Kamis, 16 Juli 2015

Dengan Metode Latihan Fisik dan Treatment Usap dan Urut dan Do'a Akhirnya Anak Dari Bapak S Di Subang Dapat Berjalan



Kisah nyata ini adalah salah satu pasien bayi kami yaitu bapak S yang memiliki bayi laki-laki yang sudah menginjak usia 19 bulan lebih 1 minggu. Setelah beliau mencari terapi untuk anaknya yang down sindrom, akhirnya menemukan Blogspot penulis 19 Maret 2015. Beliau bercerita setelah kami bertemu bahwa istrinya sudah berkali-kali menyuruhnya mencari terapis untuk bayi mereka yang masih belum bisa berjalan hingga usia 19 bulanan. Penulis jabarkan kisahnya sejak SMS pertama, pertemuan pertama (menjelaskan presentasi dengan netbook), perkembangan kemajuan terapi di tiap bulannya hingga sang buah hati dapat berjalan di Juli 2015 ini.

Semoga kisah nyata ini membuka wawasan para orang tua yang memiliki bayi terlahir down syndrome  (DS) agar tetap semangat menterapi bayi sedini mungkin dan dengan terapi dzikir, do’a dan sentuhan kasih sayang dengan mengharap karunia Allah  SWT bahwa semua ini bisa membaik atas seizin Allah SWT.



SMS Pertama 19 Maret 2015
Pak S : “Assalamu’alaikum. Mohon maaf pak, minta penjelasan tentang terapi down sindrom, anak saya down sindrom, anak saya umur 19 bulan, terima kasih.”
Penulis: “Wa’alaikumussalam. Terima kasih telah membaca Blogspot saya. Maaf ini dari Bapak / Ibu siapa ? Dari kota mana ? Bisa dikirim pin Blackberry (BB) atau nomor Whatsapp (WA) agar saya lebih mudah menjelaskan.”

Pak S : “Saya dari Subang Jawa Barat, ini pin BB saya xxxxxxxx, terima kasih.”

Sejak itu kami berteman bbm (blackberry messenger) dan penulis jelaskan metode 4 gabungan terapi kami, cara terapi secara  singkat saja karena ternyata Pak S bekerja di sebuah perusahaan di daerah Jakarta Kota. Yang penulis ketahui ternyata beliau pulang ke Subang setiap Jum’at dan Senin pagi sekali langsung berangkat kembali ke Jakarta Kota untuk bekerja di sana, jadi hanya Senin sampai Jum’at pagi beliau mengontrak di daerah Kranji Bekasi.

Janji Bertemu Dengan Pak S
Hingga kemudian penulis mengatur janji untuk kita bisa bertemu di suatu tempat di daerah mendekati tempat kerja Pak S agar penulis dapat menjelaskan secara terperinci tentang :
-METODE TERAPI YAITU GABUNGAN 4 METODE TERAPI
-MACAM & BANYAKNYA DZIKIRAN YANG HARUS DILAKUKAN DI HARI (1 HARI SEBELUM) DILAKSANAKAN TERAPI OLEH ORANG TUA PASIEN BAYI
-BACAAN DZIKIRAN YANG DILAKUKAN SAAT TERAPI BERLANGSUNG
-APA YANG ORANG TUA LAKUKAN SAAT TERAPI DILAKSANAKAN
-BUKTI FOTO-FOTO TIAP 2 MINGGU SEKALI DARI PASIEN-PASIEN BAYI (Yang sudah selesai dan yang masih sedang berjalan terapi saat ini) SERTA BUKTI VIDEO pasien-pasien kami sekarang sudah masuk sekolah swasta umum (yang penulis dapat dari kiriman para orang tua yang penulis masih terus berteman bbm hingga sekarang)
-DAN TEKNIS DAN CARA PELAKSANAAN TERAPI DILAKUKAN

Pertemuan Di Daerah Stasiun Pangeran Jayakarta Senin 23 Maret 2015
Setelah beliau minta izin dengan Supervisor di kantornya, akhirnya kami bisa berkenalan dan bertemu dan kami cari tempat untuk presentasi di sekitar P. Jayakarta-Jakarta Utara.

Menit-menit pertama penulis meminta Pak S  agar menjelaskan apa-apa saja yang telah dilakukan selama ini, beliau memperlihatkan foto bayi beliau dan menjelaskan kemampuan apa saja yang telah bisa dilakukan dan apa-apa saja yang belum bisa dilakukan, yaitu baru bisa duduk sambil dibantu didudukkan, belum bisa berdiri sendiri dan jalan pernah bisa tapi hanya sebentar.  Setelah selesai menjelaskan semuanya, penulis berkata silakan dirembukkan dahulu dengan istri Pak S.

Pak S: “Alhamdulillah semua sudah jelas Pak. Terima kasih atas penjelasannya Pak Kurniawan, insya Allah saya akan memulai terapi ini, terima kasih sudah menyediakan waktu untuk bertemu.”

Penulis: “Sama-sama Pak, semoga dengan ikhtiar ini atas seizin Allah anak bapak mendapat banyak kemajuan hingga bisa jalan. Aamiin.”

Pak S: “Aamiin.”

Terapi Pertama Di Rumah Penulis 12 April 2015
Karena rumah Pak S cukup jauh yaitu di Subang, maka beliau membawa anaknya naik motor berboncengan bersama istrinya dan anaknya ber 3 ke Jakarta Selatan menuju rumah penulis menempuh perjalanan 3 jam lebih. Lalu setelah melepas lelah sejenak, mulailah terapi pertama (kurang lebih 30 menit).

Sambil melepas lelah, penulis meminta penjelasan apa-apa saja yang telah dilakukan yang lebih komplit agar istri penulis ikut mengetahui lebih detil tentang kemampuan-kemampuan anaknya. Duduk masih didudukkan dan setelah bisa duduk bisa dilepas, tapi proses agar bisa duduk masih dibantu.

Terapi pertama dilakukan dan istri penulis menjelaskan teknis cara pelaksanaan semua proses terapi kepada istri beliau, karena nanti akan lebih peran istri Pak S untuk terapi nantinya. Untuk selanjutnya penulis pikir karena cukup jauh, penulis berpikir kasihan cukup lelah untuk bayi pak S melakukan perjalanan jauh lalu langsung terapi, dan Alhamdulillah untuk selanjutnya terapi pegang langsung dilakukan di rumah Pak S yang ternyata mengontrak sebuah rumah di daerah Kranji Bekasi. Jadi terapi pertemuan berikutnya dilakukan di  Kranji.

Alhamdulillah Terjadi Banyak Kemajuan Perkembangan Perbaikan Di Segala Organ Fisik
Selain terapi kunjungan, juga kami terapikan terapi jarak jauh. Dan Alhamdulillah penulis selalu meminta foto-foto phose tubuh tertentu untuk mendapatkan kemajuan perkembangan tubuh yang terjadi dan info perkembangannya. Dan Pak S dan istrinya mengambil keputusan bahwa bilang ke orang tuanya agar penulis dan istri lebih dekat dan agar anak Pak S tidak lelah, mereka menetapkan akan tinggal sementara ber 3 di kontrakan Pak S di Kranji. Dan Alhamdulillah orang tua (mertua Pak S) mengizinkan.

Perkembangan Mei 2015
– bisa berguling untuk duduk sendiri
Lalu begitu pertemuan selanjutnya setelah sebulan berjalan di April atau Mei komunikasi kami semakin dekat dengan keluarga ini. Alhamdulillah banyak sekali kemajuan yang terjadi si anak mulai bisa duduk sambil menggulingkan tubuhnya sendiri untuk duduk sendiri. Alhamdulillah penulis melihat sangat terharu.

Barulah si istri bercerita ke kami atas segala kemajuan baik ini: “Padahal saya dari dulu sudah ngomong berkali-kali sama bapaknya (maksudnya sauminya, agar secepatnya mencari terapis untuk anak mereka), tapi belum dicari juga, sampe saya marah (nyuruhnya).”  Berkata sang istri sambil senyum.

Saya komentari : “Iya Bu berarti itu memang kita belum ditakdirkan Allah dulunya untuk bertemu, pada akhirnya sekarang kita sudah dipertemukan kan.”

Istri Pak S dan Pak S hampir bersamaan: “Padahal dulunya pernah bisa jalan (maksudnya sebelum terapi di April 2015 - penulis), tapi kemudian terkena panas yang sangat panas ada kali 40o C lebih, setelah itu semua kemampuannya menurun drastis, sampai gak bisa jalan dan agar bisa dudukpun mesti dibantu untuk duduk sendiri.”

Penulis: “Oh begitu.”

Penulis  baru mengerti di sini dan berkata: “Alhamdulillah sekarang kita akhirnya bisa bertemu dan Alhamdulillah sekarang sudah bisa duduk kembali dengan usahanya sendiri dan tangannya dalam memegang barang sudah bisa dan aktif.” Sambil penulis menunjuk ke bayinya yang sudah bisa berguling sendiri hingga duduk beberapa kali berlatih selesai terapi di hari itu.

Istri Pak S penulis perhatikan di wajahnya mulai tersenyum bahagia melihat segala perkembangan kemajuan anaknya dalam 2 bulan ini yaitu di usia 22 bulan (saat itu pertengahan Mei 2015).

Perkembangan JUNI 2015
- sudah bisa berdiri, walau belum bisa melangkah
Lalu di Juni saat kami berkunjung kembali untuk terapi, sesudah terapi kami diperlihatkan bahwa si anak (saat ini usia menginjak 22 bulan) sudah mulai bisa berdiri sambil tangannya berpegangan di meja kecil untuk meletakkan televisi. Akan tetapi si anak masih belum bisa melangkah, baru bisa berdiri saja sambil berpegangan tangan di meja kecil untuk televisi.

Alhamdulillah ya Allah atas kegigihan ikhtiar keluarga ini, segala usahanya mulai memperlihatkan hasil kemajuannya. Penulis berharap dan berkata ke Pak S dan istrinya: “insya Allah di lebaran Idul Fitri Juli 2015 nanti sudah bisa jalan Pak.”

Pak S dan istri : “Aamiin” kata mereka serempak.

Penulis berkata tinggal memberi fasilitas apalah untuk berjalan saja, agar si anak bisa pegangan untuk latihan, yaitu mengadakan tempat untuk si anak berpegangan tangan untuk rembetan. 

Perkembangan Pertengahan JUNI 2015
-Mulai  Bisa Melangkah
Penulis dapat kabar bahwa akhir Juni anak Pak S sudah bisa berdiri dan mulai bisa melangkah 1 langkah walau masih pegangan meja kecil untuk televisi.

Perkembangan JULI 2015
-Berjalan dengan bantuan kursi plastik
Alhamdulillah di awal Juli ini penulis diperlihatkan video anak Pak S yang saat ini masuk usia 23 bulan,  akhirnya bisa berjalan sambil dengan bantuan mendorong kursi plastik setinggi perut si anak.

Penulis ucapkan: “Alhamdulillah ya Pak 3 bulan (tepatnya 11 minggu-penulis) terapi akhirnya sudah bisa mulai jalan walau masih dengan bantuan kursi. Insya Allah tidak lama lagi Pak.” Dan penulis meminta dikirim video anak Pak S untuk menjadi file kami, untuk diperlihatkan kepada calon pasien kami yang lain yang insya Allah bisa menguatkan dan memberi harapan  untuk seluruh pasien khususnya di Jabodetabek dan Indonesia umumnya, bahwa bayi Bapak/Ibu yang terlahir dengan down syndrome janganlah putus semangat, syok boleh saja, tapi kita harus bangkit dan semangat berihktiar dengan mencari terapis bayi dengan kelainan DSini untuk kemajuan dan masa depan sang buah hati.

Perkembangan di Minggu ke 2 Juli 2015 (Idul Fitri 1436H)
-Berjalan Sambil Mendorong Kursi Plastik
Sehubungan telah mulai bisa jalan sambil mendorong kursi plastik, dan terapi yang masih akan dilakukan hanya tinggal beberapa kali saja lagi di Juli ini, yaitu untuk perbaikan dan peningkatan kemampuan motorik kasar (kemampuan gerak tangan, tungkai dan kaki) dan motorik halus (kemampuan gerakan jari-jemari dan kecerdasan).  Insya Allah di Agustus bulan depan tinggal 2x terapi saja yaitu terapi kunjungan saja   tanpa terapi jarak jauh lagi, sekalian kontrol terakhir kemampuannya, dan terapi fisik organ-organ jaringan dalamnya. Alhamdulillah di Agustus 2015 nanti insya Allah sudah selesai. Jadi genap 3 bulanan, sedangkan di bulan ke 4 masa terapi (Agustus) hanya tinggal 2x saja, atas seizin Allah anak Bapak S/Ibu sudah dapat berjalan dengan baik.

Kami (penulis dan istri) ucapkan selamat kepada Pak S dan istri, bahwa semua ini bisa terjadi dimulai Pak S menemukan Blogspot saya, pertemuan pertama hingga terapi ini berjalan dan semua perkembangan baik dan kemajuan yang tercapai hingga bisa jalan di Juli 2015 ini atas seizin Allah SWT.

Kepada Pak S dan istri semoga dengan ikhtiar ini yang hingga jauh-jauh meninggalkan tempat tinggalnya di Subang sehingga jauh dari nenek sehingga (sang cucu) dan tinggal sementara di Kranji Bekasi ini menjadikan fisiknya baik, saluran pencernaan makin membaik, organ saluran pernafasan lebih baik dan koordinasi gerakan tangan dan kaki dan kemampuan jari tangan semakin baik. Mudah-mudahan anak bapak menjadi mudah untuk latihan dan beraktifitas apapun ke depannya, selain itu dengan kondisi imun (daya tahan tubuh) yang lebih kuat. Kepada neneknya sang buah hati semoga menjadi lebih bahagia melihat segala kemajuan cucunya. Aamiin.

Dan kepada pasien dan calon pasien di manapun berada yakinlah bahwa KeMaha Kuasaan Allah tidak terhalang jarak dan waktu, bagi yang baru memiliki bayi terlahir down syndrome (DS), janganlah bersedih berkepanjangan demi buah hati Bapak/Ibu sekalian semoga bukti-bukti foto-foto per 2 minggu atau bulanan dan video bayi pasien-pasien bayi kami yang suatu saat dapat penulis perlihatkan kepada Bapak/Ibu.

Tidak Ada Yang Mustahil Dengan Karunia Allah, Perbaikan Kelainanpun Dapat Maksimal
Semoga kisah nyata ini menjadikan secercah harapan bagi Bapak/Ibu sekalian bahwa karunia dan kemukzizatan Allah sangat dekat dengan kita walau terhadap kelainan sekalipun, tinggal kita mau berihktiar atau tidak dengan terapi yang menyeluruh di sebagian besar organ-organ tubuh bayi DS yang mengalami kelainan seperti yang dilakukan Pak S pada kami sebagai perantara terapis anaknya usia 20 hingga 24 bulan.


Dan juga saran-saran penulis dan istri penulis saat berjalannya proses selama masa terapi untuk diperhatikan dan dijalankan, yaitu saran-saran ini tidak jauh berbeda dengan menangani bayi normal lainnya, hanya ada sedikit yang perlu penulis dan istri tambahkan sehubungan bisa ada kelainan tiroid dan jantung bocor atau masalah pendengaran atau lainnya pada bayi terlahir DS.

Terima kasih ya Allah atas bantuan karunia-Mu Ya Allah semua ini bisa terjadi, semoga usaha penulis dan istri yang tidak seberapa ini menjadikan kehidupan anak Bapak S dan istrinya menjadi kan lebih baik di kehidupan buah hatinya di masa depan. Aamin.

Semoga kisah nyata ini bermanfaat khususnya untuk bapak/Ibu yang memiliki bayi terlahir DS di Indonesia. http://kprihatmono.blogspot.com/2015/02/jangan-wait-and-see-bila-bayi-anda-yang.html?m=1


Drs. R. Kurniawan Prihatmono
081386837511
Harap SMS lebih dahulu
E-mail: kurniawanp18@yahoo.com