Latar belakang:
Hidup penuh ujian dan cobaan, penuh dengan bencana dan kesenangan. Bukan lantas banyak bencana lalu kita baru disuruh merenung dan diperintah sholat.
Mungkin sudah menjadi kesukaan beberapa rakyat di negara kita yang suka membuat tulisan yang mengait-ngaitkan sesuatu hal bencana dengan ayat Al Qur'an, sehingga bila Anda membaca tulisan ini keseluruhan hingga selesai, maka seharusnya kita tidak perlu melakukan hal tersebut. Karena bukankah Allah memang menguji manusia dengan bencana dan harta yang banyak sekalipun (hidup dalam kemewahan sekalipun).
Banyak situs/artikel Yang Mengkait-kaitkan:
Banyak berita di internet yang memberitakan tentang dikait-kaitkannya meletusnya gunung Kelud dengan ayat-ayat Al Qur'an, seperti:
http://berita.plasa.msn.com/article.aspx?cp-documentid=255322345
http://www.aktual.co/wisatahati/191840membaca-matematika-gunung-kelud-ketika-tuhan-menyapa-kita
Bahkan ramai pesan via gadget:
Bahkan selain tentang ayat-ayat pada suntingan di atas ramai broadcast (penyebaran) berita via bbm yang menambahkan ada 129 gunung berapi aktif di Indonesia sehingga dikaitkan dengan kesesuaian dengan surat At Taubah yang jumlahnya 129 ayat. Menurut wikipedia ternyata ada 400 gunung berapi dan 127 gunung berapi aktif, bukan 129.
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_gunung_berapi_di_Indonesia
Kutipan dari wikipedia sebagai berikut:
Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelut dan Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000 M, Kelut telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI),[4] sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 80 kali.[5] Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagai Gunung Api Dekade Ini sejak tahun 1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi
Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.[6]
Dan berdasarkan info di atas kita telah tahu bahwa gunung Kelud telah meletus lebih dari 30 kali. Lalu jumlah gunung berapi yang dimirip-miripkan jumlahnya yiatu menjadi 129 di bbm, padahal jumlah gunung berapi aktif di indonesia 127 gunung (bukan 129), siapa juga yang punya 'gawean' awal menulis dan membroadcast nya berjumlah 129 ?
Coba Kita Perhatikan Wikipedia:
Gunung Kelud di wikipedia tercatat telah beberapa kali meletus, yaitu:
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kelud#Letusan_2014
Meletusnya gunung Kelud 13 Februari sekitar pk. 22.49 hingga 14 Februari 2014 sekitar pk.01.40
Lantas mengapa begitu meletus yang di 13 February 2014 ini dikait-kaitkan dengan ayat Al Qur'an ?
Sehingga muncul tulisan yang lain di internet, yang penulis copy yaitu berbunyi:
Kebiasaan
mengkaitkan bencana alam dengan surat dan ayat-ayat tertentu dalam
Al-Qur’an sering diulas di media. Terkadang pesan berantai lewat SMS
juga kita terima berkaitan dengan peristiwa alam yang baru terjadi.
Hebatnya banyak juga para ustadz yang meyakini itu dan menyampaikan pada
jamaahnya dalam sebuah pengajian. Surat dan ayat Al-Qur’an disajikan
pada jamaah sebagai penguat. Semua dicocok-cocokkan berdasarkan selera
si Ustadz Hariri Sitompul saja.
Contoh
perilaku suka mencocokan suatu peristiwa atau bencana ini juga terjadi
pasca erupsi gunung Kelud di Jawa Timur. Entah siapa yang punya gawean,
pesan berantai sering dikirim via SMS dengan menyatakan bahwa
peristiwa meletusnya gunung Kelud pada 13 Februari 2014 sudah
diisyaratkan dalam Al-Qur’an. Sekilas memang mengandung kebenaran bagi
orang awam yang malas mengkaji suatu kebenaran.
Misalnya
gunung Kelud meletus tanggal 13 Februari lalu dikaitkan dengan Surat
13 ayat 2 dalam Qur’an yakni surat Ar Ra’d yang berbunyi :
Allah-lah
Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, dan menundukkan matahari dan
bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah
mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
Gunung Kelud konon meletus pukul 22.00 menit 49-50
Peristiwa ini lalu dikaitkan dengan surat 22 dari Al-Qur’an, yakni surat Al-Hajj ayat 49-50 yang berbunyi :
Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu”.
Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.
Meletus tahun 2014 dikaitkan dengan surat 20 dari Al-Qur’an, yakni Surat Thahaa ayat 14 yang berbunyi :
Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.
Kalau
kita perhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya klaim itu seperti benar. Tetapi kalau kita kaitkan
dengan peristiwa lain yang tak kalah dahsyat maka hasilnya jadi aneh.
Misalnya kita kaitkan saja dua letusan gunung Kelud sebelumnya yang
terjadi tahun 1919 (Tanggal dan bulan tak diketahui) dan letusan kelud
pada 3-4 Nopember 2007. Jika kita kaitkan dengan Al-Qur’an maka klaimnya jadi begini :
Letusan tahun 1919.
Mungkin akan dikaitkan dengan surat 19 ayat 19, yakni Surat Maryam
yang berbunyi,” Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah
seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci”. (Klaim tak masuk akal)
Letusan pada 3-4 Nopember 2007.
Pada contoh sebelumnya akan kita kaitkan dengan Surat 3 (Ali Imran)
atau Surat 4 (An-Nisaa) dengan ayat yang sama yakni ayat 11. Maka
hasilnya :
Surat
Ali Imran Ayat 11 berbunyi, “(keadaan mereka) adalah sebagai keadaan
kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan
ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa
mereka. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. (Klaim nggak nyambung).
Hikmah untuk kita: Terlepas dari kait mengkaitkan hal di atas yang menurut penulis seharusnya tidak perlu dikait-kaitkan karena sudah puluhan kali (bahkan sudah 30 kali) gunung Kelud meletus dan bisa jadi tidak ada hubungannya sama sekali, seperti sudah 5 kali di wikipedia tertulis meletusnya dan tidak bisa kita kaitkan dengan ayat.
Al-Anbiya (21 ayat 35):
Al-Alaq (96 ayat 6-8):
Rasulullah saw pernah berkata :
Demi Allah, bukanlah kakafiran atau kemiskinan yang aku kuatirkan atas kalian, akan tetapi justru aku kuatir (kalau-kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana telah di berikan kapada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula.
Di atas telah telah kita terangkan bahwa ujian yang terberat ialah nikmat kesenangan, sedang yang teringan ialah ujian pada tubuh, seperti terkena penyakit atau kecalakaan, ujian pada tubuh ini dimaksudkan untuk menguji kesabarannya, kerelaannya dalam menerima Qodlo dan Qodar Allah.
Kalau ternyata ia sabar, ditetapkanNyalah pahala atau dihapuskan sebagian dari dosa atau diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi satu nikmat baginya. Sebagaimana Hadist Rasullullah saw. :
Tidak ada seorang muslimpun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau lebih berat dari padanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan Allah swt perbuatan buruknya serta di gugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.
Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum mukminin pria atau wanita, yang mengenai dirinya, penyakitnya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah Swt dalam keadaan tiada berdosa. Tidak ada musibah yang menimpa seperti keletihan, kelesuan, sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun, melainkan dihapuskan Allah swt sebagian dari dosanya.
Berkenaan dengan ujian Ujian yang terbesar kepada umat Nabi Muhammad SAW. Berupa harta benda dan kekayaan. Hadist Nabi :
Sesungguhnya setiap umat ada ujian dan ujian bagi umatku ialah umatku ialah harta kekayaan.
Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
Peta Lokasi gunung Kelud
Hikmah untuk kita: Terlepas dari kait mengkaitkan hal di atas yang menurut penulis seharusnya tidak perlu dikait-kaitkan karena sudah puluhan kali (bahkan sudah 30 kali) gunung Kelud meletus dan bisa jadi tidak ada hubungannya sama sekali, seperti sudah 5 kali di wikipedia tertulis meletusnya dan tidak bisa kita kaitkan dengan ayat.
Ujian-Nya dengan nikmat harta kekayaan dan berbagai
kesenangannya, pada hakekatnya lebih berat daripada ujian dengan bencana,
musibah dll. Betapa banyak diantara kita yang memperoleh kekayaan, tapi justru
menyebabkan kecelakaan bagi diri kita karena kita tak dapat menggunakannya
dengan baik, sehingga membuat kita semakin jauh dari Allah dan hidup penuh
bergelimang dosa dan maksiat.
Ujian dan cobaan itu tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan
dan kesakitan saja, tetapi dapat juga berbentuk kesenangan, kesukaran dan
kedukaan, sebagaimana Firman Allah swt :
Al-Anbiya (21 ayat 35):
Dan kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan dan kepada kamilah kalian kembali.
Ujian Allah swt dengan nikmat harta kekayaan dan berbagai
kesenangan, pada hakikatnya lebih berat dari pada ujian dengan bencana, siksaan
dan lain-lain. Hal ini di peringatkan oleh Allah Swt: dengan firman-Nya :
Al-Alaq (96 ayat 6-8):
Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar malampui batas
di kala menganggap dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Rab-mulah
kembali.
Rasulullah saw pernah berkata :
Demi Allah, bukanlah kakafiran atau kemiskinan yang aku kuatirkan atas kalian, akan tetapi justru aku kuatir (kalau-kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana telah di berikan kapada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula.
Di atas telah telah kita terangkan bahwa ujian yang terberat ialah nikmat kesenangan, sedang yang teringan ialah ujian pada tubuh, seperti terkena penyakit atau kecalakaan, ujian pada tubuh ini dimaksudkan untuk menguji kesabarannya, kerelaannya dalam menerima Qodlo dan Qodar Allah.
Kalau ternyata ia sabar, ditetapkanNyalah pahala atau dihapuskan sebagian dari dosa atau diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi satu nikmat baginya. Sebagaimana Hadist Rasullullah saw. :
Tidak ada seorang muslimpun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau lebih berat dari padanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan Allah swt perbuatan buruknya serta di gugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.
Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum mukminin pria atau wanita, yang mengenai dirinya, penyakitnya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah Swt dalam keadaan tiada berdosa. Tidak ada musibah yang menimpa seperti keletihan, kelesuan, sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun, melainkan dihapuskan Allah swt sebagian dari dosanya.
Berkenaan dengan ujian Ujian yang terbesar kepada umat Nabi Muhammad SAW. Berupa harta benda dan kekayaan. Hadist Nabi :
Sesungguhnya setiap umat ada ujian dan ujian bagi umatku ialah umatku ialah harta kekayaan.
Walaupun ada bencana dan tidak ada bencana bahkan dengan
bergelimangan harga sekalipun, bagi kita umat muslim memang sudah diperintah wajib untuk sholat (bukan
karena pada saat ada bencana saja). Dan dengan ujian banyak harta itulah (kesenangan),
apakah akan dimanfaatkan untuk semakin besar amal sedeqah, sehingga diri kita
semakin banyak peduli dan bermanfaat untuk orang lain.
Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar