlah terapi lebih banyak sebelum kondisi mata akan menjadi fixed (tetap) kondisinya di usia sekitar 14 bulan dan setelahnya (akan lebih susah diubah kantung matanya).

Jika diperhatikan kelainan-kelainan tersebut di atas, maka akan muncul 2 pertanyaan :
1. Terapi apa yang dibutuhkan oleh kehidupan awal bayi DS ?
Jawabannya: Tentu saja untuk fisik yang harus didahulukan, sebelum terapi wicara, terapi okupasi dan sensori integrasi

2. UNTUK PERBAIKAN DAN MEMPERBAGUS CIRI FISIKNYA apakah cukup jika hanya memfisioterapi fisik untuk otot-otot lengan pinggul, kaki yang hanya untuk bisa tengkurap, duduk, berdiri dan jalan dan motorik halus saja ?

Jawabannya: Jika kita perhatikan segala poin-poin berbagai variasi yang bisa dialami oleh bayi DS, maka sangat kurang jika hanya dilakukan terapi untuk otot-otot saja, tapi sangat dibutuhkan untuk menterapi sebagian besar organ tubuh yang lemah termasuk leher, wajah, kantung mata dan segala yang mengarah ke perubahan wajah sangat diperlukan. Melihat bentuk wajah merupakan juga penampilan yang sangat akan mempengaruhi kecerdasan EQ (Emotional Quotient) anak nanti di saat akan berteman dan bermain serta bersosialisasi seperti di saat usia taman kanak-kanak dan di sekolah dasar. Juga haruslah diterapi bagian-bagian yang mengalami tebal di leher, bahu, lengan agar tidak tebal juga buncit diperutnya (yang menandakan ada masalah pada saluran pencernaan) yang sangat perlu difisioterapi agar berkurang buncitnya dan membaik kondisi perutnya dari kesulitan BAB (sembelit) misalkan.

Untuk atresia ani (maaf: tidak ada anus) tentulah nantinya harus dioperasi untuk pembuatan anusnya.

KABAR KEMAJUAN PERKEMBANGAN WAJAH DAN KEMAMPUANNYA
Dan kami mendapat kabar dari minggu ke minggu kabar perkembangan kemajuan berbagai pasien bayi-bayi  ini dari para orang tua pasien. Puji syukur kami sangat terharu dengan perjuangan dan kesabaran para orang tua sekalian di setiap hari setelah ikut terapi kami, bahwa bayi  ini harus diterapi luar hingga dalam. Dan kami jelaskan dengan sabar dari hari ke hari, dari minggu ke minggu dari bulan ke bulan apa-apa yang mesti mereka lakukan dan kita lakukan bersama. Dan saran-saran yang selalu kami berikanpun menyeluruh yang harus diikuti di setiap bulannya, seperti imunisasi, menjaga kebersihan botol dotnya, kebersihan tangan, dan masa-masa MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan usapan serta melatih apa saja dan bagaimana cara-caranya segalanya kami jelaskan hingga paham.

Dan kami juga bahkan mendapat kabar bahwa bayinya dikatakan dari para dokter di banyak orang tua di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) bahwa wajah bayinya setelah beberapa bulan terapi wajahnya telah berubah (saat setiap dibawa imunisasi tentu dokter  mengetahui dari bulan ke bulan perubahan wajahnya) sehingga sudah semakin terlihat tidak berciri wajah down syndrome dari bulan ke bulan yang semua perubahan ini juga tergantung ketelatenan, kerajinan dan kesabaran bapak/ibu sekalian. 

UCAPAN TERIMA KASIH
Metode kami dengan kekuatan surat Al Fatihah dan dzikiran lainnya, hingga ada orang tua yang bahkan beberapa mengatakan : “Baru kali ini saya merasakan dahsyatnya kemukjizatan surat Al Fatihah..” Di sinilah akhirnya beliau mendapat hikmah melalui lahirnya bayi spesialnya ini, ternyata Allah SWT memberikan jalan sehingga bertemu dengan artikel penulis dan mau menterapi dengan metode kami, sekarang para orang tua ini merasakan semakin dekat dengan  Allah sang Maha Pencipta segalanya dan pengabul do’a bila kita memohon kepada-Nya dan telah tahu 'feel' (rasa) dengan baik dan benar kekhusyu’annya dalam memohon do’a di dalam kehidupan kesehariannya.

Dan berbagai ucapan terima kasih dari banyak orang tua kepada kami setelah bayinya banyak berubah baik maksimal yang didapat sesuai dengan banyaknya masalah yang dialami si bayi yang berbeda-beda atas seizin Allah semua dapat terjadi.

Salah satu bukti perkataan dan ucapan syukurnya dan terima kasih kepada kami dari orang tua pasien di Desember 2015 lalu yang wajah bayinya di usia 6 bulan sudah sangat berubah dan kondisi bayinya sudah sangat baik:



PROMOSI TERAPI DS KAMI OLEH PARA ORANG TUA
Karena setelah beberapa bulan, bahkan banyak yang baru beberapa minggu (baru 3 sampai dengan 5x terapi) telah terlihat beberapa perkembangan kemajuan awal dari hasil terapi yang begitu nyata di depan mereka seperti suara tangis yang semula tidak ada (tercepat-cekat/putus-putus) menjadi plong lepas panjang suara tangisnya sama dengan bayi normal, lalu yang semula tidak/belum ada ekspresi senyum di wajah lalu menjadi ada senyuman, yang semula gerakan tangan dan kaki lebih banyak diam (pasif) menjadi makin aktif dan lincah, akhirnya para orang tua menjadi makin yakin dengan terapi kami. Alhamdulillah mereka mulai ikut mereferensikan kami seperti di grup whatsapp kelompok Pxxxxx. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan atas kepercayaan Bapak dan Ibu sekalian atas referensi dan izin sharing (berbagi) yang penulis mintakan kepada para orang tua pasien yang bayinya telah baik segala kondisi (termasuk wajahnya) agar saling menguatkan para orang tua baru, yang baru saja melahirkan bayi demgan kelainan DS juga.

HUJAN BADAI, PETIR DAN BANJIR KAMI LALUI
Kami paham tentu Bapak/Ibu sangat menyayangi buah hati sekalian, maka kami berusaha semampu dan kami berusaha memberikan yang terbaik untuk perkembangan buah hati Bapak/Ibu yang yakin dengan terapi kami di berbagai kota. Kami selalu berdo’a agar selalu diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT saat di perjalanan dan di berbagai kota yang kami singgahi demi buah hati Bapak/Ibu sekalian. 

POHON TUMBANG DI JL. SOEKARNO HATTA BANDUNG
Ada saja kejadian yang dalam perjalanan untuk menterapi bayi di berbagai kota (di berbagai propinsi di Pulau Jawa) yang kami alami saat menuju rumah-rumah pasien, namun semua itu tidak menghalangi kami untuk tetap mencapai rumah Bapak/Ibu sekalian, seperti ke:

-Bandung: saat sampai Bandung lalu sekitar siang hari angin kencang, hujan lebat dan petir menyambar bahkan karena lebatnya sangat sulit melihat dari dalam mobil ke jalanan di luar karena hujan begitu tebalnya melapisi kaca mobil sehingga sulit melihat jalanan, sedangkan jika menepi pohon sangat lebat sudah miring, dan benar saja malamnya di berita beberapa kendaraan tertimpa pohon yang roboh di Rabu 7 Oktober 2015.

Karena ada 2 pasien yang waktu itu berada antar ujung jalan Soekarno Hatta, maka di siang hari penulis dan istri tentu saja berada pada ruas jalan ini di siang hari, dan sekitar jam 14.an memang hujan sangat lebat sekali, dan penulis berinisiatif untuk tidak parkir atau berhenti berkendara di jalur lambat disebabkan angin yang sangat kencang berhembus dan terlihat pohon-pohon sampai miring-miring, penulis berfikir lebih baik berkendara paling kanan di jalur cepat, walaupun hujan lebat dan genangan cukup tebal. Akibatnya kecepatan kendaraan hanya bisa 15 km - 20 / jam, tapi lebih aman dari pada di jalur lambat. Akhirnya 45 menit sampai di daerah Parakan Permai (yang masih di jl. Soekarno Hatta) tapi masuk komplek perumahan dan pohon agak rendah-rendah. Barulah penulis merasa benar-benar aman. Dan benar saja malam harinya di saat melihat berita di Bandung telah terjadi beberapa pohon yang tumbang.
http://regional.kompas.com/read/2015/10/07/17375131/Hujan.Angin.Guyur.Bandung.Akibatkan.Genangan.dan.Pohon.Tumbang


-Kediri  dan Malang awal November 2015 dengan bus melalui Kandangan yang akan melewati kota Batu, di pinggiran perbukitan Kandangan cukup banyak jalanan yang tertimpa longsoran perbukitan sehingga jalanan harus bergantian di beberapa lokasi sehingga perjalanan yang ditempuh menjadi semakin lama.
-Bahkan beberapa kali truk besar kontainer yang mengendarainya dengan kencang dan hampir menyerempet mengambil jalur kami seenaknya saat kami di jalan tol demi kami berkunjung ke rumah bapak/ibu sekalian.

Dan macam-macam lagi pengalaman yang kami lalui di perjalanan, semua kami jalani dengan tetap semangat menuju rumah-rumah pasien di berbagai kota. Dan terima kasih kepada para orang tua yang telah menerima kami dengan baik dan ramah selama ini kepada kami dan telah mengakomodasikan kami untuk ke kota bapak/ibu sekalian.

Ada kami dengar dari orang tua pasien bahwa tetangganya yang agak jauh memiliki anak DS baru bisa jalan setelah usia di atas 7 tahun, sungguh kasihan jika anak kelainan ini kita sebagai orang tua hanya wait and see ( tunggu dan lihat ), sehingga akan sangat kasihan bila hanya dibiarkan saja, stimulasi fisik organ jaringan dalam (dan luar) sedini mungkin saat masih bayi adalah yang terbaik karena kecepatan perkembangan penerimaan pada organ tubuh yang paling cepat adalah di usia bawah 1 tahun (terbaik di mulai sejak usia 1 atau 2 atau 3 bulan), karena semakin tua bayi, maka akan semakin agak melambat kemajuan perbaikan terapi yang akan diterima oleh tubuhnya.

Mari kita coba merenungi lagu dari D'Masiv berikut::

Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
Hidup adalah anugerah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tak ada manusia

Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi 
Tuhan pasti kan menunjukkan

Kebesaran dan kuasaNya

Bagi hambaNya yang sabar
Dan tak kenal putus asa
Jangan menyerah....jangan menyerah...jangan menyerah




Silakan disimak lagu dari D'Masiv "Jangan Menyerah"dinyanyikan oleh Putri Ariani

Sekarang pertanyaannya adalah kepada Bapak dan Ibu sekalian maukah memperjuangkan buah hati Bapak / Ibu sekalian ? Sementara perjuangan kami, seperti yang Bapak / Ibu bisa lihat di kejadian di atas.

Semoga bermanfaat untuk Bapak/Ibu sekalian.

Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
HP 081386837511
(Harap SMS terlebih dahulu)
Hanya bagi yang serius memiliki bayi DS