Setiap orang pasti mendambakan hidup tenang di hari tua. Dikelilingi anak-cucu yang senantiasa mampu menghibur dari penatnya hidup, merupakan anugerah yang indah.
Siapa
yang di hari tua bisa memperoleh uang tanpa harus bekerja ? Pasti semua orang ingin
berhenti mengkhawatirkan masalah kekurangan uang, terutama di hari tuanya. Atas
dasar keinginan itulah, sebagian besar orang mencari solusinya lewat bekerja.
Kalau kita bisa bekerja seumur hidup, saya kira orang tidak akan repot berpikir tentang pasif income. Keinginan mendapatkan pasif income terpicu dari adanya ketidakmampuan manusia untuk bekerja seumur hidup karena faktor keterbatasan usia dan fisik di hari tua kita. Untungnya, orang yang bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) sampai saat ini masih bisa menikmati masa tuanya dengan tunjangan uang pensiun. Lalu bagaimana dengan non PNS?
Kata kunci tentang uang adalah tabungan. Tabungan terkadang terkumpul dari sisa pendapatan yang tidak terpakai. Inilah masalahnya. Yang terjadi dengan menganut prinsip tersebut adalah nilai pertumbuhan tabungan yang tidak konsisten. Itu adalah cerminan ketidakseriusan kita terhadap hari tua kita sendiri. Kita semua tahu bahwa uang yang disimpan di bank dalam bentuk tabungan nilainya tidak akan bertumbuh tetapi akan semakin menyusut karena inflasi. Karena inflasi juga, maka harga-harga kebutuhan pokok akan naik setiap tahunnya.
Dengan menerima gaji setiap bulan, ketegangan urat syaraf akibat tingginya biaya hidup bisa mengendur. Uang seakan-akan menjadi obat penenang dalam hidup. Seolah-olah kita dengan gaji bulanan tersebut telah berada pada kondisi zona nyaman. Padahal sama sekali tidak benar. Kecuali besar gaji Anda sekitar 10x biaya hidup Anda (atau bahkan lebih). Dengan kata lain Anda harus mampu menyisihkan besarnya uang di setiap bulan dan setiap tahun kehidupan Anda.
Berapakah uang yang dapat Anda tabung setiap bulannya ? Berapa yang dapat Anda tabung setiap tahunnya ? Walaupun gaji naik, syukur bila gaji yang Anda terima perbulannya hanya dikeluarkan 30 sd 40% nya saja, artinya 70% atau 60% bisa ditabung. Bagaimana jika perbulan, setelah dikeluarkan pengeluaran dan biaya-biaya rutin, tapi yang tersisa untuk ditabung perbulan hanya bersisa Rp 500.000,-, maka 1 tahun Anda hanya memiliki tabungan Rp 500.000 x 12 = Rp 6.000.000,- Taruhlah saat ini Anda berumur 30 tahun. Artinya: misalkan Anda pensiun di umur 55 tahun (bersisa 25 tahun lagi. Maka uang tabungan Anda pada saat umur 55 tahun adalah: Rp 150 JUTA. (LIHAT TABEL). Inipun dengan catatan Anda tidak membeli motor (andai belum punya), atau membeli laptop (andai belum punya) dan seterusnya.
Dengan melihat table di atas, terlintaskah di pikiran Anda, dapatkah pada saat itu Anda membeli rumah (sederhana) saja 25 tahun lagi ??? Jangan-jangan bermimpi beli rumah saja mungkin sudah tidak berani, karena harga rumah bisa jadi sudah naik berlipat-lipat dari sekarang. Silakan hitung tabungan Anda sendiri !!! Masihkah Anda saat ini dan 10 atau 20 tahun ke depan berada di zona nyaman dengan gaji Anda saat ini ??? Bisa jadi uang 150 juta (walaupun ditambah dengan uang pesangon), mungkin habis dalam waktu 3 sd 4 tahun ke depan, karena biaya hidup pada tahun itu sudah sangat tinggi dibanding sekarang.
Mari buka pikiran kita, bila Anda suka (tahu) permainan catur, maka Anda tentu mesti tahu 3 sd 5 atau bahkan 10 langkah ke depan. Demikian puka dalam hidup ini, Anda sudah saya berikan gambaran cara menghitung, walau dengan cara sederhana. Jadi mulailah membangun bisnis sejak saat ini, agar 4 sampai dengan 5 tahun lagi, menjadi penghasilan ke 2 bagi Anda dan melebihi gaji Anda saat ini. Bahkan dalam 6 sd 7 tahun ke depan, insya Allah jika Anda terus fokus tidak menyerah, akan menjadi pasif income untuk Anda.
Apa yang bisa mewujudkan keinginan kita untuk pensiun dini ?
Tentu saja jawabannya adalah pasif income. Pasif income dari pensiun dapat kita nikmati setelah kita memasuki batas usia pensiun, yang biasanya sekitar umur 55 tahun. Pasif income dari bisnis dan investasi tidak memiliki batasan usia, bisa kurang dari 56 tahun atau bahkan lebih. Pensiun dini yang dimaksud dalam artikel ini adalah pensiun sebelum usia 56 tahun. Karena pengertian atau definisi pensiun dini adalah pensiun sebelum waktunya.
Walaupun mempunyai arti yang sama, pensiun dan pasif income mempunyai perbedaan dari sumber penghasilannya. Sumber penghasilan pensiun berasal dari menyisihkan sebagian dari gaji yang diperoleh selama masih aktif bekerja sampai batas usia pensiun. Sedangkan sumber pendapatan pasif income berasal dari investasi dan atau bisnis yang sudah mapan dan bisa ditinggalkan oleh pemiliknya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian atau definisi pensiun adalah (1) tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai; (2) uang tunjangan yang diterima tiap bulan oleh karyawan sesudah ia berhenti bekerja atau oleh istri (suami) dan anak-anaknya yang belum dewasa kalau ia meninggal dunia.
Pengertian atau definisi pasif income adalah penghasilan yang didapat
dari aset yang dimilikinya tanpa harus bekerja secara aktif didalamnya.
Definisi pasif income ini dipopulerkan oleh Robert T Kiyosaki.
Dari kedua definisi tersebut sangat jelas bahwa kata pensiun dan pasif income mempunyai arti yang sama yaitu mendapatkan uang tanpa harus bekerja.
Dari kedua definisi tersebut sangat jelas bahwa kata pensiun dan pasif income mempunyai arti yang sama yaitu mendapatkan uang tanpa harus bekerja.
Semoga
tulisan ini bisa menjawab pertanyaan bagaimana mempersiapkan hari tua tanpa
harus bekerja.
Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
HP 081386837511