Selasa, 02 Oktober 2018

Bolehkah Berdo'a Menggunakan Bantuan Alat Kemajuan Teknologi ?

Semoga tulisan ini membuka pemikiran kita, bahwa semaju apapun kembali kepada bahwa segala sesuatu atas izin Allah, memakai dan berdo'a dengan alat teknologi kemajuan di dunia ini semoga akan selalu didengar Allah SWT, sedangkan hak prerogatif semua kembali kepada otoritas (dan keridhoan) Allah SWT. Selalulah jadi hamba Allah yang rajin meminta doakan rajin memohon dengan sabar dan tawadhu, sepenuh hati memohon pengharapan untuk dikabulkan dan gunakan teknologi yang benar, hanyalah sebagai media perantara dan penunjang saja.

Ya Allah semoga dengan tulisan ini membuka dan menambah wawasan kepada para pembaca sekalian agar dibukakan pintu ilmu keilahian di dunia ini, tulisan ini sebagai lanjutan tulisan sebelumnya http://kprihatmono.blogspot.com/2018/09/apakah-doa-memohon-kepada-allah-untuk.html 

Semoga dengan artikel ini menjadikan bapak/ibu sekalian tidak berpikiran yang sempit, yang mengatakan bahwa mendo'akan organ tubuh dari foto medis /  teknologi lain dikatakan tidak benar semoga menjadi terbuka pemikirannya. Apa itu pikiran sempit silakan dibaca dari artikel berikut:
https://intreverso.blogspot.com/2018/01/close-minded.html

LATAR BELAKANG & DASAR
Sebelum lanjut membaca penjelasan penulis, silakan dibaca dulu artikel berikut: bahwa ilmu di dunia ini baru setitis (atau setetes) air di tengah lautan luas:
http://asyrafmuda.blogspot.com/2013/03/ilmu-manusia-hanya-setitis-ditengah.html
sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala :
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَاداً لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَداً
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. Al-Kahfi : 109).
Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir-nya menukil perkataan ar-Rabi’ ibnu Anas yang berkata : “Ayat tersebut menggambarkan perumpamaan ilmu seluruh manusia jika dibandingkan dengan ilmu Allah bagaikan setetes air dibanding seluruh samudera”.
DI ZAMAN RASUL BELUM ADA TAPI DIPERBOLEHKAN DIGUNAKAN ZAMAN SEKARANG
https://web.facebook.com/875446599149448/posts/tidak-semua-perkara-baru-adalah-bidahkalau-kita-berbicara-masalah-bidahmaka-bany/1293546607339443/?_rdc=1&_rdr
Penulis kutip dari artikel ini:
Sedangkan perkara baru di luar keyakinan dan amalan ibadah tidaklah termasuk dalam pengertian bid’ah (sesat),dan itu diserahkan kepada masing-masing pribadi, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,”Sesungguhnya aku ini manusia,jika aku memerintahkan kepadamu perkara agama maka kerjakanlah dan jika aku memerintahkan sesuatu itu pendapatku,sesungguhnya aku ini manusia, kamulah yang lebih tahu urusan duniamu.”HR.Muslim). Adapun perkara baru yang tidak termasuk dalam pengertian bid’ah secara syari,adalah:
1. Penggunaan sarana/fasilitas untuk kelancaran pelaksanaan ibadah karena tidak dilakukan pada zaman Rasulullah dan para sahabatnya karena sarana/faslitas itu tidak tersedia pada zaman itu,misalnya:
a. Menunaikan ibadah haji dengan naik mobil, kapal laut atau kapal udara.Sarana/fasilitas ibadah adalah kendaraan. Rasulullah SAW pun naik kendaraan unta, tidak naik mobil/pesawat karena pada zaman itu belum ada mobil/pesawat.Andaikan ada mobil/pesawat, apakah Rasulullah SAW dan Sahabatnya akan tetap naik unta ?.
b. Menulis dan mecetak Al Quran dengan menggunakan percetakan.Pada zaman Rasulullah SAW Al Quran ditulis/dicetak pada pelepah kurma,bebatuan dan lainnya, mengapa ?, karena pada zaman itu belum ada percetakan. Andaikan pada zaman itu ada percetakan, apakah Rasulullah SAW akan memerintahkan menulis Al Quran pada pelepah atau bebatuan ?.
c. Mengumandangkan adzan dengan pengeras suara (mikrofon), Pada zaman rasulullah adzan dikumandangkan tanpa mikrofon, mengapa ? karena belum ada mikrofon,  tetapi bila berusaha mengeraskan suaranya dengan cara menaiki menara lalu mengumandangkan adzan. Andaikan mikrofon telah ada pada zaman Rasulullah SAW tentu Bilal akan menggunakannya. Ternyata tidak bid'ah dilakukan pakai mic di zaman sekarang.
2. Penggunaan sarana dan amalan yang bersifat keduniaan semata (tidak mengandung keyakinan yang menyerupai agama), sepanjang tidak ada dalil yang melarangnya,misalnya:
a. Memasak nasi dengan kompor gas atau rice cooker
b. Pergi berdagang dengan kendaraan mobil dan atau belanja di super market, belanja on-line dan sebagainya
c. Makan dengan memakai sendok di meja makan dengan makanan instan,atau di restaurant siap saji,dan sebagainya
Walaupun semuanya itu termasuk perkara yang baru,yang tidak diajarkan atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW,namun tidak bisa dikatakan sebagai bid’ah,karena tidaklah termasuk sesat bila kita menggunakannya,sepanjang tidak mengganggu keyakinan/akidah, pelaksanaan ibadah dan tidak ada dalil yang melarangnya.Jadi jelaslah bahwa tidak semua perkara baru adalah bid’ah,tetapi semua bid’ah adalah sesat.Dan perkara bid’ah itu adalah perkara yang mengandung keyakinan dan amalan karena mengharap sesuatu berkah atau menakuti suatu mudharat.


Jadi Bapak/Ibu yang dirahmati Allah SWT
Semaju-majunya ilmu pengetahuan di dunia ini, sehebat apapun teknologi di berbagai bidang, seperti:
-ilmu teknologi informasi: wifi di bandara,  di mall-mall
-ilmu navigasi : di bandara dan di kelautan
-ilmu bidang kesehatan dan farmasi  (obat-obatan)
-ilmu operasi : operasi jantung, operasi ginjal, operasi prostat, operasi empedu, operasi usus
-ilmu teknologi  informasi : handphone, pencitraan foto
-ilmu transportasi: sepeda,  mobil, pesawat terbang hingga drone
-ilmu storage data di media sosial: friendster, facebook, instagram dan lain-lain   
-ilmu pencitraan foto-foto organ tubuh di bidang kesehatan: foto rontgen thorax (paru-paru), foto rontgen tulang, ctscan  otak, MRI otak, echo jantung dan lain-lain
-ilmu live video streaming: video conference (meeting bersama padahal orang-orangnya di tempat berbeda-beda / berjauhan), video on-line melalui WA
Semua hal baru di atas ini (masih hanya setetes dari ilmu Allah) sehari-hari ada di kehidupan kita dan TIDAK ADA DI ZAMAN RASUL dan DIPERBOLEHKAN DI ZAMAN SEKARANG asalkan tidak untuk digunakan yang mudharat.
====
Apa itu arti mudharat dalam Islam ?
http://ghazi.abatasa.co.id/post/detail/15776/mudharat

Dengan majunya alat ilmu pencitraan foto organ tubuh,  maka bisa diketahui kondisi paru-paru kita (misalkan bayi) apakah batuk-pileknya (dengan tes darah sudah menjadi pneumonia atau radang paru basah atau belum) & sudah seberapa luasnya penyakit pneumonia / mungkin kanker yang diderita (sudah mencapai stadium 1 atau sudah stadium 4) Contoh : Pneumonia


Contoh hasil Rontgen Dada

Contoh foto Ctscan  Otak & MRI


Contoh rontgen Perut

 Contoh alat tes echocardiography jantung

Contoh hasil tes echocardiography jantung bayi
Yang berwarna merah menandakan adanya masalah yaitu jantung bocor


APLIKASI DI DALAM KEHIDUPAN DI ZAMAN SEKARANG
Misalkan bayi bapak/ibu sekalian mengalami kelainan down syndrome, lalu belum sempat dilakukan tes echo jantung, andaikan suami ibu sekalian tugas ke luar kota, bolehkah berdoa jarak jauh:
"Ya Allah semoga anakku di saat nanti tes echo jantungnya baik-baik saja normal tidak ada masalah dengan kondisi jantungnya." TENTU BOLEH SAJA KAN

Misalkan otak sanak family / teman kita yang jauh ada mengalami kanker di otaknya lalu kita dikirimkan foto rontgen otaknya melalui android kita, lalu kita masih (sambil) melihat kondisi otak yang terserang penyakit itu dan kita berdo'a kepada Allah SWT agar otak yang terkena kanker segera diberikan kesembuhan oleh Allah SWT dan segera diangkat penyakitnya  tanpa meninggalkan bekas, mengapa pula tidak boleh ? TENTU BOLEH SAJA KAN

Misalkan istri Anda hamil besar, hpl (hari perkiraan lahir) walaupun hari dan tanggal sudah ditentukan tapi bisa saja mundur atau maju tanggalnya, dan saat tersebut saat  ini sudah dapat menggunakan video life conference dengan android melalui whatsapp atau line: padahal Anda sedang bertugas ke luar kota / luar negeri sehingga saat istri Anda hpl (melahirkan Anda ingin menguatkan dan mendo'akan secara life (misalkan melihat wajahnya) padahal dari jarak yang sangat jauh, sudah bisa dan tentu saja boleh, jika istri (pihak keluarga) Anda ingin divideokan (dengan tetap hasil video sebaiknya untuk privacy).

Jika bayi Anda mengalami kelainan down syndrome / kelainan lainnya lalu sudah dites dengan alat tes-tes organ tubuhnya seperti jantung dan tes lainnya; lalu bapak/ibu ingin mendo'akan foto-foto yang kondisinya merah (bocor jantung) kepada Allah agar segera dipercepat menutupnya, semoganya agar tidak sampai operasi bedah terbuka dada, mengapa tidak boleh ???  MAAF Jangan berpikiran sempit bapak/ibu, tentu saja boleh. Yang penting foto-foto pencitraan tersebut tidak digunakan untuk menjahati atau jangan digunakan untuk merugikan (mudharat) maka diperbolehkan.

Jadi semoga jelas kaitan foto-foto pencitraan dengan alat-alat teknologi yang sudah kita fahami bersama bahwa: artinya diperbolehkan foto-foto pencitraan organ-organ tubuh semua di atas ini dilakukan untuk bidang ilmu kesehatan, ilmu pengobatan dan perbaikan tubuh kita dan yang tidak boleh adalah yang bila dengan alat teknologi zaman now ini serta hasil yang dihasilkannya kita gunakan untuk menjahati orang lain, dan merugikan orang lain ==> INILAH YANG TIDAK BOLEH

Alhamdulillah dengan ikhtiar yang benar secara medis dan dilanjutkan dengan latihan fisik & treatment yang baik dan banyak ke organ-organ tubuh bayi dengan treatment yang benar ditambah selalu dengan do'a apakah itu untuk otaknya, perutnya, punggungnya, lebih membawa kemajuan tumbuh kembang yang sangat baik.

*) sambil berdo'a dan kasih sayang yang tinggi serta rajin & sabar

Semoga tulisan ini menambah ilmu wawasan bapak & ibu sekalian bagi pemilik bayi DS 0 tahun  untuk segera menghubungi penulis. Segeralah sedini mungkin selagi masih bawah 3 bulan adalah terbaik.


Salam dari penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
HP 081386837511
(Harap SMS terlebih dahulu)

JANGAN EMAIL
Hanya bagi yang serius memiliki bayi DS


Cara : Kunjungan home visit ke rumah-rumah Bapak/Ibu