Jumat, 13 Mei 2022

Faktor Apa & Lingkungan Yang Bagaimana Dapat Menyebabkan Bayi Down Syndrome Menjadi Perilaku Menyimpang ?

ARTIKEL KALI INI ADALAH LANJUTAN (PART 2) DARI :

http://kprihatmono.blogspot.com/2022/05/fisioterapi-tumbuh-kembang-hingga-brain.html?m=1

Kami dalam melakukan latihan fisik & treatment area wajah dengan usapan untuk tumbuh kembang bayi kelainan genetik seperti Down Syndrome (DS) mulai dari perbaikan ciri-ciri fisik DS di wajah hingga organ dalam lainnya dan semua dilakukan dengan kasih sayang tidak dengan cara-cara kasar ataupun pemaksaan :

1. Bayi Kelainan kromosom Down Syndrome
2. Bayi Kelainan kromosom Inversi-9
3. Bayi Kelainan Translokasi Robertsonian
4. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
5. Anak PDDNOS (Pervasive Developmental Disorder-Not Otherwise Specified
6. Anak Cerebral Palsy (CP)


Perlu para orang tua pemilik bayi Down Syndrome (khususnya dan kelainan genetik lainnya) dan anak ABK pada umumnya (apalagi anak yang sudah hiperaktif), sangat dipengaruhi oleh faktor di sekitarnya dapat menjadi berperilaku menyimpang. Apa saja perilaku menyimpang dan lingkungan yang bagaimana, silakan disimak, semoga menjadi masukan.


MENGAPA ORANG TUA ANAK (PENGASUH ANAK) BILA ORANG TUANYA TIDAK BISA MENGANTAR ANAK HARUS MELIHAT CARA DI SAAT ANAK MEREKA YANG AUTIS, ADHD & PDD-NOS & DOWN SYNDROME SEDANG LATIHAN FISIK & DITERAPI WICARA ?

Apa alasan-alasan pentinh sebaiknya haruslah melihat anaknya dilatih tumbuh kembang walau dari jauhpun (misal dari jarak 5 meter di ruang lain tidaklah apa-apa, haruslah membuat pintu khusus berkaca jika orang tuanya tidak masuk ruangan bersama anaknya ? karena alasan :

1. Orang tua harusnya bisa mengulang di rumah agar bayi / anak lebih cepat bisa mengejar keterlambatan (delay) fase tumbuh kembangnya

2. Tiap manusia termasuk anak & bayi itu punya memory (ingatan) / otak berpikir dan perasaan (hati), sehingga anak harusnya tidak diperlakukan oleh dengan cara-cara yang kasar, karena lambat laun akan terakumulasi oleh "pengaruh luar (lingkungan external)" si bayi/anak. Jangan lupa karena perlakuan dan latihan itu termasuk dalam "LINGKUNGAN" di sekitaran anak. Memang lingkungan bermacam-macam, anak menjadi autis bisa akibat faktor keturunan, obat-obatan di masa kehamilan, faktor gaya hidup ke dua orang tua dan perilaku abang-kakak ke si adiknya yang misalkan kasar, memarahi & suka membentak (terlebih) jika semula si bayi adalah penyandang DS sangat mudah beresiko bergejala autis (lebih cepat  atau bisa saja akhirnya menjadi penyandang salah satu spektrum autis : PDD-NOS, ADHD dan AUTIS).

Misalkan bayi Down Syndrome dengan cara serba nangisan terus masih diteruskan hingga nangis kejer :

•pakai bola ditelungkupkan kaki disorong-sorong sambil nangis masih digeber terus menerus
•saat didudukkan sambil dipegang bahunya bayi menangis sepanjang 5 menitan nangis digeber terus
•masa pemberdirian selagi belum kuat tubuhnya diikat, kaki diikat padahal bayi menangis digeber terus

Nangis lama (sampai 3 - 4 menit lebih) yang terakumulasi terus menerus setiap kali fisioterapi pasti membuatnya kesal, bila sepanjang masa fisioterapinya saat usia 6 bulan-12 bulan dibuat selalu tidak nyaman, nangis masih digeber terua, maka bayi / anak akan menjadi bersifat ketakutan, cemas, bahkan secara medis bisa membahayakan si bayi DS bila ada jantung bocor ukuran ASD 4 mm atau di VSD 4 mm ke atas, apalagi yang jenis PDA 2 mm ke atas dengan kondisi arteri ada PH (Pulmonal Hipertensi).

Jangan lupa : anak bersifat peniru (termasuk anak ABK : Down Syndrome, Autis, dll) sedikit banyak jika tiap dilatih dengan cara-cara selalu nangis (apalagi agak kasar), maka akan mempengaruhi mental & perilakunya menjadi anak yang keselan, besok-besoknya melihat tempat KKTK nya saja (belum turun dari mobil) sudah mulai ketakutan, lalu lama-kelamaan dari minggu ke minggu berangsur-angsur mulai suka murung, menyendiri, pada akhirnya di usia belasan bulan mulailah sehari-hari suka sebal, uring-uringan dan kaki gloseran perilaku mulai menyimpang di rumah. 

Rumahpun juga merupakan lingkungan bagi anak, jika di rumah misal saat lempar barang dimarahi maka akhirnya di 2 tahunan jadi anak yang suka emosian dan marah akhirnya suatu saat menjadi susah diatur, akhirnya anak mulai suka mukul-mukul kepalanya sendiri, nangis yang sangat rewel, dan akhirnya akan mulai muncul tantrumnya (suka emosi, mukul kepala dan suka menjedotkan kepala ke ubin dan lain-lain) tak jarang hingga dahi / jidatnya benjol besar.

3. Agar melihat apakah latihan fisik yang dilakukan bisa membahayakan jantung, khususnya bila bayi/anak mengalami jantung bocor (itulah pentingnya bayi DS dites echo jantung di usia sebelum 4 bulan) :

• ASD serambi 4 mm atau lebih besar
• VSD (bilik) 4 mm atau lebih besar
• PDA (Patent Ductus Arteriosus) 1 mm atau lebih besar

MARI KITA BAHAS 1 PER 1:

Contoh kehati-hatian adalah:

A. KASUS ADANYA KELAINAN JANTUNG. Pada bayi DS yang jantung bocor seperti disebut di atas (harusnya jangan melatih bayi dengan cara-cara kasar sebelum operasi bedah terbuka dada jantung (bagi yang jantung bocor besar, TOF, Pentalogy Of Fallot) dan kepada bayi yang belum vonis bedah jantung yang bocor ASD / VSD tapi ukuran 4 mm ke atas) janganlah melatih dengan cara memakai bola besar bayi dibalik (ditelungkupkan tengkurap badan dadanya tengkurap di bola besar lalu kaki di maju-mundurkan, padahal bayi usia 5-7 bulan tersebut nangis kejer sehingga bernafas agak sesenggalan-ngap-ngapan ini sangat bisa membuat bahaya kondisi jantungnya.

Sangat lebih baik bila bayi DS sedang dilakukan latihan fisik tumbuh kembangnya, bila menangis HARUSLAH distop dulu, dihibur dulu dan dengan cara harus lembut & kasih sayang. Itulah pentingnya orang tua melihatnya (walau dari luar pintu berkaca 1 arah).

B. JANGAN DIKASARI (JANGAN NANGIS DIGEBER TERUS) misal dengan melakukan latihan tertentu dengan cara "pemaksaan" misalkan memaksa menyuruh anak tersebut untuk memperhatikan sampai berkata dengan kasar : lihat sini (dengan suara keras ke anak) sambil ke 2 tangan si terapis menolehkan ke 2 pipi wajah si anak dengan agak kasar yang perhatiannya semula entah ke mana dipaksa agar mau kita.

Metode kami dengan latihan fisik dan ttratment wajah mengurangi ciri-ciri fisik DS di wajah dengan lembut kasih sayang didoakan otaknya, harapan apa yang dilatih terserap oleh otak si anak, maka kemajuan perkembangannya  sekali dikarenakan otak anak-anak ini tidak diterapi agar lebih cerdas.


Khusus anak hiperaktif jika tidak diperbaiki / tidak dikurangi kehiperaktifannya, walau sudah pakai meja terapi ABK, anak spektrum autis saat akan diajarkan bicara, diajarkan flash card, mainan puzzle (dll) cenderung kurang fokus dan apa-apa di atas meja ini seringkali dilempar / dibuang, ditambah didudukkan posisi tidak bisa ke luar dari duduknya pasti ingin ke luar dari kursinya untuk berjalan ke sana-ke mari (tidak bisa diam dalam waktu sebentar).


Pada terapi di luaran pada anak ADHD, PDD-NOS DAN AUTIS dengan cara terapi yang dipaksakan agar anak melihat terapi bermain yang diajarkan, terapi bicara saat pengucapan anak dipaksa (kan) padahal kefokusan perhatian sangat masih kurang, atau bahkan bisa saja belum ada dengan maksud agar anak bisa melakukan sesuatu yang dicontohkan  Sehingga walau ada kemajuan sedikit bisa bicara atau bertambah bisa bermain misalkan puzzle, tapi pada kenyataannya kefokusan tetap sangat sedikit dari bulan ke bulan bahkan sampai tahunan.

Begitu diajarkan flash card maka akan susah sekali. Bahkan tak jarang bagi yang jenis AUTIS dengan perlakuan yang dipaksakan malahan si anak menjadi bosan, bahkan kesal akhirnya menjadi tantrum, mulai suka gigit-gigit, teriak-teriak, tak jarang mencakar dan bahkan sampai menggigit sang guru (terapis). Diajari terapi bermainpun, anak hanya mau sekedarnya saja, dikarenakan kefokusan nyaris belum ada.


C. METODE KAMI PADA ANAK AUTIS PERBAIKI DULU KEHIPERAKTIFANNYA. Banyak anak-anak ADHD, AUTIS dan PDD-NOS diterapi di luaran adalah dengan memaksakan pelatihan macam-macam misalkan dilatih flash card, dilatih mengulang perkataan angka 1 sampai 10, dilatih mengikuti membaca huruf atau suku kata tertentu di depan si terapis tapi perhatian anak tidak tertuju kepada si terapis, maka orientasi pada hasil terapisnya tidak akan baik (kurang berhasil). Usia anak bertambah tahunan namun kemajuan sangat sedikit sekali, bandingkan bila otak diperbaiki dulu dengan metode kami, hingga (mencapai) kemudian fokus lebih muncul, barulah silakan lanjut diterapi SI dan TW, Belajar Edukasi maka hasil kemajuannya lebih cepat/lebih baik karena lebih mudah diajari.


D. LIHAT CARANYA SAAT ANAK DILATIH Ada lagi di luaran sana, karena si anak kehiperaktifannya sangat tinggi maka sampai dibedong dibungkus dengan semacam perban seluruh tubuhnya dari kaki, paha, lengan hingga dada, seperti "mummy" (tersisa leher dan kepala) tentu saja saat dililit perban itu si anak tidak bisa bergerak, maka seolah si anak yang hiperaktif tadi menjadi tenang (?). Karena diikat beberapa menit, namun karena terjadi ketidak nyamanan, setelah ikatan dibuka, maka tentu si anak akan hiperaktif kembali, bahkan bisa jadi malahan semakin lebih menjadi-jadi hiperaktifnya di saat besoknya sudah sedang tidak diikat dibedong.


E. Itulah makanya caranya HARUS DILIHAT (pakai pintu dari 1 arah, sehingga dari arah anak tidak bisa melihat kehadiran orang tuanya di luat ruang sebelahnya

Jadi dengan melihat kejadian-kejadian di atas, kalau membawa anak spektrum AUTIS, ADHD, PDD-NOS, haruslah anak Bapak/Ibu bisa dilihat caranya agar anak tidak dikasari, jangan sampai hanya menyerahkan bayi/anak tapi cara-cara tidak bisa Anda lihat. 

Karena kita tidak bisa & tidak boleh sembarangan untuk anak spektrum autis bila dilakukan dengan kekasaran, dibuat tidak nyaman, dibuat kesakitan, dibuat menangis sampai kejer masih diteruskan, diikat-ikat kakinya & badannya, dipacu adrenalinnya adalah bukan semakin baik tapi pengalaman kami dapat info selama beberapa tahun belakangan pada banyak anak spektum autis justru semakin tidak baik perilakunya (yang kasar dan nangis digeber terus) haruslah diubah cara-caranya dengan lembut cinta kasih sayang.

Apa alasan para orang tua ? Yaitu Untuk bisa dilihat untuk melakukan treatment dan latihan ulang di rumah.

F. Ada lagi kami dapat info, anak spektrum autis dibawa oleh sang pengasuh anak (karena kedua orang tuanya sibuk bekerja), lalu si pengasuh memperhatikan dari menit ke menit hingga 1 sesi sekitar 40 menit selesai tapi si anak (yang kalau sedang melek memang suka ke sana kemari tidak terkontrol), lalu di tempat dilakukan terapi si anak selama 30 menit lebih ternyata ngantuk dan tertidur, lalu tak jarang kata si pengasuh ke kami si pengasuh bercerita sering bobo aja dibiarkan hingga 1 sesi waktunya habis. Itulah maka perhatikan jam-jam kebiasan jam tidur siang anak. 


G. HINDARI & JANGAN MENGHUKUM ANAK DENGAN JEPITAN ATAU HUKUMAN LAIN YANG TIDAK MANUSIAWI UNTUK UKURAN ANAK. Pada anak DS bermata nystagmus akan lebih susah, jadi janganlah menghukum anak misalkan dengan menjepit jari-jarinya karena belum mau bicara.


Memang bayi DS yang bermata nystagmus, nystagmus adalah kondisi gerak kornea mata yang tidak terkontrol tapi tingkatan keparahan berbeda-beda pada anak DS, agak lebih susah bagi si anak dalam melihat flash card atau benda-benda lain di depannya yang diajarkan, lalu si anak nangis berkepanjangan, begitu diintip dari jendela kamar yang agak tinggi oleh ibunya (dari jendela berkaca gelap ke arah ruang tengah yang jaraknya hanya 2 meteran terlihat, anaknya ternyata sedang dijepit jari-jarinya dengan jepitan jemuran yang setelah selesai terapi ditanya dari mana asal jepitan jemuran, ternyata si terapis wicara membawa jepitan jemuran di tas-nya. Terlihat oleh sang ibu saat sang anak yang masih 2,5 tahun itu selagi masih diterapi tadi, berusaha berulang kali melepas jepitan-jepitan di jarinya karena merasa kesakitan & tidak nyaman sambil masih nangis merintih kesakitan. Jari 1 kelepas jepitannya, dijepit lagi di jari lain, sangat kasihan si anak dan tega sekali si terapisnya.

Begitu selesai terapi, ibunya dengan agak kesal bertanya :

Kenapa anak saya tadi pakai dijepit-jepit begitu jarinya ?

Dijawab oleh si terapis wicara:

Abis saya kesel anak ibu gak mau-mau bicara, jadi saya hukum aja.

(Maksud si terapis karena kesal, maka si anak dijepit supaya mau bicara).

Lalu si ibu menimpali dengan nada kesal :

Lain kali kalau menterapi anak saya, jangan dijepit-jepit gitu ya.

Semoga dengan kejadian ini agar terbuka pikiran Bapak/Ibu bahwa HARUSLAH melihat bayi/anak ABK Down Syndrome (DS), Cerebral Palsy (CP), Autis dan lainnya saat difisioterapi fisik dan terapi (wicara, okupasi & sensori integrasi). Harus juga melihat cara-caranya. Bila terlihat ada "hukuman" seperti di atas, maka Bapak/Ibu sebaiknya bertanya dan menegur.

SEBAIKNYA LAKUKAN TEMPAT TERAPI YANG BAPAK/IBU DAPAT MELIHAT ANAK 

Jika tempat terapi tidak mau dilihat orang tuanya ke dalam ruangan terapi (biasanya tempat terapi beralasan nanti si anak manja jarena melihat orang tuanya), pilihlah tempat terapi yang memiliki pintu kaca 1 arah di pintunya tempat Bapak/Ibu bisa melihat ke arah anak, tapi anak tidak bisa melihat ke arah Bapak/Ibu. Jika tidak dibuat cara demikian, lebih baik JANGAN memilih tempat tersebut, karena misalkan anak Bapak/Ibu dikasari ? Tentu tidak mau bukan.

Memang lebih baik bawa pergi bayi/anak Bapak/Ibu dan cari tempat yang lain. Ingat : Memperbaiki bayi / anak bukanlah seperti memperbaiki mobil seperti "ala" service mobil di tempat  k e t o k  m a g i c.  Bayi / anak memiliki jiwa (ruh), pikiran dan hati (perasaan) lembut pada awalnya, mereka ini bisa karena faktor lingkungan (external) harus diperlakukan perbaikannya dengan lembut & cinta kasih sayang sepanjang segala terapi yang dilakukan dan kehidupan anak di rumah pun oleh sanak family di rumah termasuk abang/kakaknyapun juga harus support dan sayang jangan dimarahi apalagi dibentak (misal membuang / melempar benda / barang dalam jangkauannya). Hindari pula yang cara-caranya kasar  orang tuanya tidak boleh melihatnya. Dan siapapun di rumahnya tdak boleh berkata kasar/membentak misalkan anak menjatuhkan benda atau barang di rumah (semisal remote AC, remote tivi, HP), maka solusinya jauhkan benda-benda mahal ini dari jangkauan anak.

INGAT: Bayi / anak punya otak (pikiran), hati (perasaan) dan juga memory yang bisa (merekam atau mengingat) yang sudah diperlakukan kasar dan dibuat kesal dan segala misal dibedong seperti mummy, diikat kakinya agar tidak bergerak atau misalkan dijepit jari-jari tangannya dengan jepitan jemuran karena menggunakan cara-cara paksa misalkan saat diajari bicara tapi tidak juga si anak mau mengulang melakukannya. 

Atau si anak nangis karena dipaksa sesuatu, lalu digeber terus oleh si terapis padahal si anak sudah nangis kejer berkepanjangan. Biasanya untuk orang tuanya di luar ruang lain agar tidak mendengar anaknya nangis kejer dengan cara menyetel suara musik keras-keras.

Nah artinya mau tidak mau Bapak/Ibu harus melihat bayi / anak sepanjang saat sedang diterapi, kalau cara-cara membuat tidak nyaman, cara yang kasar nangis digeber terus, dijepit jarinya, dan cara tidak baik lainnya yang akan membuat anak kesal, justru semakin brutal nantinya dan semakin hiperaktif.

JANGAN LUPA : Bayi / Anak Down Syndrome itu sifat dasarnya lembut, periang, pemalu, penyayang, dan baperan, sensitif dengan kekasaran, periang, suka membuat orang tertawa. Jadi hindari bila bayi DS yang tidak bisa Bapak/Ibu lihat. Banyak bayi DS usia 10 bulan-16 bulan kita tatap matanya sambil kita pukul paha kita sendiri di depannya si bayi ini maka bisa sudah menangis karena dikira memarahinya karena takutnya, apalagi kalau cara melatihnya seringkali dengan nangisan digeber terus secara berlama-lama misalkan 3 sampai 6 menitan (apalagi lebih lama).

Dan juga metode kami dalam memperbaiki anak ADHD & PDD-NOS adalah dengan mengurangi kehiperaktifannya lebih dulu dengan cara lembut cinta kasih sayang, kehiperaktifan anak dibuat agar cooling down (lebih tenang), bukti harus terlihat oleh Bapak/Ibu kemajuan dari bulan ke bulan dari hasil terapinya sehingga KESADARAN DAN KEFOKUSAN ANAK MENINGKAT, ANAK LEBIH TENANG sehingga saat dilakukan apapun nantinya misalkan saat lanjut belajar bicara dan terapi lainnya sudah mau menatap lebih fokus kepada si terapis. 

Semoga semua info yang kami dapat menjadi masukan bagi siapapun dimanapun & semua orang tua pemilik anak ABK) dimanapun agar terbuka pikiran Bapak/Ibu bahwa HARUSLAH melihat bayi/anaknya saat dilatih.  Di Jakarta & Bekasi sudah banyak sejak beberapa tahun lalu sudah membuat pintu yang ada kaca agar orang tua bisa melihat anaknya ke dalam, si anak tidak bisa melihat ke ibunya dari dalam ke ruang depan. Jadi pintu ini bisa dibuat.

Dalam melatih haruslah bersifat sabar dan sayang anak seolah itu adalah anak sendiri, karena memang ada beberapa (banyak) kasus kondisi bayi / anak ABK yang organ dalam bermasalah seperti:

• bayi DS yang jantung bocor dengan besar bocor tertentu atau terjadi TOF (Tetralogy of Fallot), Pentalogy of Fallot dll yang agak bahaya

• ada yang pakai colostomy bag di perut kiri (akibat atresia ani = tidak ada anus) jadi masalah untuk bagian kiri tubuh, jadi latihan yang serba ke kiri harus sangat hati-hati

• mata yang nystagmus sehingga agak ada gangguan dalam penglihatan (dikarenakan anak ABK usia 4 tahun ke bawah masih susah dipakaikan kacamata, karena biasanya akan dilepaskan/ dibuang), jadi saat diterapi flash card atau yang ada bacaan / gambar seringkali kurang terlihat oleh matanya

• ada cukup banyak kasus ABK tertentu juga mengalami gangguan kurang pendengaran

Dan masih banyak kondisi yang menyebabkan saat masih bayi bagaimana cara melatih 8yang baik dengan sabar atau anak usia balita (2, 3, 4, 5 tahun) berbeda-beda kondisi, namun apapun kondisinya bukan berarti lantas dilakukan dengan cara kasar, pemaksaan-pemaksaan dan hukuman yang tidak baik. Banyak kejadian akhirnya malahan anak kondisi Down Syndrome pada saat usia 2,5 tahun - 3 tahunan malah menjadi anak bergejala autis dikarenakan "faktor external" (sejak usia masa-masa fisioterapi) dikasari secara terakumulasi, bisa jadi saat mulai titah-titah menjelang jalan, anak suka buang benda, di rumah dibentak/dimarahi oleh sanak family di rumah, akhirnya anak menjadi kasar memperlihatkan banyak gejala autis.

Pihak medis kini telah menyatakan penyebab anak bergejala autis sudah menyebut salah satunya adalah faktor lingkungan, silakan browsing dengan keywords : hingga kini penyebab anak menjadi autis  maka akan muncul :

Hingga kini, penyebab autisme tidak diketahui secara pasti. Namun, risiko terjadinya gangguan autisme dapat meningkat apabila terdapat faktor genetik dan lingkungan, misalnya paparan racun, asap rokok, infeksi, efek samping obat-obatan, serta gaya hidup tidak sehat selama hamil. (Tertanggal) Feb 14, 2020 di salah satu website.

Dikatakan di web lain di 2021:

Penelitian terbaru mengonfirmasi beberapa kelainan genetik yang dapat mempengaruhi seseorang terhadap autisme. Beberapa gen telah terlibat. Autisme sering kali dikaitkan dengan keterlibatan beberapa gen yang diturunkan. Autisme juga bisa menurun dalam keluarga, jadi kombinasi gen tertentu dari orangtua bisa meningkatkan risiko anak untuk mengalami kondisi tersebut.

Jika kita bercermin pada 3 hal di atas (genetik, lingkungan dan pertemanan), yang mempengaruhi faktor perilaku & pendidikan anak termasuk terapi anakpun berhasil atau tidaknya salah satunya adalah lingkungan :

Ad 1. Faktor sekolah (yang dipilih) karena sekolah termasuk lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan & bermain dengan anak lain di sekolah

Ad 2. Faktor lingkungan rumah (komunikasi, support keluarga yang berperilaku kurang baik dan atau baikkah di keluarga)

Ad 3. Faktor lingkungan pertemanan (di liar sekolah)

Maka sudah jelaslah kini fakfor yang turut mempengaruhi anak menjadi meningkat resiko gangguan autis bisa disebabkan pada poin "lingkungan" tentunya poin ad 1 di atas pun lingkungan terapi pun juga termasuk maka haruslah :

Ad 1. Faktor lingkungan bayi / anak ABK yang dihadapi anak adalah9 kasar (seperti dijelaskan pada poin A sampai F) bisa saja meningkatkan resiko anak menjadi mengalami perilaku-perilaku gejala-ejala autis.

TERAKHIR YANG TERPENTING PENGELUARAN BIAYA & EVALUASI HASIL KEMAJUAN BULANAN DAN PER 6 BULANAN

Evaluasi hasil kemajuan tumbuh kembang bayi DS sangat penting dijelaskan ke orang tua anak terhadap kemajuan-kemajuan pencapaian. Harusnya dalam setiap bulan diupayakan adanya kemajuan tertentu.

BIAYA KTK BERBAYAR DI LUARAN BIASANYA DALAM 1 BULAN ADALAH 6 SESI HINGGA 8 SESI

Maksudnya bila dalam 1 bulan (7-8 sesi), 2 bulan (15-16 sesi) & 3 bulan (15-24 sesi) terlaksana tapi jika hanya kemajuan sedikit sekali artinya bisa jadi ada metode atau cara yang kurang tepat yang diterapkan. Karena anak yang hiperaktif masih tinggi, dilatih bicara maka perhatiannya (fokusnya) sangat susah saat diajari, itulah maka hasil tidak akan signifikan dengan biaya yang dikeluarkan. Anak hiperaktif yang diterapi wicara tanpa dikurangi kehiperaktifannya, maka si anak tidak akan fokus melihat yang diajarkan, seperti flash card dan lainnya

Jadi ORIENTASI HASIL AKHIR JUSTRU FAKTOR TERPENTING. Jadi segala faktor perbaikan fisik bayi DS, dan terapi anak ABK diutamakan adalah ADANYA TIDAKNYA SOLUSI dan KEBAIKAN HASIL TERLIHAT TAMPAK NYATA YANG BANYAK, sehingga anak menjadi baik fisiknya sebagus-bagusnya, secerdas-cerdasnya dan sepintar mungkin hingga kemandirian, termasuk sampai kemampuan berbicara.


APA TUJUAN DOA KE OTAK METODE KAMI ?
Perbaikan metode pada anak spektrum autis ada pendekatan & perbaikan berbeda, yaitu perbaiki dulu kehiperaktifannya. Apa gunanya (tujuan) metode kami pada anak ADHD, PDD-NOS dan AUTIS (khususnya kami hanya menerima yang tidak mencakar, tidak menggigit, tidak memukul) paling tidak usia 2 tahun - maksimal ditangani usia 4 tahun :

a. Kehiperaktifannya dikurangi / diturunkan

b. Pola jam tidur masih belum sesuai  misalkan jam tidur masih jam setelah 24.00 atau bahkan 01.00 dini hari

c. Porsi jam tidur seharinya masih sangat kurang dari yang seharusnya di usia si anak, hingga akhirnya porsi jam tidur sesuai dengan porsi jam usia si anak

d. Tujuan akhir agar anak semoga menjadi lebih tenang pada perilakunya

e. Sehingga anak akhirnya bisa lebih fokus untuk diajak komunikasi (eye contact : tatapan mata) saat belajar terapi wicara atau latihan kemandirian lainnya

JADI MENGURANGI KEHIPERAKTIFAN ANAK ABK ADA 3 HAL YANG HARUS DILAKUKAN :

Ad 4. HINDARI YANG CARANYA KASAR & JAUHKAN PERLAKUAN YANG KASAR TERHADAP ANAK DI RUMAH / LINGKUNGAN TEMAN

Ad 5. KENALI MAKANAN, CEMILAN DAN MINUMAN YANG BISA MEMBUAT ANAK BERTAMBAH HIPERAKTIFNYA UNTYK DIHINDARI

Tanpa 3 (ad 4, ad 5) cara di  atas dilakukan semua, atau misalkan hanya 2 macam (apalagi kalau hanya 1 macam saja yang dilakukan), maka kehiperaktifan anak sangat susah dikurangi, jadi keberhasilan terapi anak hiperaktif semua 3 hal (ad 4, ad 5), haruslah dilakukan semua, setelah dilakukan berhasil hiperaktifnya sangat berkurang dan sudah bisa fokus memperhatikan barulah dilakukan latihan bicara, latihan perilaku akan lebih cepat keberhasilannya.


Semoga tulisan ini bisa menjadi masukan & diambil pelajaran kepada para orang tua sekalian dapat mempertimbangkan faktor-faktor agar kondisi bayi / anak semakin baik. Dan jangan sampai dengan cara-cara kasar tapi perilaku anak malahan terjadi penyimpangan yaitu malahan bergejala autis (suka seperti menjedot-jedotkan kepala, mencakar & menggigit, dll) sehingga malah sulit ditangani & diperbaiki ke depannya, harusnya dari bulan ke bulan kehiperaktifannya harus semakin berkurang.

Salam,

Drs. R. Kurniawan Prihatmono

DM ke IG : Terapidzikirds21
Atau smskan nomor WA ke 081386837511
Penulis adalah lulusan S1 IKIP Jakarta

Area anak ADHD, PDD-NOS dan AUTIS (khususnya yang tidak mencakar, memukul, menendang dan menggigit dan kasar lainnya) kunjungan home visit kami khususnya untuk anak 2 - 4 tahun adalah :

Se Jakarta
Se Depok
Tangerang
Se Bekasi hingga Cikarang, Cakung Cilincing
Cibubur, Cibinong, Citeureup & Kabupaten BogorBintaro - Alam Sutra hingga Serpong

================

Istri di 2007/2008 pernah lulus interview di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat lulus pernah diterima pada bagian tumbuh kembang untuk bayi kelainan DS karena hasilnya yang sangat bagus.

Bahkan sejak 2008 hingga kini 2022 sudah 200an dengan hasil sangat bagus, yang tersebar dari Aceh hingga Lampung, semua propinsi Kalimantan dan berbagai kota di Pulau Jawa.

SALAH SATU BUKTI MANFAAT 

Bayi DS sekitar 7 per 100 bayi DS mengalami kondisi jantung bocor besar ada yang TOF (Tetralogi Of Fallot) dan kelainan jantung berat lainnya yang mengharuskan operasi bedah terbuka dada, atas izin Allah dengan dilakukan doa penguatan ke jantung dengan doa (dengan dzikir) saat bayi sebelum masa operasi di rentang usia tertentu (bawah 3 bulan hingga menjelang masa operasi, bahkan hingga masuk ruang persiapan hari H operasi banyak pra orang tua pasien kami, apakah itu di kost sementara di belakang rumah sakit atau saat bayinya sudah di ruang rawatan persiapan 1 hari menjelang operasi jantung, banyak orang tua meminta istri untuk melakukan di rs untuk penguatan jantung bayi khusus pasien kami di dalam kamar rawatan rumah sakit (sebelum masa pandemi) sekitar 10 menit. Alhamdulillah atas izin Allah sudah belasan bayi DS yang pasca operasi selalu pulang lebih dulu (lebih cepat) total hanya sekitar 7-10 hari di rs dengan berbagai kasus jantung berat. Tak jarang bayi-bayi DS lainnya pasca operasi bisa sangat lebih lama sebelum bisa pulang bisa sampai 3 minggu atau 1 bulan bahkan lebih.

Kami menerima semua agama & suku apapun yang ke kami, silakan berdoa menurut agamanya masing-masing.

Bersambung ke Part 3....


Senin, 09 Mei 2022

Latihan Fisik Tumbuh Kembang Bayi / Anak Berkebutuhan Khusus

LATAR BELAKANG TULISAN

Apakah anak usia 5 tahun, 6 tahun dan 7 tahun yang masih banyak bertanya tentang segala sesuatu (istilah zaman now adalah "KEPO") apakah bisa disebut melakukan bully secara verbal ??



1. Bayi Kelainan kromosom Down Syndrome 
2. Bayi Kelainan kromosom Inversi-9 
3. Bayi Kelainan Translokasi Robertsonian 
4. Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) 
5. Anak PDD-NOS 
6. Anak Syndrome Asperger

USIA BERAPA SEBAIKNYA SETIAP KONDISI DI ATAS DIMULAI ?

Untuk kondisi pada poin di atas jika disebut "bayi", sebaiknya memulai sedini mungkin saat masih bawah usia 4 bulan adalah hasil terbaik, masih dapat diperbaiki kelainan-kelainan ciri-ciri fisik di wajah. Bila telah lewat usia 8 bulan baru memulai, maka ciri-ciri fisiknya kurang maksimal sehingga tidak  semua terperbaiki, yaitu tinggal memaksimalkan tumbuh kembang duduk, berdiri-titah, merayap, merangkak & jalan.

Spktrum autis yaitu ADHD, PDD-NOS dan SYNDROME ASPERGER: sebaiknya dimulai perbaikan hiperaktifnya ke kami segeralah dimulai terbaik sejak usia 2, karena biasanya di usia ini sudah terlihat kondisi ini.

Khusus kelainan Translokasi Robertsonian & Inversi-9  sebaiknya sudah mulai sejak usia bawah 5 bulan.

APA SAJA TARGET HASIL PERBAIKAN BAYI DOWN SYNDROME (DS) METODE  KAMI ?

A.  PERBAIKAN CIRI FISIK DI WAJAH AGAR MENGURANGI CIRI-CIRI FISIK DOWN SYNDROME UNTUK KESEHATAN YANG LEBIH BAIK DAN AGAR PENAMPILAN LEBIH BAIK

Bayi DS agar maksimal perbaikannya sebaiknya termasuk hingga perbaikan ciri-ciri fisik di wajah :

A1. Mata yang sipit
A2. Kantung mata 
A3. Pipi yang turun
A4. Leher yang pendek
A5. Pelupuk atas mata (andai juga agak tebal)
A6. Pelipis kanan kiri (andai juga ada tebal
A7. Batang hidung antar mata yang flat/rata
A8. Leher agak lebih panjang/jenjang
A9. Lipatan di leher belakang (tengkuk)
A10. Terkadang ditambah perbaikan perut bawah yang lebar ke samping buncit & membereskan perut kembung.

Tujuan diperbaiki adalah terutama untuk kesehatannya dan meminimalisir diledek/diejek (dibully secara verbal) saat berteman di usia kritis anak sebayanya yang masih polos "asal jeplak" walau sekedar ditanya oleh anak lain yang kepo. Jadi ciri fisik DS di wajah diperbaiki bukan merubah wajah, tapi dengan segala ciri fisik DS dikurangi dan diperbaiki maka akan terlihat hasil akhir wajahnya akan lebih baik kondisinya, meminimalisir ditanya-tanya juga oleh anak lain (yang kepo). Jadi bukan merubah kondisi wajah seperti operasi wajah di negara Korea. Apa saja yang bisa diperbaiki (ada 13) bisa dilihat di IG penulis : terapidzikirds21. 

Jadi perbaikan kami dari :
A1 sampai A10
B1 sampai B14
C1 sampai C8
Apa saja B1-B14 dan C1-C8 silakan dilanjut bacaan di bawah ini.

Contoh batang hidung antar mata dibuat lebih muncul agar rongga dalam hidung tidak terlalu sempit, sehingga kalau pilek lalu banyak slamp reak, sangat membuat cepat mampet, sehingga tidak cepat butuh nebulizer. Banyak sekali bayi DS yang batang hidungnya tidak dibuat lebih muncul, tenggorokan & kerongkongan yang sempit maka banyak kejadian bayi DS akhirnya cepat sekali hanya dalam beberapa hari pilek sudah kesulitan bernafas hingga akhirnya meninggal akibat lendir reak kental menumpuk di sini (tenggorokan & kerongkongan). Juga dikarenakan bagian ini (rongga hidung antar matanya - nose bridge sangat rata/bahkan ambles), dan sangat banyak terjadi dengan rawat jalan 4-5 hari bayi DS tidak kunjung sembuh. Dan akibat dari terlambat dibawa untuk rawat inap, jadi bayi keburu parah.

Bahkan di hari ke 6 batuk pileknya justru akhirnya menjadi pneumonia (radang paru), pada akhirnya juga kesulitan bernafas, juga antibody yang masih lemah tidak jarang hari ke 20-an pilek tak kunjung sembuh akhirnya bayi malahan menjadi bronkopneumonia (BP) bahkan akhirnya bisa menjadi TB Paru. Akibat sakit ini tumbuh kembangnya jadi semakin delay (lambat) atau tidak ada kemajuan di bulan tersebut, tidak jarang akhirnya kondisi bayi DS menjadi bayi yang lemah.

B. DIURUT UNTUK MENUNJANG KEKUATAN SAAT DILATIH TUMBUH KEMBANG
Tujuan : agar bayi nantinya dapat melakukan kemampuan tertentu hingga motorik kasar dan motorik halus mengejar tahap fase seusia dengan usia dan beratnya

B1. Latihan tengkurap
B2. Latihan terlentang (dari tengkurap)
B3. Latihan didudukkan
B4. Latihan duduk
B5. Latihan merayap
B6. Latihan pemberdirian
B7. Latihan merangkak
B8. Latihan berdiri
B9. Latihan rembetan
B10. Latihan melangkah
B11. Latihan titah-titah
B12. Latihan berjalan - berjalan sendiri 
B13. Latihan naik tangga
B14. Latihan turun tangga

Keterangan:
Latihan yang diwarnakan hijau  (B3-B12) + motorik halus. Di atas ini adalah latihan fisik umum yang dilakukan di klinik tumbuh kembang dimulai rata-rata di usia 6 bulan, latihan mulai adalah didudukkan. Jadi begitu si bayi usia 6 bulan belum bisa tengkurap sendiri barulah dilatih juga B1 - B2.

MANFAAT DIURUT OTOT & SENDI ADALAH LEBIH CEPAT KUAT
Anggota tubuh juga harus dilakukan pengurutan dengan pola yang benar dan porsi yang baik untuk bayi di otot-otot & sendi-sendi agar cepat terjadi penguatannya. Seperti lengan, kaki, punggung, dan lain-lain, sehingga leher bayi cepat kuat, bahu bayi cepat kuat, terkadang urut sangat berguna untuk memperbaiki postur tulang di punggung yang agak bengkok. 

Jadi sangat menunjang pencapaian segala target jenis latihan & fase tahapan yang akan dilakukan bayi, sehingga bayi rata-rata (dengan berat tercapai minimal baik) maka akan :

•bisa didudukkan di usia 5-6 bulanan
•bisa didudukkan kuat leher tegak di usia 5,5 bulan-6,5 bulanan
•bisa diberdirikan di usia 8-9-10 bulan
Dan seterusnya. Jadi keterlambatannya sangat bisa dikejar sebaik-baiknya.

APA DAMPAK BAYI DOWN SYNDROME YANG TIDAK DIURUT USIA 2 BULAN - 20 BULAN (KHUSUSNYA YANG HIPOTONIA)

Bayi Down Syndrome yang tidak diurut penguatan, kebanyakan baru bisa didudukkan kepala tegak usia 1 tahun dan baru bisa duduk sendiri di usia 16-17-18 bulan ==> kelamaan bapak/Ibu, bisa-bisa baru jalan di usia di atas 2,5 tahunan - 3 tahunan kalau caranya tanpa urut-urut untuk penguatan. Inilah yang banyak terjadi di luaran kami yang kami mendapat info dari orang tua pasien kami yang ikutan grup chat Whatsapp bayi DS, sehingga saat masuk latihan didudukkan, leher dan kepala bayi sangat lemah, masih ambruk.

Efek kelanjutannya masa sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) terlewati, Pra TK terlewati, akhirnya pergaulan pertemanan tidak/belum terjadi, akhirnya begitu mau mau masuk TK A dan TK B si anak tidak PD (tidak Percaya Diri), akhirnya (yang tidak dilakukan dengan poin A, B dan C metode kami) kebanyakan anak-anak DS tersebut akhirnya jadinya tidak sekolah.

RATA-RATA PASIEN BAYI YANG LATIAN IKUT METODE KAMI

Rata-rata hasil latihan fisik sekitar 90% bayi DS bisa jalan di usia 16-19 bulan (walau berbeda-beda penyertaannya dari yang ringan sampai penyertaan menengah, misal jantung bocor sedang) asal orang tuanya rajin mengikuti metode kami. 
Bagi yang operasi bedah jantung bocor besar terbuka dada dan jenis atresia ani yang harus melewati masa operasi) 22-26 bulan rata--rata sudah jalan & mulai mewarnai corat-coret dan mukai bermainan dengan macam-macam puzzle dan flash card juga dengan wajah sudah sangat berkurang jauh ciri-ciri fisik DS-nya.

C. Latihan Fisik dan treatment ke organ dalam

Perbaikan pada organ dalam:
C1. Kerongkongan
C2. Tenggorokan
C3. Jantung
C4. Paru-paru
C5. Leher belakang
C6. Punggung
C7. Pinggang tengah belakang
C8. Otak

1. Manfaat metode kami :
Untuk peningkatan kecerdasan pada bayi Down Syndrome yang semua mereka rata-rata mengalami kekurang-cerdasan nantinya, jadinya terbukti terlihat yaitu bila anak DS dilatih sesuatu, setelah dilakukan 4 sampai 6x banyak yang belum bisa melakukan yang dicontohkan, bahkan ada yang sampai 2 bulan-3 bulan (setelah usia 2,5 tahun kami dapat info dari salah satu orang tua kami yang anaknya ikut terapi permainan berjalan dengan bergantung di daerah Jakarta Barat penulis diinfokan anaknya bisa 1-2x dicontohkan, maka cukup banyak mereka langsung bisa melakukannya (tidak terlalu banyak dilatih perulangan seperti pada anak DS yang tidak ikut metode kami, sedangkan biasanya menurut info di tempat yang sama, biasanya anak DS lain rata-rata baru bisa melakukan hal yang sama setelah latihan 2 bulanan hingga 3 bulan.

Totok aura wajah (agar lebih bagus tatapan kefokusan & tidak melongo / tatapan kosong) dan anak dilihatnya sangat ngangenin dan orang yang melihatnya menjadi sayang padanya (karena wajah lebih berseri). Catatan : aura kami bukan untuk pemikat, bukan untuk penggunaan pengasihan dan bukan untuk dapat melihat makhluk halus.

Dan kalau bapak/ibu tidak mau bayi wajahnya tidak sampai aura pun TIDAK ADA MASALAH bagi kami, kalau mau sekalian juga alangkah sangat baiknya bagi si bayi.

Manfaat leher belakang dikuatkan :
Agar leher belakang cepat kuat, karena biasanya leher dan kepala bayi Down Syndrome seringkali telat bisa tegak padahal sudah masuk usia harus bisa tegak, maka akan lebih cepat mengangkat leher dan kepala tegak bila diurut dengan metode kami, alhamdulillah sudah berhasil baik pada bayi DS 250 di 20 propinsi Indonesia. 

Sedangkan kalau bayi DS belum dikurangi (kalau bisa dihilangkan) lipatan tebal di tengkuknya lalu hanya dilatih penegakkan kepala & leher maka tegaknya akan memakan waktu yang sangat lama, ini yang banyak terjadi di luaran sana.

Manfaat perbaikan tenggorokan & kerongkongan metode kami :

Agar kekuatan asupan / menelannya lebih baik, jadi terlebih lagi kalau bayi DS masih pakai selang OGT (Orofaringeal Gastritic Tube) diupayakan agar beberapa bulan kemudian (sebelum usia 5 bulan), bisa lepas dari ketergantungan selang ini, sedini mungkin dengan ikut metode kami sejak usia bayi masih 1 bulanan.

Manfaat tenggorokan, kerongkongan & paru-paru-paru metode kami :
Agar suara nangis jadi lebih lepas dan panjang, jadi metode kami bukan dengan cara bayi digelitikin atau dilakukan sesuatu yang membuat bayi tidak nyaman agat nangis. Tapi dengan dipegang otak & tenggorokan (bukan dengan ditekan atau dipencet) hanya disentuh tenggorokan sambil dido'akan otak, maka dengan izin Allah berangsur-angsur dalam beberapa kali fisioterapi Jarak Jauh ini bayi akan menangis lepas panjang.

Contoh Bukti kebaikan dari sisi kesehatan 

Organ dalam kami juga bertujuan agar tenggorokan & kerongkongan yang masih sempit agar lebih lega terbukti sudah banyak bayi DS yang sudah divonis pihak medis usianya tinggal beberapa bulan ke depan karena selalu memakai ventilator (sejak baru lahir hingga ke luar dari rumah sakit masih tetap memakai selang bantuan nafas di usia 2,5 bulan) dan tidak ada perbaikan kemampuan bernafasnya, akhirnya setelah ikut latihan fisik dan treatment metode kami beberapa bulan akhirnya bisa lepas dari selang bernafas ventilator dan kejadian ini membuat banyak pihak medis heran dan kagum dengan kemajuan pada bayi pasien kami, bahwa akhirnya ternyata prediksi mereka tentang "vonis meninggal" beberapa bulan si bayi ternyata meleset. Jadi yang diikuti bayi DS berbeda karena metode kami ditambah dengan dzikir (dan do'a) atas izin Allah doa dapat merubah takdir.

Tenggorokan & kerongkongan semua bayi DS yang masih sempit (yang ditandai suara nangis masih belum lepas/ bahkan belum ada suara nangisnya) atas izin Allah kami perbaiki agar lebih lega dan tidak sempit lagi, sehingga dampak baiknya dalam mengasup minuman dan MPASi-nya akan sangat lebih baik, sehingga menjadikan berat badannya naik lebih baik.

Manfaat 4 macam pada organ dalam dengan metode kami adalah percepatan menutup jantung bocor kecil :
Agar jantung bocor yang kecil (yang sudah dites echo jantung jika memang terlihat bocor kecil pada ASD dan (atau) VSD biasanya dokter tidak menyarankan operasi, tinggal dipantau echo jantung lagi beberapa bulan ke depan. Penentunya menutup yang baik, adalah kenaikan berat badan, dengan metode kami kepada 4 macam : perbaikan suara nangis, perbaikan tenggorokan dan kerongkongan (maka paru-paru akan bernafas lebih baik), saluran pencernaan diperbaiki dari gas kembung, maka BERDAMPAK KESEMUANYA INI TERHADAP BERAT BADAN BAYI AKAN NAIK LEBIH BAGUS TIAP BULAN. Dengan naik berat badan ini dengan signifikan, maka bocor kecil dalam jantung ini (ASD dan VSD) akan lebih cepat untuk menutup bocornya, sehingga bayi lebih cepat mengejar fase tumbuh kembangnya.

Banyak kasus di luaran mengapa bayi DS jantung bocor kecil, lama sekali menutup bocornya dikarenakan daya asupan kurang, karena tenggorokan masih sempit ditandai dengan suara nangis yang masih belum lepas panjang dan kuat tidak diperbaiki lebih dulu. 

Ditambah daya serap usus kurang baik terlihat dari asupan MPASI banyak, tapi berat badan naiknya hanya sedikit, berapa yang dimaksud sedikit yaitu usia 1 bulan - 6 bulan naik hanya 3 ons /kurang / bulan dan saat MPASI naiknya hanya 2 ons / kurang / bulan. Sehingga di usia 12 bulan si bayi hanya mencapai berat maksimum : (3 ons x 6 bulan) + (2 ons x 6 bulan) + Berat lahir (andai 3,0 kg) = 6,0 kg. Akhirnya dokter mengatakan si bayi gizi buruk, lalu dipakaikanlah selang NGT (Naso Gastric Tube) yaitu selang melalui hjdung langsung ke lambung. 

Padahal tujuannya selang NGT yang masih baik hanyalah pemakaian kejar berat badan 3 bulan saja pakai selang, yang sering terjadi adalah para otang tua bayi DS memakaikan selang NGT lebih dari 3 bulan, akhirnya si bayi jadi "lupa cara menelan" dan dampak buruknya hingga tahunan tetap memakao selang NGT, akhirnya karena hanya diberikan susu sebagai asupan secara jangka panjang, berat bayi nambah tapi jaringan kulit dan otot di lengan & paha akan mengendur tidak sekel jadi bayi tidak kiat dan tidak energik. Terlebih berat bayi hanya lahor di bawah 2,9 kg, semakin buruk beratnya di usia 12 bulan.

Berat Naik Tiap Bulan Terlalu Rendah, Perkembangan Akan Buruk & Pada Metode Kami Tidak Pakai Tabel Delay Untuk Bayi Down Syndrome Melainkan Targetnya adalah Pakai Tabel Tumbuh kembang Anak Biasa

Banyak di IG bayi DS sudah 12 bulan ke atas dan terus saja, masih pakai selang NGT, karena kejadian di atas (kenaikan tiap bulan terlalu sedikit), memang berapapun naiknya tetap disyukuri alhamdulillah, tapi kalau berat badan sebelum usia 5 bulan, naiknya hanya kurang dari 3 ons / bulan, maka PEKEMBANGAN BAYI AKAN (GIZI) BURUK (khususnya bila di usia 10 bulan terlihat batu mencapai 6 kg), jangankan mengejar tabel berat bayi normal pada kondisi minimalnya, bisa jadi tabel bayi DS saja tidak akan tercapai. 

Segeralah ikut metode latihan fisik kami sebelum terlambat sebelum usia 5 bulan. Simulasi berat naik yang buruk : 
Berat 12 bulan hanya mencapai:
Berat lahir jika 2,8 kg + (3 ons / bulan x 12 bulan) = 2,8 kg + 36 ons = 2,8 kg + 3,6 kg = 6,4 kg (apalagi 12 bulan di bawah 6,4 kg adalah lebih buruk lagi), maka pencapaian segini ini beratnya disebut gizi buruk. Maka jangan wait and see (jangan tunggu dan lihat). Keburu usia 1 tahun dan mengejarnya akan semakin susah & perkembangan bayi tidak akan bagus dari segi berat dan kemampuan tumbuh kembang. Akhirnya pakai NGT terus menerus makin tidak bisa makan MPASI MENU 4 BINTANG* (*silakan dibrowsing apa MPASI MENU 4 bintang).

Jangan lupa bayi DS adalah bayi perkembangannya delay (terlambat) termasuk jika berat badan delay (selain kemampuan fase tumbuh kembang) dengan ikhtiar yang dilalui harusnya bisa mengatasi delay tadi, kalau berat badan masih delay, artinya pengusahaannya kurang berhasil. 

Disinilah kelebihan metode kami agar naiknya berat badan juga baik, lebih baik ikuti tabel bayi normal, tentu sangat lebih alhamdulillah, yang baik adalah yang metode ini bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi DS.

Jadi justru sebaiknya tidak menggunakan tabel bayi DS yang khusus pencapaian delay saja artinya kalau pakai tabel DS ya tetap delay (terlanbat), tapi kami gunakan tetap tabel bayi normal. Tujuannya semoga tumbuh kembang berat badan, tinggi tubuh dan fase duduk sendiri, berdiri dan jalan bayi normal agar terkejar, mininal mendekati (di minimal normal garis warna hijau grafik bayi normal) rujukan bayi normal secara medis atau yang dibuat WHO untuk bayi normal.

Khusus Jantung Bocor Besar & ToF
Andaikan jantung bocor agak besar atau besar, ToF (Tetralogy of Fallot) yang sudah vonis harus diiperasi dari hasil tes echo jantung, tujuan ke organ dalam yaitu jantung agar jantungnya kuat atas izin Allah saat dioperasi bedah terbuka dada nantinya, juga semoga bayi lebih cepat pulihnya juga pasca operasinya jadi tidak berlama-lama sampai lebih dari 3 minggu pulih / pulang ke rumah setelah operasi bedah jantung.

Jawabannya adalah :
1. Bagi anak-anak DS yang saat bayi tidak diperbaiki banyak ciri-ciri fisiknya dan ciri fisik DS di organ tubuh lainnya (seperti leher dipanjangkan agar lebih jenjang & kaki dipanjangkan), maka saat sekolah nanti (utamanya di usia anak lain masih "polos") yaitu usia 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun yang perkataannya rata-rata masih "asal jeplak" pada anak lain terhadap apa-apa yang dilihatnya, maka begitu melihat kondisi ciri-ciri fisik anak Bapak/Ibu misalkan anak Bapak /Ibu sekolah di sekolah umum jenis inklusi / gabungan dengan anak reguler / anak biasa :

•berkantung mata tebal maka akan ditanya-tanya anak lain (dikepoin)
•bermata sipit (apalagi misalkan ditambah miring naik) maka akan dikomentari anak lain
•misalkan mulut masih suka mangap apalagi masih (maaf) suka ngeces, maka akan dikomentari anak lain
Dan seterusnya kondisi ciri-ciri fisik DS lain yang masih sangat nampak

Akhirnya anak DS Bapak/Ibu ditanya-tanya ini kenapa matanya lalu kenapa pipinya, bahkan bisa saja hingga pembullyan secara verbal (diledek & diolok) diledek secara perkataan. Walau anak lain itu sebenarnya TIDAK bermaksud menghina atau mengejek atau meledek, tapi sekedar bertanya kenapa sih itu dengan alasan bercanda, yah namanya anak kecil yang masih polos, kondisi berbeda maka akan tentu saja menjadi pertanyaan dikepo-in. 

Maka bisa saja akibat "dikepo-in" (padahal anak lain usia 5 tahun, 6 tahun atau 7 tahun) tadi bisa saja tidak bermaksud menghina / tidak bermaksud meledek fisik), tentu anak Bapak/Ibu akan turun rasa PD (Percaya Diri) nya bersekolah, bisa-bisa besok-besoknya mulai malu, murung akhirnya tidak mau sekolah lagi, itulah yang sangat bisa terjadi bila saat bayi DS masih usia bawah 11 bulan mengikuti latihan fisik yang tidak memperbaiki / mengurangi ciri-ciri fisik DS-nya.

Besoknya murung - tidak mau berangkat ke sekolah lagi, hal ini terjadi karena si anak DS ini (kebanyakan para orang tua di luaran sana) hanya melihat anak DS dari kemampuan sudah bisa jalan & kemampuan berpikirnya saja untuk bersekolah di sekolah di tempat gabungan, tapi belum dipikirkan dari segi psikologi mental dan perasaan bila fisik si anak (bila) ada anak lain bertanya (dianggap oleh orang tua pemilik anak DS dianggapnya meledek) padahal anak lain hanyalah bertanya, apalagi sampai meledek beneran, maka bagi anak DS yang "kuat perasaannya" masih tidak apa-apa, tapi bagi yang sensitif & baperan ?? Bisa saja si anak tidak mau datang ke sekolah dnegan alasan yang tidak jelas.

SEKOLAH DI MANA ANAK DOWN SYNDROME DAN ANAK AUTIS ? 

Kondisi yang ideal memanglah harusnya anak DS yang ciri-ciri fisik DS nya masih banyak dengan tidak diperbaiki saat masih usia bayi, haruslah dipikirkan agar masuk ke sekolah yang SETARA dari segi fisik penampilan, jadi misalkan masuk ke sekolah Special Needs (SN) jadi khusus setara dari penampilan fisik seperti yang sudah dibangun oleh pemerintah, yaitu :

SLB-A sesama penyandang TUNA NETRA
SLB-B sesama penyandang TUNA RUNGU
SLB-C sesama penyandang TUNAGRAHITA*
SLB-D sesama penyandang TUNA DAKSA
SLB-E sesama.penyandang TUNA LARAS
SLB-G sesama penyandang 2 atau lebih misal:TUNA NETRA SEKALIGUS TUNA RUNGU)

Metode kami hingga peningkatan kecerdasan dan kepintarannya plus agar banyak akal dan dapat mengikuti perintah sederhana.

Juga sangat meminimalisir ditanya-tanya dengan kondisi khas (seperti kantung mata dll), digoda, diledek hingga dibully secara verbal (perkataan).

Jadi hasil metode latihan fisik dan treatment usapan lembut kasih sayang ditambah doa metode kami, walau anak akhirnya tidak masuk ke sekolah khusus Special Needs khusus Down Syndrome, (karena sekolah negeri kita tidak membangun sekolah Special Needs khusus DS), masih banyak pilihan sekolah yang bisa dimasukinya, karena secara penampilan anak lain sudah tidak (begitu) "ngeh" terhadap anak Bapak/Ibu, tinggal anak Bapak/Ibu sejak usia 2 tahunan dididik dengan mainan edukasi sebanyak-banyaknya (akan lebih mudah setelah ikut fisioterapi kami metode poin C1 sampai C8) anak cukup cerdas dan banyak akal.

APA DAMPAK ANAK DS YANG TIDAK DIPERBAIKI / TIDAK DIKURANGI CIRI FISIK DS-NYA (KHUSUSNYA PENAMPILAN WAJAH)?

Bagi anak DS yang saat bayinya mengikuti yang tidak memperbaiki ciri-ciri fisik DS di wajah hingga lehernya (tentu juga hingga kaki & jari-jari tangan), dan anak lain yang kalau di sekolah setara DS semua mereka dalam 1 kelas, maka anak DS yang 1 akan terminimalisir bertanya ke anak DS yang lain tentang fisik, karena mereka semua merasa kebersamaan dalam segala kondisi. 

Pertanyaannya
Bagi anak DS yang saat bayi tidak dikurangi ciri-ciri fisik DS yang banyak di wajah & leher dan tengkuk (dll) "adakah sekolah negeri yang khusus down syndrome semua dalam 1 kelas dengan biaya yang terjangkau (dengan kata lain bukan swasta, karena swasta rata-rata mahal hingga di atas Rp 30 juta sampai Rp 70 juta / tahun) adakah yang terjangkau di propinsi Bapak/Ibu" atau di bawah Rp 20 juta / tahun ?

Bila jawabannya BELUM ADA, maka bayi Down Syndrome Bapak/Ibu, sejak masih bawah 7 bulan segeralah perbaikilah ciri-ciri fisik DS-nya sebanyak mungkin dengan cara ikut metode kami.

Catatan : 
*) Jangan lupa fisik penampilan wajah anak Tuna Grahita pada umumnya mereka berwajah seperti anak umum biasanya (karena anak Tuna Grahita sejatinya bukanlah penyandang kelainan kromosom trisomi 21 Down Syndrome), walau ada juga  Tuna Grahita bisa disebabkan oleh kelainan kromosom 21 (DS).

Silakan dibaca : sumber:
Dikutip dari situs di atas : Ditentukan modalnya dan intelegensianya apakah cukup baik, berbahasanya cukup baik, punya kemampuan menulis dan emosinya stabil bisa di sekolah inklusi. Perlu diperiksa dan terapi dari awal," terang dia. Oleh karena itu, Luh menganjurkan agar sebelum masuk sekolah sebaiknya, ada pemeriksaan terlebih dahulu. Dia pun menegaskan bahwa down sindrom berbeda dengan tunagrahita.



Apa arti Tunagrahita ?
Sumber dari Wikipedia :
Tunagrahita adalah kondisi dimana seorang individu mengalami keterbelakangan mental atau dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi intelektual mereka terganggu dan menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan baru pada masa perkembangannya. Hal tersebut sejalan dengan AAMD (American Assosiation on Mental Deficiency) yang dikutip oleh Grossman (Krik & Gallagher, 1986:116).

Jadi berdasarkan sumber dari Wikipedia, maka anak tuna grahita sejatinya tidak mengalami kondisi 3 kromosom di untaian kromosom ke 21-nya, maka sejatinya wajah anak tuna grahita berwajah seperti anak biasa pada umumnya. Namun bukan berarti anak DS tidak boleh bersekolah di kelas SLB-C. Silakan saja, bahkan kalau anak DS bisa masuk mampu ke kelas inklusi (gabungan dengan anak biasa. Seperti dikatakan oleh dokter Luh, why not ?

Lanjut ke pembahasan sekolah : Sayangnya sekolah SLB kelas khusus Down Syndrome dan kelas khusus Autis) sejak 1990an hingga kini di 2022 belum dibuat secara khusus, yang sudah dibuat adalah jenis SLB A hingga SLB-G di atas, dengan maksud bahwa anak DS dijadikan 1 dengan anak tuna grahita di kelas SLB-C.

Jadi dikarenakan terjadi "kekosongan" jenis sekolah khusus DS ini, sejak 1995 hingga sekarang 2022 kelas khusus ini diadakan  / dibangun oleh pihak swasta yang biasanya kelasnya disebut Special School atau kelasnya disebut kelas Special Needs (SN), dan dipisahkan kelas SN untuk Down Syndrome dan kelas SN untuk kelas Autis, sehingga uang pendaftaran (gedung) dan uang sekolah bulanannya yang sangat mahal.

Tentunya bagi mereka golongan ekonomi di atas menengah bisa membiayai ke sekolah swasta (mahal) ini, biasanya bari ada di kota-kota besar propinsi. 1 kelas swasta SN ini rata-rata hanya berisi kelas 2 sampai 4 anak saja, jadi 1 guru di kelas saat mengajar lebih dimudahkan dalam menangani & menguasai kelas dalam mengajar, sehingga tidak menyulitkan 1 guru yang harus mengajar banyak murid sampai 20 dalam 1 kelasnya.

Itulah sebab sejak 1990an dengan muncul nya / dibangunnya sekolah spesial di Malaysia & Inggris, maka istilah anak DS (yang sekolah di Special School) maka muncullah sebutan "anak spesial" karena anak-anak DS usia 7 tahun, 8 tahun dan seterusnya, bersekolah di sekolah Special School ini. Akhirnya muncullah / merebaklah di internet kalimat : Special kids need special parents.

Demikian pula anak autis, ada 3 jenis spektrum autis, yaitu : PDD-NOS, ADHD dan AUTIS yang harusnya mereka ini bersekolah dalam 1 jenis kelas yaitu kelas Special Needs (SN) kelas autis. Karena sebaiknya anak autis (khususnya mereka yang berperilaku berperilaku tantrum: yaitu seperti mencakar, menggigit, memukul). tidak disatukan kelasnya dengan anak Down Syndrome, Tuna Grahita, ADHD dan PDD-NOS. Tentu Bapak/Ibu akan (dan harus) tau apa itu "Tantrum." Silakan browsing di google "apa itu tantrum ?". Berteriak, marah, menangis kencang, guling-guling di lantai, bahkan ada yang sampai mencakar, menggigit dan memukul. Karena kondisi inilah (perilaku tantrum), maka anak autis yang demikian ini harusnya tidak disatukan kelasnya dengan anak DS, ADHD & PDD-NOS, Tunagrahita.

SEKOLAH DI MANA ANAK DOWN SYNDROME METODE KAMI ?

Dengan diperbaiki ciri-ciri fisik penampilan DS metode kami, sehingga banyak mereka ini bisa sekolah di:

PAUD umum
Pra TK Umum
Sekolah Dasar inklusi (negeri)
SD IT (Sekolah Dasar Islam Terpadu)
Sekolah Alam
Dan sekolah lainnya tanpa terlalu kawatir ditanya-tanya secara fisik oleh teman-teman sekolahnya .

Silakan dibaca:
Perkembangan Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus masih sangat kurang di negara kita. Di 2017 sudah ada 1,6 juta anak ABK di negara kita, yang bersekolah baru 18%. Artinya di 2017 saja, 1 juta lebih anak ABK tidak bersekolah. ==

Makin ke sini tiap tahun lahir ratusan ribu anak ABK, sehingga di 2022 tentu semakin banyak lagi yang belum bersekolah.

JIKA MEMILIH HOMESCHOOLING
Homeschooling lebih kepada anak yang mengalami kondisi tidak bisa menuju sekolah karena sesuatu yang diidapnya, sehingga anak hanya bisa belajar di rumah bersama orang tuanya. Suasana memang kondusif, namun tidak ada sosialisasi antar pertemanan, tidak ada interaksi bertegur sapa dengan banyak anak seusianya dan belum lagi dengan bertambah usia anak di atas 7 tahun, 8 tahun dan seterusnya, tidak semua orang tua memiliki kemampuan ilmu pendidikan anak, ilmu pedagogik yaitu ilmu yang dimiliki seorang guru tanpa pendidikan mengajar dan belum tentu mampu dengan kompetensi (keahlian) mendidik anak dan menyelenggarakan pendidikan di rumah. 

Pada akhirnya bagi yang homeschooling tetaplah akhirnya harus memanggil guru privat ke rumah, akhirnya justru ke luar uang cukup besar pula bila tiap mata pelajaran tertentu bila memanggil guru privat setiap hari, tiap minggu dan setiap bulannya. Kecuali Anda berpikir tidak menyekolahkan anak DS Anda, itu lain hal. Berarti Anda tidak mentaati aturan bahwa orang tua wajib mendidik & mengedukasi anak, karena pendidikan itu adalah wajib & merupakan hak anak.

Semoga dengan ikut metode latihan fisik kami poin A, B dan C maka anak Bapak/Ibu bisa bersekolah dengan baik tanpa harus sekolah di sekolah khusus Special needs swasta yang mahal, lagi pula belum tentu ada di propinsi Bapak/Ibu. Kalaupun SN ini ada dan Anda termasuk keluarga yang keuangan sangat mampu, tentu tidak masalah dengan menyekolahkan di SN, bagi mereka yang menengah ke bawah tentu mencari sekolah dengan biaya terjangkau, kalau bisa yang gratis tentunya. Semoga anak-anak DS yang sudah cerdas dan banyak akal ini lebih mudah belajar ilmu dunia (benda-benda dan ilmu terapan dan lainnya dan ilmu akhirat (ilmu agama).

Kembali kepada SLB, jenis yang mana bagi anak Down Syndrome & autis ?

Anak yang kepo tidak bisa kita larang ini itu nantinya si anak akan menjadi anak yang tidak mampu mengexplore (mengembangkan keingin tahuannya, karena nantinya si anak sedikit-sedikit jadi takut salah, bila orang tua serba melarang apa-apa yang ingin ditanyakannya. Oleh karena itu, kita tidak bisa "membungkam keponya anak lain", karena kepo (keingin tahuan) anak-anak tidak bisa kita larang, walau bertanya / mengomentari fisik sekalipun, akibat fisik seorang anak terlihat berbeda, tapi yang harus kita usahakan adalah memperbaiki ciri-ciri fisik DS anak Anda sebanyak mungkin, sebaik mungkin yang masih bisa diusahakan. Kepo (sekedar nanya-nanya) bukanlah sebuah perundungan / bukanlah pembullyan secara verbal, tapi kepo adalah keingin tahuan akan sesuatu pada anak-anak umumnya di usia masih bawah 8 tahun yang sangat sering terjadi di kehidupan masa anak-anak.

"Kita tidak bisa 'membungkam' mulut anak-anak lain terhadap kondisi anak kita, yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki segala kondisi fisik anak kita semaksimal sebanyak mungkin yang masih bisa diusahakan sejak masih bayi & sedini mungkin."

LOGIKA BERPIKIR:
Contoh : Bayi DS mengalami ciri fisik DS nampak 6 macam di wajahnya, diperbaiki 5 macam atau dikurangi persentase kondisi sangat jelas terlihatnya, dan tersisa 1 (misal tersisa batang hidung antar mata yang masih terlalu flat), maka dengan berkurang 5 macam tadi, kepo anak lain terhadap anak DS ini tersisa hanya 1 saja, sedangkan ciri yang lain sudah tidak begitu ngeh bagi anak lain.

Kalau anak ABK (Down Syndrome & Autis) usia 5 tahun, 6 tahun banyak yang belum bisa bak (pipis) dengan jakan sendiri di toilet / kamar mandi sekolah, itulah makanya di sekolah Special Needs Bertaraf Internasional ada guru pendamping  (shadow teacher) karena selain membantu guru kelas, juga bisa membantu anak-anak ini kalau ke toilet. Coba pikirkan bila dalam 1 kelas usia 5 tahun (anggaplah) ada 14 anak atau 15 anak ABK lalu ada 3 atau 4 anak yang pada ingin ke toilet bersamaan ? Bisa berbahaya bagi anak-anak ini kalau tidak dituntun / ditemani oleh guru pendamping. Belum lagi toilet anak laki-laki & anak perempuan dipisah, maka harus ada guru pendamping berapa yang harus ada di kelas isi 15 anak tersebut, karena guru kelas harus tetap berada di kelas saat 4 anak sedang ke toilet tentunya, jadi guru kelas harusnya tidak bisa meninggalkan kelas.

Di sinilah kenapa 1 kelas anak ABK idealnya hanya 3 sampai 4 anak, dan pentingnya ada guru pendamping, itulah kenapa sekolah ABK khusus SN menjadi agak mahal, karena selain anaknya yang ditangani sedikit dalam 1 kelas, gurunya pun harus ada (minimal 2).

APA KEUNTUNGAN DAN PENGHEMATAN KE DEPAN YANG DIDAPAT ?

Akhirnya dami berkorban di awal seolah banyak ke luar biaya, untuk biaya-biaya pendidikan ke depannya karena menjadi lebih mudah & murah memilihkan kelanjutan latihan bicara dan kemampuan2 lainnya & jenis sekolahnya (karena secara penampilan, kecerdasan dan kepintaran) dan kehidupan ke depannya, justru jauh lebih murah. Lebih punya harapan besar anak Bapak/Ibu dapat bersekolah di sekolah dengan pendidikan di luar rumah yang lebih baik dan tidak mahal.

Salam,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
Silakan smskan nomor WA ke 081386837511
Atau DM saya di IG : Terapidzikirds21

Penulis : Lulusan S1 IKIP Jakarta (Institut Keguruan & Ilmu Pendidikan).

Maaf saya bukan promosi sekolah tapi menjelaskan & bukti bahwa dulu saya benar pernah bekerja di sekolah yang ada bagian SN (Special Needs) selama :
13 Tahun penulis (Desember 1999 - Agustus 2013) di SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) Cita Buana School di Jl. PASO CILANDAK Jakarta Selatan. Sekolah ini sekolah swasta umum ada TK, SD, SMP SMA umum dan ada SN (Special Needs) khususnya anak autis dan sebagian dari mereka ini suka berperilaku tantrum. Tak jarang guru-guru digigit, dicakar dan mereka suka memukul kepala atau marah-marah emosi. 1 kelas hanya 1 anak hingga 3 anak saja, dan SN ini biaya sekolahnya adalah :
SN < 6 tahun IDR 78.420.000 / anum or Rp 6.535.000 / bulan
SN 6-13 tahun IDR 117.300.000/anum or Rp 9.775.000 / bulan

Biaya development fee :
Rp 16 Juta for 1 year
Rp 39 Juta for 3 years
Rp 62 Juta for 6 years


Sekolah Cita Buana di jl. Paso Jakarta Selatan

Penulis saat masih bekerja di Sekolah Cita Buana :


Penulis (kiri) memakai name tag milik penulis saat masih bekerja di Cita Buana School, berfoto bersama George Michael Lucock (alumni SMA Umum Cita Buana) yang kini merupakan aktris film layar lebar dan sinetron.


Penulis saat masih aktif bekerja di Cita Buana School (saat menggunakan jas sekolah berlogo Cita Buana School) saat ada event berfoto bersama salah seorang admin - Front Office (Bu Agustina Leonora). Bu Agustina Leonora hingga saat ini 2022 masih aktif bekerja di sekolah ini.