Jumat, 13 Juni 2025

Apa Risiko Anak Down Syndrome Di Bawah 6 Tahun Diparalelkan Dengan Aktifitas Yang Belum Semestinya ?

Kekuatan sendi, tulang rawan bahkan tulang di tubuh anak usia 5 tahun ke bawah masih sangat lemah terhadap aktifitas fisik tertentu seperti bermain trampolin dapat dilihat pada video di bawah ini,  bisa dilihat sangat beresiko besar berisiko cedera di sekitar tumit, leher bahkan bisa sampai patah tulang.



Sumber video : IG : doctoramariangelamata

American Academy of Pediatrics (AAP) dan Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) menyatakan bahwa permainan ini tidak disarankan untuk anak di bawah enam tahun. Melansir dari laman Mayo Clinic, sebuah studi menunjukkan ada sekitar 800.000 anak pada tahun 2009 dan 2018 di Amerika Serikat mengalami cedera saat bermain trampolin. 

Pada video di atas sudah terlihat bukti untuk anak-anak artinya termasuk anak Down Syndrome (DS) belum waktunya untuk aktifitas fisik bermain trampolin.

Pada artikel kali ini yang kita bicarakan bukan pada anak-anak pada umumnya, tetapi khusus anak Down Syndrome (DS) usia 6 tahun ke bawah, yaitu faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan mengapa anak-anak DS yang masih di bawah 6 tahun, belum waktunya untuk melakukan aktifitas fisik seperti memparalelkan dengan kursus senam, gym dan pemandu sorak.

PEMILIK BAYI DS MAUNYA AGAR BAYINYA CEPAT BISA MACAM-MACAM PADAHAL BAYI DOWN SYNDROME USIA BAWAH 5 TAHUN MASIH LEMAH DAN SANGAT MUDAH SAKIT BILA CAPEK / LELAH

Banyak orang tua pemilik bayi DS setelah bayinya bisa jalan (anggaplah sudah berhasil jalan (misalkan) di usia 2 tahunan) lalu memparalelkan beberapa macam terapi sekaligus, yaitu melakukan terapi wicara (dengan beberapa kali perminggunya, dan di mall-mall diikutkan rutin senin-kamis (jumat) dengan senam, gym dan lain-lain juga.

Yang jadi masalah adalah orang tua pemilik bayi DS kurang menyadari bahwa kekuatan tubuh, antibody bayi DS masih begitu lemah dan kekuatan tubuhnya masih sangat rentan jatuh sakit, tapi ingin memparalelkan dengan berbagai aktifitas lain seperti senam, gym atau aktifitas yang dengan paket kursus sehingga  harus diikuti dari Senin sampai Kamis/Jumat di setiap seminggunya.

Apa saja faktor yang harus diperhatikan kenapa jangan memparalelkan masa-masa waktu belajar bayi DS usia 2 tahunan hingga 5 tahunan terapi wicara dengan aktifitas terapi ringan apa yang sebaiknya dipilih untuk dilakukan :

1. Trampolin sudah dijelaskan (dengan video) dan sudah dilarang bahwa berpotensi sangat, membuat cedera bahkan risiko patah tulang untuk anak di bawah 6 tahun

2. Dengan aktifitas fisik kursus seperti gym, senam setiap harinya yang banyak dalam seminggunya terus menerus, bayi DS mudah sakit seperti pilek kemudian batuk bahkan tak jarang akhirnya si bayi jadi sakit lebih berat menjadi pneumonia (radang paru), akhirnya menjadi rawat inap di rumah sakit

Akibat sakit yang sering berulang (gara-gara capek mengikuti aktifitas-aktifitas ini, membuatnya sering sakit. Akibat sakit, menjadikan terapi wicaranya akan tertunda, jadilah terganggu jadwal latihan & treatment bicaranya.

Belum lagi bayi DS juga bisa saja (sering) tertular bapil (batuk pilek) dari anggota keluarga di rumah, seperti dari ayahnya, ibunya ataupun kakaknya yang sudah bersekolah, akibat tertular sakit akhirnya bayi DS ada sedikit kemampuannya yang akan turun lagi, selain jadwal menjadi mundur. PERLU DIKETAHUI MRMBUAT BAYI/ANAK DS BISA BICARA MEMBUTUHKA MASA WAKTU AGAK SANGAT PANJANG BERTAHUN-TAHUN

3. Setelah treatment latihan bicara, oral motor mulut dilakukan (karena di rumah) bayi DS bisa langsung istirahat tidur. Jadi terhindar capek dan panasnya udara di luar, sinar matahari dengan tidur agar menjadi segar kembali. Jadi sangat lebih banyak sehat, kondisi akan sakit, bisa diminimalisir.

4. Boleh memparalelkan dengan apa ? Sebaiknya aktifitas terapi ringan yaitu okupasi karena dilakukan bisa di rumah, itupun sebaiknya di rumah juga bisa dilakukan dengan santai, seperti latihan buka baju/celana kotor dengan yang bersih, latihan menaruh baju/celana kotor ke tempat keranjang baju/celana kotornya, latihan pakai sepatu dan membuka sepatu, latihan pakai/melepas kaos kaki dan lain-lain belajar kemandirian lainnya.

5. Bisa juga diparalelkan dengan terapi toilet training yang dilakukan usia 2 tahunan hingga 3 tahunan, agar bayi DS bisa melakukan kemampuan ini lebih dulu sebelum masuk TK, jadi saat TK sudah tidak pakai pampers.

Untuk diketahui bahwa melatih bicara bayi/anak DS membutuhkan masa waktu cukup panjang, (padahal) diharapkan saat anak DS masuk TK, diharapkan sudah bisa banyak perbendaharaan kata. Sehingga saat TK sudah bisa bicara dalam bentuk kalimat (misal 3 kata atau 4 kata dalam 1 kalimat).

Kalau sering sakit berulang-ulang, bisa-bisa saat masuk TK usia 5 tahun atau 6 tahun akhirnya anak DS masih kesulitan untuk bicara (misal 4 kata dalam 1 kalimat masih belum bisa dilakukan) padahal seharusnya sudah bisa.

Jadi kapan mengikuti aktifitas kursus tiap hari seperti senam, gym dan sebagainya sebaiknya setelah anak DS bisa bicara atau setelah usia 6 tahun tujuannya agar menunggu bisa bicara lebih dulu sambil menunggu kuatnya otot, sendi, tulang dan antibody (imun) anak sudah baik.

Jadi hasil yang didapat dengan mengikuti metode kami yaitu :

1. Usia 0 tahun : Diperbaiki ciri-ciri khas penampilan agar jaringan ikat di wajah menjadi baik dan elastis seperti bayi biasa/bayi normal, TUJUAN AGAR TIDAK DIKEPO DAN MEMINIMALISIR DIBULLY (0 TAHUN)

2. Usia 0 tahun - 2 tahunan : Penguatan otot dan sendi agar cepat bisa duduk hingga jalan, kemampuan jongkok bahkan naik & turun tangga & mulut tidak mangap dan ngeces TUJUAN CEPAT KUAT DAN 2 CIRI DI MULUT DIPERBAIKI

3. Usia 1 tahun hingga 4 tahunan perbaikan batang hidung antar mata agar tidak flat (rata) TUJUAN AGAR LEBIH MUNCUL BATANG HIDUNG ANTAR MATANYA

4. Usia 1 tahun-3 tahunan : Perbaikan postur tinggi kaki sehingga anak tidak pendek (maaf anak hasil metode kami tidak pendek berbadan besar yang cenderung banyak terjadi di luaran)  TUJUAN KETINGGIAN POSTUR RATA-RATA PENCAPAIAN ANAK BIASA

5. Usia 1 tahun - 6 tahun treatment pelatihan kemampuan bicara SEMOGA BERHARAP BESAR BISA BANYAK KOSA KATANYA

TENTU BAPAK/IBU MENGUPAYAKAN GIZI YANG BAIK & IMUNISASI, BISA BAPAK / IBU LIHAT PERKEMBANGAN BAIK SEMUA BAGIAN-BAGIAN :

(DENGAN POIN 1 SAMPAI 5 DI ATAS, DAPAT DILIHAT PERKEMBANGAN DARI BULAN KE BULAN & DARI TAHUN KE TAHUN SETELAHNYA) 

Itulah rancangan bagusnya metode kami, sehingga bayi DS menjadi anak-anak hasil metode kami, mejadi anak yang cerdas, pintar, penampilan dan tinggi yang cukup baik, sehingga PD (Percaya Diri) ke sekolah, siap menerima pelajaran di kelas inklusi. Banyak orang tua yang bekerja di bidang medis (dokter spesialis tertentu, kepala perawat, perawat bedah, perawat bahkan ada bidan (mereka ini dari berbagai propinsi Indonesia) banyak yang ikut metode kami) sehingga sangat bersyukur dan berterima kasih setelah terbukti anaknya pintar di sekolah yang diikutinya, sehingga IQ nyapun meningkat baik. 

Dan penampilan wajahpun TIDAK LAGI TERLIHAT KEMBAR 1000 DS, karena ciri sipit sudah tidak lagi, kantung mata sudah sangat menipis, pipi tidak tebal lebar di area bawah dan wajah sudah tirus, panjang leher  proporsional (tidak pendek).

Tulisan di atas ini adalah sambungan dari :

https://kprihatmono.blogspot.com/2025/06/setelah-bayi-down-syndrome-bisa-jalan.html?m=0

Silakan hubungi kami segera bila ingin bayi DS Bapak/Ibu menjadi sangat baik. 

Semoga bermanfaat.

==========

Salam,

Drs. R. Kurniawan Prihatmono

Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan) :

Khusus se Jakarta, se-Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro hingga Tangerang

IG : Terapidzikirds21

Minggu, 08 Juni 2025

Salah Dalam Mengutamakan Pilihan Terapi Anak DS, Bisa Berakibat Anak DS Kurang Bisa Bicara.

LATAR BELAKANG MASALAH

1. Bisa jadi (sebenarnya para orang tua pemilik bayi Down Syndrome) ada yang belum tau tapi ada yang sudah memahami adanya masa "Golden Age." Sudah kita ketahui bersama bahwa pada usia golden age biasanya pada usia 0 sampai 5 tahun  disebut masa "golden age" karena merupakan periode penting dalam perkembangan otak dan fisik otot & tulang pada tubuh anak.

Peran penting orang tua dalam mengambil langkah berikutnya (setelah bayi Down Syndrome : DS) bisa berjalan merupakan penentu bayinya bisa baik untuk masa depannya usia 7 tahun, 8 tahun dan kedepannya, karena anak sedang berpacu dengan pesat-pesatnya perkembangan tumbuh kembang anak. 


Kurang tepatnya langkah terapi berikutnya yang diambil (setelah anak bisa jalan), maka akan berakibat kurang baik pada kemajuan anak, yaitu apa yang harus didahulukan pada kemampuan bayi saat masuk usia 2 tahun hingga 5 tahun.

2. Pernah penulis ingin tau sebuah terapi wicara dengan website sangat bagus, penulis ingin tau berapa pembayaran & apa target-target yang akan dicapai seperti setelah dilatih berapa lama anak bisa menyebut suku kata dan kata pada anak DS usia 2 tahun hingga 4 tahun yang akan diterapi.

Dikarenakan 2017-2019 waktu itu kami memiliki pasien bayi-bayi DS yang sudah pada bisa jalan cukup banyak (dan kami sudah memulai oral motor mulut dan latihan-latihan penunjang bicara sejak masih bawah 1 tahun), ada niatan saya untuk mengoper anak yang sudah bisa jalan ke sebuah tempat terapi yang baik tentunya.

Ternyata pada komunikasi saya meminta bicara dengan terapis wicara tidak diberikan, tapi hanya dilayani oleh (bisa jadi) admin atau customer service, karena saya akan mengoper sekitar 2 bayi pasien kami yang sudah masuk usia 2 tahun.

Saya bertanya melalui telepon setelah basa basi di awal tentang kondisi anak 2 tahun, perempuan, tinggal di kecamatan X, sudah bisa jalan & anaknya fokus bisa diajari tidak hiperaktif, berat badan dan tinggi proporsional baik : "Berapa lama target anak yang diajari / diterapi bicara berapa lama bisa mengucapkan kata atau suku kata ?"

Dijawab: "Tidak bisa ditarget Pak, tapi kami tawarkan paket terapi selama 4 bulan dengan biaya Rp 9 juta, bagaimana Pak ?"

Saya jawab : "Saya bukan bertanya tentang biaya, tapi tentang kapan bisa bicara, atau setelah dilatih berapa tahun bisa mengucapkan 1 atau 2 kata bermakna ?"

Dijawab : "Kalau itu (kapan bisa bicaranya) tidak bisa ditarget Pak, itu urusan nanti dengan TW (terapi wicara) nya. 

Saya jawab : "Kalau begitu maaf, mungkin mbak nya gak ngerti target kapan bisa mengucap 1 suku kata dan 1 kata, boleh saya bicara dengan terapis wicaranya ?"

Dijawab : "Maaf tidak bisa Pak" (Jadi saya tidak diperbolehkan bicara langsung dengan "the right person" atau orang yang faham dengan yang menterapi bicara secara langsung, bahkan nomor WA pun tidak boleh diberikan, padahal saya ingin memberi mereka pasien (karena orang tuanya ingin kami mencarikan terapis wicara yang tentu saja pandai melatih bayi 2 tahunan untuk bicara.

Saya jawab : "Kalau bayar saja sekian bulan sekian juta, lalu si anak tidak juga menyebut kata-kata bermakna (yang punya arti),  nanti bagaimana dong saya menjelaskan kepada orang tua yang membayar 9 juta, lalu 9 juta belum bisa, nanti diperpanjang lagi 9 juta lagi ? Tapi anak sampai 2 tahunan dilatih gak keliatan bisa mengucap kata-katanya ?

Dijawab : "Iya Pak, begitu memang tidak bisa ditarget Pak juga soalnya sudah kebijakan kami tidak bisa memberikan nomor hp terapis wicaranya."

Saya jawab : "Wah kalo begitu gak enak dong saya sama orang tua pasien kalo ditanya kapan bisa mengucap suku kata bahkan kata padahal mereka bayar hingga belasan juta ke tempat terapi Anda. Mending kami yang latih sendiri dibantu sama orang tuanya kami ajari agar terus diulang-ulang."

Akhirnya percakapan saya sudahi, untuk tidak memberikan ke tempat tersebut anak-anak DS 2-3 tahunan yang sedang banyak-banyaknya yang istri saya terapi sendirian (padahal websitenya cukup bagus dibuatnya), belum tentu menjamin punya target kapan anak DS bisa bicara 5 kata bermaknapun tidak bisa menjanjikan. 

[Pelajaran yang bisa kita ambil disini yaitu adalah melatih bicara anak Down Syndrome sangat lebih sulit dibanding latihan treatment lain-lainnya jadi jangan sampai salah pilih lanjutan treatment setelah anak DS bisa berjalan].

Akhirnya walau pasien DS waktu di 2018-2019 itu kelewat banyak, tetap kami layani sebaik-baiknya termasuk macam-macam penunjang latihan bicara.

Bayi DS memang berbeda-beda kemampuan bisa mengucapkan suku kata & kosa kata:

a. ada (banyak dari mereka) yang 2 tahun baru beberapa suku kata (biasanya suku kata terakhir dari sebuah kata)

b. ada (beberapa anak DS) yang 3 tahun baru beberapa kata bermakna seperti : "ayah", "mama", "papa", "iya" & beberapa kata mudah lainnya

c. ada beberapa anak yang 4 tahun baru bisa mengucapkan 2 kata dalam 1 kalimat, inipun sudah tergolong bagus

d. ada beberapa yang akhirnya 5 tahun bisa mengucapkan 3 kata dalam 1 kalimat, ini sudah termasuk sangat bagus

Ke 4 kondisi di atas (a, b, c, d) merupakan perjuangan latihan tiap hari yang terus menerus dilakukan dengan rajin dan penuh perjuangan, tidak apa-apa malah bila punya pengasuh bayi yang mau ikut juga melatih bicara, tentu akan lebih baik lagi.

 Yang jadi persoalan adalah :

1. Banyak orang tua pemilik bayi DS yang  kurang mau / kurang sempat melatih bicara, akhirnya si anak usia 6 tahun atau 7 tahun masih belum banyak kosa kata si anak, tapi kondisi ini masih bisa diatasi dengan memanggil terapi bicara ke rumah yang bisa datang & juga melatih si pengasuh anak dari orang tua pemilik bayi tersebut.

2. Bahkan ada juga orang tua yang memiliki bayi DS yang belum bisa bicara di usia 3 tahun bahkan 4 tahun dimasukkan latihan senam, tari, balet, olahraga beladiri dan lainnya ke mall yang saat ini banyak dimana-mana bahkan pakai bayaran PAKET UNTUK SENIN - JUMAT, padahal si anak belum bisa bicara. 

Yang makin membuat tidak baik adalah si orang tuanya malahan menyetop terapi wicara yang sedang diupayakan untuk anaknya dan lebih mementingkan latihan-latihan fisik tersebut (padahal anaknya sudah bisa berjalan bahkan sudah bisa berjalan agak cepat) sejak 2 tahunan, lalu malahan menghentikan terapis yang sedang tiap minggu sekali datang untuk latihan bicara.

Padahal si anak 3 tahun (setelah bisa jalan) harusnya mendahului mengutamakan terapi penunjang bicara di rumah, bahkan justru 1 minggu 2x datang sehingga 1 bulan 10x pun, akan lebih baik untuk anaknya dibanding latihan fisik di atas yang ramai di mall yang saat ini banyak dimana-mana.

Pada akhirnya yang terjadi adalah si anak (bila orang tuanya mementingkan yang latihan fisik di mall) banyak kejadian akhirnya di usia 4 tahunan si anak belum bisa mengucapkan 2 kata dalam 1 kalimat, apalagi 3 kata dalam 1 kalimat, bahkan saat  tahun pun jadi belum bisa mengucapkan banyak kata bermakna (belum lebih dari 15 kata). 

BERAPA KOSA KATA SEHARUSNYA ?

Padahal anak DS usia 3 tahun harusnya sudah memiliki perbendaharaan kosa kata 40 (lebih), sementara ada anak DS yangain usia 5 tahun baru bisa 50 kata. Tapi hasil ini masih tergolong bagus. Dibandingkan yang memilih di usia 3 tahun-5 tahun orang pemilik anak DS lebih memilih latihan fisik di mall, sehingga sangat kurang latihan-latihan penunjang terapi wicaranya.

Pada akhirnya usia 5 tahun pun bisa-bisa belum bisa mengucapkan kata-kata bermakna. Padahal si anak sudah masuk TK A yang harusnya sudah mulai ada interaksi bicara dengan teman-teman sebayanya.

Bahkan cukup banyak, pada orang tua yang memilih anaknya lebih mementingkan latihan-latihan fisik ini (padahal sudah bisa jalan, jongkok dari berdiri dan sudah bisa naik-turun tanggal), dengan tidak mengutamakan latihan-latihan penunjang bicara secara terus menerus akhirnya si anak DS nya hingga usia 7 tahun, 8 tahun belum juga bisa bicara dengan kosa kata yang banyak. 

Barulah akhirnya menyadari bahwa terapi bicara yang kurang banyak frekuensi yang dilaluinya selagi usia golden age, membuat si anaknya akhirnya tidak bisa bicara dengan perbendaraan kata yang cukup banyak sesuai usianya. Bahkan kelewat sedikit.

Padahal sudah tau dan jelas-jelaa melatih bicara anak DS itu tidak mudah & butuh waktu panjang.

Sedangkan latihan fisik yang latihan bola,  atau loncat-loncat, main pakai alat gymnastik, jalan mengikuti gambar warna dan lain-lain masih sangat lebih mudah melatihnya, juga hanya butuh waktu relatif sebentar agar anak DS bisa, misal di usia 7 tahun barulah dilatih fisik flying fox, gymnastyk, nendang2 bola masih sangat lebih mudah nanti.

Jadi langkah para orang tua pemilik bayi/anak penyandang DS harusnya langkak yang dilalui yang baik adalah setelah bayi bisa jalan (entah itu di usia 2 tahun atau 3 tahun), tentunya sedini mungkin sejak masih 0 tahun (terapis yang benar) sudah melakukan oral motor mulut si bayi, usia 2 tahunan melatih meniup pluit, sikat-sikat lidah dan gigi (dalam kontur mukut), trs latih pengucapan suku kata & kata-kata mudah usia 3 tahun hingga 4 tahun.

SISIPKAN LATIHAN OKUPASI NAMUN TERAPI BICARA MERUPAKAN KEHARUSAN YANG DIUTAMAKAN SAAT ANAK DS SUDAH BISA JALAN

Bolehlah si anak usia 3 tahun atau 4 tahun juga main ke mall sesekali seperti main prosotan dan lain-lain dan di rumah juga diajari terapi Okupasi (minum sendiri, latihan makan sendiri, latihan pakai kaos kaki dan sepatu sendiri, latihan buka baju dan pakai baju sendiri.

Namun jangan sampai porsi latihan penunjang bicara dihentikan yaitu malahan lebih mengutamakan yang latihan fisik di awal penulis sebut hingga membayar dengan paket sampai 20 x / bulan, padahal anak belum bisa bicara kosa kata secara banyak. 

EFEK BURUK SAAT 6 TAHUN KE ATAS BELUM BISA BICARA, DI SEKOLAH ANAK JADI MENUNDUK SAJA BAHKAN BISA STRES

Efeknya nanti kejadiannya adalah saat masuk sekolah misal TK A (5 tahun) atau TK B (6 tahun) anak pintar senam, pintar dance tapi anak hanya bisa diam membisu.

Kasihan nantinya, menyebut nama mainan-mainan (seperti mobil) dan tidak bisa menyebut nama-nama hewan tidak bisa, apalagi jika guru menyuruh anak menyebut (memanggil) nama temannya, lalu si anak hanya bisa menunduk. Akibatnya anak akan stress saat bersekolah.  Hal ini terjadi akibat salah dalam memprioritaskan pilihan jenis terapi yang mana yang harus didahulukan saat usia 2 tahun - 4 tahunnya.

Jadi kepada Bapak/Ibu dahulukanlah terapi bicaranya daripada latihan-latihan fisik berupa gym, flying fox dan lain-lain di mall  ini yang masih bisa nanti dilakukan setelah bisa banyak kosa katanya bermaknanya diucapkan di usia 6 tahunan ke atas.

METODE KAMI ADA TAMBAHAN TERAPI KE OTAKNYA AGAR LEBIH CEPAT FAHAM PERINTAH

Bahkan dalam metode kami, ditambah terapi do'a ke otaknya agar anak cerdas lebih cepat bisa diajarkan untuk melakukan perintah sederhana terbukti banyak orng tua anak DS kami hasilnya lebih cepat mengerti, dikatakan cerdas-cerdas dan pintar di sekolah. Misal disuruh makan sendiri, disuruh menyerahkan bola (kasih ke mama, atau kasih ke ayah), 

Toh nantinya di TK juga diajarkan senam, dance dan lain-lain, di luar sekolah (setelah bisa bicara) kalau mau diajarkan balet juga bisa. Ada banyak pasien kami yang diajarkan dance (joget) untuk tampil di stage (panggung) saat acara kelulusan kelaa cukup pintar, berani dan sebagainya dan si anak sudah lancar bicara. Sehingga orang tuanya sangat berterima kasih atas perkembangan anaknya yang sangat pintar dan sudah pandai bicara.

JADI PRIORITAS SETELAH ANAK DS BISA JALAN, ADALAH LATIHAN BICARA DAHULU (DISELINGI TERAPI OKUPASI). Karena (setelah jalan) yang penting anak adalah bisa komunikasi dengan berbicara, jadi persiapan masuk TK semoga sudah siap.

Tulisan di atas ini adalah sambungan dari web berikut :

https://kprihatmono.blogspot.com/2025/04/?m=0

Semoga bermanfaat.

==========

Salam,

Drs. R. Kurniawan Prihatmono

Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan)

Khusus se Jakarta, se-Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro hingga Tangerang

IG : Terapidzikirds21

Sabtu, 12 April 2025

Mengupayakan Perbaikan Hingga Pendidikan Bayi-Anak Down Syndrome Tergantung Pilihan 3 Ranah Berikut

Upin & Ipin dikatakan oleh Fizi yaitu "Botak" dalam scene obat (cairan oles) penumbuh rambut, yang ternyata Upin & Ipin sedang mimpi.... Pertanyaannya : Apa beda antara bully & kepo ?

Melahirkan kemudian merawat & memperbaiki bayi Down Syndrome (DS) memang butuh waktu, biaya dan esktra sabar sejak bayi hingga dewasanya. Dan perbanyak membaca artikel penulis, jika melakukan ikhtiar treatment & latihan fisik bayi DS sejak masih sedini mungkin (bayi) maka akan ada perbedaan ujung hasil berdasarkan segala upaya perbaikan yang akan dilakukan.

Beberapa faktor berikut akan turut  mempengaruhi perbaikan yang diupayakan pada perawatan bayi DS seperti wajah sudah banyak ciri khas, otot-otot lemas lunglai (hipotonia) ditambah adanya kelainan jantung bocor besar yang (kadang /tidak semua bayi DS) mengharuskan bayi ini dioperasi bedah terbuka dada (setelah dilakukan tes echo jantung).

Dan setiap masing-masing orang tua pemilik bayi DS akan melalui salah satu dari 3 ranah berikut di Indonesia :

1. Pasrah (yaitu) dengan sangat minim perbaikan, yang cenderung hanya rutinitas hidup sehari-hari saja

Contoh 1 : Ada bayi DS dengan kondisi jantung bocor besar, padahal sudah komunikasi dengan penulis langkah-langkah perbaikan sudah dijelaskan hingga tahap 5 bulan usia pertamanya, tahap memperbaiki ciri khas, lalu sudah vaksin tahap awal, lalu sudah melakukan tes echo jantung (ternyata bocor besar) dan sudah daftar BPJS. Namun karena rumah sakit jantung nasional jaraknya 125 kilometer dari RSJP Harapan Kita Pusat Jantung Nasional di Jakarta Barat, bayi harusnya didaftarkan jadwal operasi jantung (padahal gratis) namun tidak ada ongkos bus bolak balik & ketidak mampuan untuk kos di belakang rumah sakit untuk beberapa hari, lalu mengatakan sudah pak, saya pasrah aja, dan benar saja 5 atau 6 bulan kemudian bayinya meninggal dunia. Jadi takdir sesuai dengan kemampuan ihktiar yang diupayakan.

Contoh 2 : Penulis dapat info dari salah satu orang tua pasien kami yang tetangganya punya bayi DS namun sejak 0 tahun hingga usia 8 tahun, hanya seperti rutinitas bayi normal saja, tanpa difisioterapi, tanpa dilatih secara rutin, dikarenakan si bayi DS tidak ada masalah di organ dalam, jadi hanya jenis DS ringan saja, lalu kehidupan tentunya disusui, makan, mandi dipakaikan baju, perkembangan tumbuh kembang hanya dipantau saja, akhirnya si anak baru bisa jalan usia 8 tahun. Sehingga semua PAUD, Pra TK, TK A, TK B bahkan sekolah dasar berakibat tidak pernah diikutinya. Jadilah anak akhirnya hanya meringkuk di rumah / di kamar tidur tanpa bisa apa-apa) setelah usia belasan tahunnya.

2.a. Ikhtiar namun hanya upaya sekedarnya. Jadi ikhtiar dengan pengupayaan semampunya lalu tawakal (ibarat kata misal sudah bisa jalan namun.di usia 3 sampai 4 tahun lalu berkata : 
"Ah perkembangan segini aja saya sudah bersyukur banget".

Banyak orang tua pemilik bayi DS hanya mengupayakan (ikhtiar) sekedarnya, karena menganggap toh nantinya setelah si anak DS besar nanti tidak akan bisa bekerja (padahal ini mind set (pola pikir) yang belum tentu benar). Padahal banyak sudah, ratusan di dunia ini (di banyak negara) anak-anak DS pada akhirnya bisa bekerja. Semua kembali kepada pengupayaan yang sungguh-sungguh dari setiap orang tuanya.

CONTOH 2 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN TUMBUH KEMBANG MENJADI AGAK LAMBAT :

1. Jadi mulai dari terapi fisik saat bayi hanya mengandalkan hanya yang dilakukan dari tempat terapi saja, tanpa mengulang latihan nya di rumah secara rutin sehari-hari. Bisa jadi sudah disuruh ulang di rumah, tapi orang tuanya malas melakukan perulangan di rumah.

2. kurang melatih bicara saat sudah usia 2 tahunan apa-apa yang diterapi bicara di tempat terapi tapi tidak dilakukan pengulangannya di rumah (bisa jadi karena bisa jalan saja sudah di usia 3 atau 4 tahun, sehingga latihan-latihan lanjutan sudah membuat para orang tuanya lelah.

Apa dampak jangka panjangnya jika tidak dilakukan perulangan treatment dan latihan fisik di rumah ?

Dampaknya yang sangat banyak terjadi anak DS terlambat (molor) bisa jalannya, sehingga banyak yang baru bisa jalan di atas usia 3 tahunan hingga 4 tahun, lalu belum bisa bicara padahal sudah hampir 4 tahun lalu menjadi efek domino, karena sudah capek dengan 4 tahun pertama yang fokus ke kemampuan jalan, sehingga masuk tahap latihan bicara orang tuanya malas melatih sehari-harinya, dan anak kurang dilatih perintah sederhana di rumah melakukan hal-hal sederhana, sehingga anak dibantu terus menerus apapun halnya. Jadilah anak kurang mandiri untuk hal-hal saat latihan okupasi dan seterusnya.

2.b. IKHTIAR KE TEMPAT TERAPI DI LUAR RUMAH JUGA MELAKUKAN PERULANGAN DI RUMAH 

Kemajuan 2.b agak lebih baik daripada 2.a. Namun ada masalah lain yang sering terjadi untuk 2.a dan 2.b yaitu si bayi DS (yang merupakan bayi yang masih belum kuat antibodynya) menjadi sering sakit karena kelelahan akibat cara terapi yang diikutinya adalah :

BAYI DS BANYAK YANG IMUNNYA MASIH RENDAH SEHINGGA BANYAK YANG PNEUMONIA BERULANG :
Banyak bayi-bayi DS dibawa setiap bulan sebanyak 8x / bulan ke tempat terapi. Anggaplah dimulai sejak usia 6 bulan, di usia 12 bulan saja, si bayi DS sudah sekitar 60x bolak-balik ke luar rumah untuk terapi lalu karena imunnya masih rendah akibatnya mulai di usia 11 bulan pilek, akhirnya batuk dan demam akhirnya jadi pneumonia. 

Lalu setelah pulih, kejadian terapi berulang kembali, namun banyak yang akhirnya setiap 2 bulan kemudian masuk rawat inap pneumonia berulang kembali. Setiap setelah pulih, kemampuannya lemes lagi (agak melorot lagi kemampuannya). 

Terus seperti itu (hingga 100x lebih) kebanyakan bayi DS akhirnya tidak kuat di suatu usia tertentu semisal antara usia 12 bulan-24 bulan, sehingga kami sering dapat kabar hampir tiap hari dari grup bayi DS ada saja yang meninggal akibat pneumonia bahkan bronkopneumonia (BP)

Jadi banyak bayi DS nya tidak kuat dengan cara 8x / bulan ke luar rumah atau pergi ke tempat terapinya.

BERAPA KALI URUSAN LUAR RUMAH ?
Metode ini sebenarnya bagus (khususnya bagi yang fisiknya agak kuat) namun banyak juga bayi DS yang tidak kuat mengikutinya, bayangkan kalau 1 tahun maka 8x 12 bulan plus tambahan urusan-urusan medis (tes echo jantung, tes tiroid, vaksin, tes telinga dan lain-lain sehingga SELAMA 12 BULAN YAITU DARI usia 6 bulan sampai 18 bulan saja MENCAPAI 110x KE TEMPAT TERAPI + RUMAH SAKIT.

Kalau 2 tahun bisa 200an kali ke tempat terapi (plus tambahan ke rumah sakit), apalagi kalau mencapai 3 tahun mencapai 300x. 

Bukan metodenya yang kurang baik, hanya saja masalahnya adalah banyak bayi DS yang tidak kuat mengikuti cara bolak-balik ratusan kali seperti itu.

3. Ikhtiar yang maksimal lalu tawakal

Pernahkan Bapak/Ibu menonton serial anak-anak Upin & Ipin pada scene Obat Penumbuh Rambut ?


Ada di sebuah scene suatu hari Upin & Ipin dikatakan oleh Fizi yang mengatakan Upin & Ipin dengan perkataan : "BOTAK."

Lalu scene berikutnya terlihat sedihnya Upin & Ipin  ditangga rumahnya ditanya oleh Opah (nenek) "Eh kenapa ni ?" "Menangis keh?"



Di film ini (anak yang normal saja) dijelaskan oleh Upin & Ipin (kepada Opahnya) bahwa mereka dikatakan Fizi mereka dikatakan "botak" sambil menangis berlinang air mata. Lalu si Opah menjelaskan dengan lembut bahwa kan memang kalian botak. Makin sedihlah Upin & Ipin, yang TERNYATA SCENE INI HANYALAH DALAM KEADAAN MIMPI-NYA UPIN & IPIN.

Jadi kondisi sebenarnya dikatakan botak (merupakan kondisi real pada Upin & Ipin) namun termasuk ke bullying verbal, namun bagaimana bila perkataan itu scene-nya diubah menjadi pertanyaan oleh Fizi : 
"Kenapa kepalamu botak ?", maka jika bertanya kondisinya bukan bully verbal, melainkan menjadi kepo (bertanya karena keingin tahuan) kenapa botak.

ANAK BIASA SAJA (DALAM ARTIAN TIDAK DOWN SYNDROME) DIPANGGIL BOTAK PUN SANGAT SEDIH, NAH BAGAIMANA JIKA YANG DIBULLY ADALAH CIRI-CIRI DS-NYA ?
Inilah alasan mengapa perbaikan ciri khas DS termasuk dalam treatment kami.

DAN TIDAK PERLU ADA KEPO (DITANYA) "KENAPA SIH MATAMU ADA KANTUNG MATA YANG TEBAL ?" Dikarenakan sudah sangat tipis nyaris rata.

Atau kepo yang lainnya, kenapa matamu sipit. Jika ditanya-tanya di usia 7 atau 8 tahun. Jangan lupa TIDAK ADA HUKUMAN ANAK YANG BERTANYA / KEPO. JADI KITA TIDAK BISA MEMBUNGKAM RATUSAN MULUT ANAK LAIN, LEBIH BAIK PERBAIKI CIRI-CIRI KHAS BAYI DS KITA.

Bolehkah melakukan bully
Jawabannya TENTU TIDAK BOLEH.

Bolehkah bertanya ingin tahu (kepo) ? JAWABANNYA TENTU SAJA BOLEH. Karena usia anak-anak TK dan anak-anak Sekolah Dasar rata-rata suka bertanya hal apapun (termasuk kondisi wajah temannya) karena ada masalah, sehingga reflek bertanya karena anak-anak serba ingin tau segala sesuatu, maka sebaiknya perbaiki 10 ciri di area wajah bayi DS Bapak/Ibu sebaik mungkin, semakin berkurang & semakin baik, maka akan semakin meminimalisir dikepo-kepo, sehingga Bapak/Ibu tidak kawatir saat anak bersosialisasi dengan semua teman-temannya di sekolah kelak.

(Biasanya ada saja orang tua yang kontra dengan perkataan penulis lalu mengatakan bahwa kepo fisik pun tidak boleh). Mari kita bahas, kita ambil contoh :

Suatu hari jika seorang teman terjatuh di tangga rumahnya lalu tangannya (misal lengan atas) patah tulang sehingga lengan digantung menggunakan armsling (penyangga), lalu datang temannya tentu temannya akan bertanya : "Kenapa tanganmu ?"

Jika ada teman yang jatuh dari tangga di rumah, sehingga kakinya digips, lalu fisiknya ditanya : "Kenapa kakimu ?".

Contoh lain semisal ada anak yang terantuk sesuatu di rumahnya sehingga (misal) bibirnya tebal (bengkak), tentu temannya akan bertanya, dikarenakan ada yang berbeda dengan anak tersebut.

Itulah anak-anak serba ingin tau, termasuk masalah fisik apapun ditanyakan bisa saja termasuk adanya kantung mata yang tebal, mata yang sipit dan lain-lain bisa saja ditanyakan oleh teman-temannya.

Disinilah PENTINGNYA metode menyeluruh perbaikan fisik bayi DS sejak 2008 istri penulis telah menemukan cara memperbaikinya, yang diperbaiki termasuk di wajah (tujuannya agar tidak ditanya-tanya oleh anak-anak lainnya) dengan treatment khusus usapan yang caranya telah istri penulis temukan sehingga sudah 250 an bayi DS menjadi sangat baik penampilannya karena jaringan ikat wajah bayi DS yang masih kendur jadi terlihat lekas tua yaitu :

TREATMENT PERBAIKAN AREA WAJAH :

1. kantung mata yang tebal ditipiskan setipis mungkin
2. kantung mata yang tidak terlalu tebal diupayakan agar hilang kantung matanya
3. mata yang sipit agar menjadi tidak sipit
(agar lebih besar bukaan kelopak matanya)
4. sudut mata yang miring naik kami upayakan agar menjadi rata (tidak miring)
5. pelipis yang ada penebalan ditreatment agar menjadi rata
6. pipi yang tebal agak turun meggelambir ditreatnent agar lebih naik & tirus
7. pipi yang mengalami penebalan sebelah ditreatment agar menjadi menipis tebalnya dan pipi kanan & kiri menjadi simetris
8. batang hidung antar mata (nose bridge) yang terlihat sangat rata, diupayakan agar sedikit lebih muncul
9. Lidah yang suka dijulurkan kami ajarkan sedini mungkin caranya agar usia sebelum 2 tahun tidak dijulurkan lagi
10. Mulut yang suka melet dan ngeces ludah, kami ajarkan sedini mungkin caranya agar sebelum usia 2 tahun tidak melet dan ngeces lagi.

Apa manfaatnya 10 macam perbaikan di atas yaitu MEMINIMALISIR DIBULLY DAN MENJADIKAN ANAK-ANAK LAIN TIDAK KEPO (TIDAK NANYA-NANYA) CIRI KHAS FISIK WAJAHNYA YANG SUDAH SANGAT BANYAK DIPERBAIKI.

Ada orang tua saat bayi DS nya usia sudah 1,5 tahun-2 tahunan dari sebuah grup bayi DS (yang tidak ikut terapi kami sehingga ciri-ciri khas di wajah masih sangat tebal-tebal tidak diperbaiki) mengatakan (melalui salah satu orang tua pasien kami dari sebuah grup anak DS akhirnya sampai ke WA saya katanya : "Bagi saya wajah bayi DS tidak perlu diperbaiki dari ciri-ciri khas nya, yang penting anak saya mau sekolah." 

Mari kita bahas pernyataan ini :
Nah bagi orang tua yang ini mereka lupa 1 hal, yaitu saat nanti usia 6, 7 dan 8 tahun di saat anak-anak sekolah dasar sifat kritisnya mulai muncul, maka dengan ditanya ciri-ciri area wajah anak Bapak/Ibu, ditanya-tanya jadi malu, pulang sekolah akan sedih, bisa-bisa besok-besoknya kejadian serupa berulang si anak akan takut untuk sekolah, bukan takut diejek, tapi takut ditanya yang membuatnya tidak bisa menjawab pertanyaannya. Tinggal tunggu waktu saja saat anaknya masuk usia kritis ditanya-tanya.

BULLYING VERBAL
Anak-anak zaman now, ada anak biasa saja (tidak DS) rambutnya kriting dan kulit sawo matang saja diledek : "Kriting item." Maksudnya sudah rambutnya kriting, hitam pula, demikian anak SD & SMP 7 tahun hingga usia 13 tahun saja susah dilarang untuk tidak membully temannya, padahal dampaknya bisa-bisa si anak perempuan ini (yang dibully) kasihan mentalnya, karena diolok beramai-ramai dan bisa jadi keesokannya malu untuk masuk sekolah.  

Nah apalagi anak Down Syndrome dengan ciri yang agak banyak yang tidak dikurangi di area wajahnya.  Lalu (akibat saat usia 0 tahun tidak ikut metode treatment wajah kami), lalu ditanya banyak ciri-ciri khas DS nya di kelas saat usia 7, 8 tahun oleh banyak anak lain ? 
Silakan bayangkan, pasti si anak DS akan sangat malu, padahal cuma ditanya, bukan dibully verbal.

TENTU TIDAK ADA LARANGAN KEPADA ANAK-ANAK UNTUK TIDAK BOLEH BERTANYA HAL FISIK.

ANAK DS HASIL METODE KAMI AKAN SANGAT PERCAYA DIRI (PD)

Apa dampak bila tidak dikepo-kepo ?
Anak DS usia 5 tahun sampai 9 tahun mulai tau rasa malu, sensitif, baperan sehingga mudah tersinggung bila dikepo-kepoin, apalagi dibully. Dikepo saja bisa membuatnya malu & sedih. Jadi bila tidak dikepo-kepo maka anak akan PD (Percaya Diri) bersekolah dan berinteraksi sosial bersama teman-temannya.

Ditambah leher belakang (bagian tengkuk) yang ada penebalan ditreatment agar menjadi tipis, sehingga seiring tipisnya bagian ini akan mempercepat bisa DUDUK KEPALA TEGAK.

Dan untuk latihan fisik untuk mengejar tumbuh kembangnya juga dengan diurut lembut agar lebih cepat kuat, sehingga tahapan tumbuh kembangnya sangat lebih cepat.

KAMILAH YANG MENGUNJUNGI, KELEBIHANNYA SI BAYI TIDAK CAPEK
KE LUAR RUMAH UNTUK TERAPI
Tentang mengatasi agar tidak bayi DS yang ke tempat terapi hingga 8x/ setiap bulan, metode kami sangat baik untuk kondisi bayi DS termasuk yang sangat lemah yaitu KAMI YANG MENGUNJUNGI bayi bapak/Ibu secara home visit area :
se Jakarta
Se Depok
Se Kabupaten Bogor
Tangerang Selatan
Tangerang
hingga Bekasi. 

Jadi (yang ikut metode kami) si bayi DS sangat jarang sekali terkena penyakit pneumonia bahkan bronkopneumonia karena di rumah si bayi, selesai ditreatment si bayi bisa langsung istirahat (karena di rumah si bayi).

Urusan ke rumah sakit hanya keperluan yang urgent saja seperti : tes echo jantung, vaksin (imunisasi) dan tes hormon tiroid dan tes masalah lain yang diperlukan saja, semisal tes telinga dan misalkan (maaf) buah pelir belum turun.

Jadi (pengalaman kami) si bayi DS hingga balita (bawah lima tahun) sangat jarang sakit dan tahapan tumbuh kembangnya menjadi sangat cepat, bahkan hasil metode kami akhirnya BANYAK MENJADI ANAK DS PERCONTOHAN BAGUS DI BEBERAPA PROPINSI, BAHKAN BANYAK PIHAK MEDIS BERTANYA KE ORANG TUANYA : "BISA BAGUS BEGINI BAGAIMANA CARANYA ?"

TARGET PERBAIKAN IKHTIAR TERBANYAK, MENYELURUH DAN CEPAT PADA BAYI DOWN SYNDROME TENTU AKAN SANGAT BAGUS HASILNYA TERMASUK POTENSI SEKOLAH LEBIH BISA MASUK KELAS INKLUSI

HASIL TERAPI RANAH 1 DAN 2 YANG  bisa jalannya molor (misal di atas 3,5 tahun baru bisa jalan). Lalu terapi bicara maka juga pasti akan molor, sehingga perintah sederhana pun juga akan semakin mundur bisanya, biasanya sekolahnya pun juga akan sangat molor, karena biasanya kosa kata masih sangat sedikit (bisa jadi tidak lebih dari 9 kata bermakna, sehingga diperintah sederhana pun belum bisa.

Itulah sebabnya mengapa ranah 1 dan 2 masih banyak terjadi pada bayi-bayi DS di Indonesia, pertama lebih kepada faktor ekonomi keluarga (contoh ongkos bus dan kost sekitar 2 sd 3 hari di belakang RSJP Harapan Kita-pun) tidak mampu dan masih minimnya literasi update (informasi terkini) para orang tua pemilik anak penyandang DS tentang seputaran keberhasikan yang bisa diraih orang Down Syndrome 1 dekade (10 tahun) belakangan.

Juga treatment di luaran TIDAK TERMASUK PERBAIKAN MENGURANGI CIRI-CIRI KHAS DS DI WAJAH.

Bahkan masih banyak orang-orang pemilik anak DS, masih menganggap orang Down Syndrome tidak bisa bekerja setelah dewasa, padahal mereka sudah tidak update info sekarang ini, bisa jadi belum dapat info kekinian bahwa sejak 2016 hingga 2025 ini sudah banyak sekali orang penyandang Down Syndrome masih muda-muda di usia 20an-30 tahun banyak sudah punya penghasilan. Di Indonesia pun sudah ada yang lulus sarjana D3 Studi Pangan di IPB.

Bahkan di luar negeri beberapa menjadi pengusaha jutawan miliarder yaitu seperti usaha kaos sablon, usaha hiasan pada tembikar dan lain-lain yang penghasilannya mengalahkan anak-anak normal. Ada yang lulus kuliah lawyer (pengacara), menjadi guru, model, pragawati, pemain film dan lain-lain, karena orang tuanya mau berupaya keras mengupayakan maksimal pada anak-anaknya.

Kondisi DS Christian Royal Pottery bisa menjadi seorang miliarder (seseorang yang mempunyai kekayaan/mendekati 1 miliar) dengan usaha kerajinan tembikar :




Contoh kerajinan tembikar yang dibuat oleh Christian Royal Pottery seorang penyandang Down Syndrome



ANAK NORMAL SAJA DIPANGGIL DENGAN SEBUTAN SEBENARNYA (SEPERTI BOTAK) SAJA SEDIH (KARENA MASUK KE DALAM BULLYING VERBAL), APALAGI YANG DOWN SYNDROME DENGAN BANYAK CIRI DI WAJAH. MAKA ALANGKAH LEBIH BAIKNUA DIUPAYAKAN MENGURANGI CIRI-CIRI DI AREA WAJAH SEMAKSIMAL MUNGKIN.

JADI KESIMPULAN DIDAPAT, BAGI PARA ORANG TUA PEMILIK BAYI DS YANG MAU IKHTIAR RANAH 3, SEGERALAH HUBUNGI KAMI SELAGI BAYI DS BARU LAHIR SEBELUM USIA 2 BULAN.

KESIMPULAN KAMI TELAH MENEMUKAN POLA PERBAIKAN AREA WAJAH :
TERNYATA PENAMPILAN ANAK DOWN SYNDROME BISA BAGUS ASALKAN DIPERBAIKI DENGAN CARA DIKURANGI SEMAKSIMAL SEJAK MASIH BAYI SEDINI MUNGKIN PADA CIRI-CIRI KHASNYA.  

Bahkan bisa kami berikan pertemanan dengan beberapa orang tua pasien kami sebagai bukti asalkan Bapak/Ibu benar memiliki bayi Down Sydrome dan mau ikut metode kami (minimal treatment 4x).

Baca lebih lengkap :

============

Salam,

Drs. R. Kurniawan Prihatmono

Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan)

Khusus se Jakarta, se-Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro hingga Tangerang

IG : Terapidzikirds21

Selasa, 18 Maret 2025

Pencapaian Hidup Anak Down Syndrome Bisa Sejahtera Tergantung Dukungan Keluarga

Part 2 dari 2 Tulisan

Ilmu pengetahuan tentang perkembangan Down Syndrome (DS) dari tahun ke tahun sejak 1970 - 2025 ini banyak sekali mengalami perubahan dan kemajuan. Mulai dari sebutan mereka, tentang perbaikan dari tumbuh kembang kini bisa ke penampilan mereka dengan memperbaiki ciri kelainan di area wajah mereka saat bayi, kondisi kesehatan hingga macam-macam operasi yang telah bisa dilakukan (jantung, usus, tulang kaki dan lain-lain), usia penyandang DS tertua di dunia yang sudah sama dengan orang biasa, pendidikan kuliah akademik yang bisa ditempuh hingga lulus kuliah mereka bisa sarjana, macam-macam bidang kerja mereka dari mulai dari kurir, lawyer, model hingga banyak yang berhasil buka usaha (pengusaha), info mereka menikah bahkan kabar mereka punya anak yang normal.

Tulisan ini merupakan sambungan dari :

https://kprihatmono.blogspot.com/2025/01/pencapaian-sep-apa-sepeninggal-orang.html?m=1

Pencapaian Hidup Anak Down Syndrome (DS) agar bisa Mandiri Yang Sejahtera (sejahtera dalam arti punya penghasilan sendiri) sangat bergantung pada ikhtiar dukungan dari seluruh keluarga (ayah, ibu tentunya), termasuk adik / kakak bila yang DS ini bukan anak tunggal) yang saudara kandungnya peduli (care) dengan adik / abangnya yang DS sehingga mau mengajari sesuatu yang bermanfaat tentu akan lebih baik lagi, terlebih di era digital ini.

                 Media Sosial & Informasi era digital

KAPAN IKHTIAR UNTUK BAYI DS / ANAK DS DIMULAI ?

1. Sejak masih dalam rahim, dengan ibunya meminum vitamin dan asam follat sehingga meminimalisir kecacatan agar tidak lebih parah dan dapat membantu proses pembentukan organ dan jaringan janin.

2. Setelah lahir (dan terlihat DS) apalagi telah dinyatakan DS setelah lahir oleh pihak medis (dokter), segeralah tes kromosom, lalu segera tes echo jantung hingga ke luar hasilnya sehingga tau apakah :

a. Jantung normalkah ?

b. Jantung bocor ukuran kecil atau menengah yang dipantau berkala apakah akan menutup sendiri kelak atau tidak ?

c. Jantung bocor besar yang harus segera operasikah ?

d. Observasi ada tidaknya kelainan-kelainan tambahan misal : adakah GERD refluks,  mikro penis, buah zakar sudah turun ke 2 nya, masalah di saluran pencernaan, tiroid dan lain-lain yang jika ada indikasi untuk segera konsul ke pihak medis.

                              Echo jantung pada bayi

Jangan lupa segeralah daftar BPJS.

3. Penentu langkah berikutnya selagi masih di bawah 4 bulan adalah kemana tempat terapi dan metode (cara) terapinya yang akan ditempuh ada tidaknya urut-urut penguatan otot-otot juga sendi akan menentukan cepatnya bayi DS bisa jalan dibanding yang tidak memakai cara urut-urut, karena rata-rata bayi DS mengalami:

a. Suara nangis yang susah bahkan tak jarang tidak ada nangisnya pilih terapi yang memiliki kemampuan perbaikan kondisi ini

b. Wajah banyak ciri khas, pilih terapi fisik yang ada treatment perbaikan area wajah, karena saat sekolah nanti sangat beruntung untuk sosialisasi anak agar tidak dikepo (ditanya-tanya) oleh anak lain yang bisa jadi membuatnya malu bahkan minder  

CATATAN : memperbaiki ciri khas di area wajah, bukanlah merubah wajah tapi ujung hasilnya dapat sidikit banyak memperbaiki penampilan untuk rasa Percaya Diri (PD) bahkan sangat mengurangi dibully.

c. Kebanyakan bayi DS memiliki otot yang lemas / lunglai disebut hipotonia, mulai dari hipotonia ringan, menengah hingga berat, maka sebaiknya pilih juga terapi yang ada metode urut-urut penguatan memang pengalaman khusus urut untuk perbaikan kondisi ini, karena di luaran juga banyak urut-urut bayi, namun belum tentu untuk perbaikan kondisi ini, melainkan untuk pegal-pegal (dll) dalam arti si bayi adalah bayi normal (bukan bayi DS).

Sehingga poin c dilakukan akan mempercepat bisa duduk tegak, berdiri, titah-titah, melangkah dan jalan. Kebanyakan pasien DS kami usia 15 bulan-24 bulan sudah bisa jalan, sehingga usia 2 tahunan sudah mulai corat-coret dan sudah masuk latihan pra terapi bicara, meniup pluit dan latihan-latihan prnunjang bicara lainnya. 

Poin 3a, 3b, 3c dilakukan sesuai cara dan arahan kami, dengan rutin ikut mengulang di rumah, minggu ke minggu bulan ke bulan maka akan terlihat kemajuan hasilnya. 

Bila 3c (penguatan dengan urut-urut yang khusus) tersebut dilakukan, maka akan memepercepat berkembangnya MOTORIK HALUS (GERAKAN JARI-JEMARI YANG BAIK) DAN MOTORIK KASAR (GERAKAN TUNGKAI) YANG BAIK, sehingga tahapan tumbuh kembang bayi / anak DS tidak terlambat.

Cara urutnya juga ada pencegahan cedera, sehingga juga bisa memperbaiki jika terlihat gejala akan melintir pergelangan & gejala akan pengkor pun diperbaiki.

Ada 3 tipe DS yaitu:

        Trisomi 21:

  • Ini adalah tipe yang paling umum, terjadi ketika ada tiga salinan kromosom 21 di setiap sel tubuh, bukan dua seperti biasanya. 
  • Translokasi:
  • Pada tipe ini, bagian dari kromosom 21 menempel pada kromosom lain, biasanya kromosom 14, meskipun jumlah kromosom tetap 46.
  •        Mosaik:
    Pada tipe ini, beberapa sel tubuh memiliki trisomi 21, sementara sel lainnya memiliki jumlah kromosom yang normal. 
  • (3 tipe ini sumber dari google)

Khusus yang tipe mosaik, ciri khas di wajah nyaris seperti bayi biasa (normal) karena biasanya tidak ada kantung mata, mata tidak sipit, pipi tidak ngondoi, bahkan biasanya organ-organ tubuh cukup baik (tidak ada jantung bocor) namun biasanya mengalami hipotonia ringan, sehingga penanganan minimum sudah sangat baik kondisinya.

Khusus yang tipe translokasi dan tipe Trisomi 21 bisa berjenis DS dari ringan, menengah dan parah.

Di sinilah bedanya antara cara treatment & latihan fisik kami dibanding dengan diluaran khususnya kepada yang jenis translokasi dan jenis Trisomi 21 yang kondisi menengah dan berat sekalipun, 1 per 1 kita perbaiki poin 2 di atas kami sarankan untuk organ dalam (jantung), hormon tiroid, tahap demi tahap perbaikannya ke medis, lalu dibarengi perbaikan poin 3a, 3b dan 3c yang sangat sering dialami pada bayi tipe trisomi 21.

3 FAKTOR APA SAJA YANG ORANG TUA PEMILIK BAYI DS HARUS PERTIMBANGKAN UNTUK TUMBUH KEMBANG BAYINYA ? JAWABAN ADALAH A, B & C BERIKUT :

A. LOGIKA BERPIKIR KENAPA BAYI DS PERLU DIURUT OLEH AHLI URUT BAYI KELAINAN

Misalkan pada tahap bayi masuk ke pemberdirian, 1 kaki sudah kuat, tapi kaki sebelah masih lemah/agak lemas/kurang kuat, lalu biasanya terapis akan terus memaksakan pemberdirian, pasti si bayi akan ambruk tubuhnya/badannya ke bagian  kaki yang lemah itu, dilakukan terus latihan pemberdiriannya, maka akan jatuh terus. Di sinilah gunanya kaki yang lemah otot dan sendinya itu diurut penguatan dulu agar kekuatan ke 2 kaki menjadi sama. Barulah latihan pemberdirian akan mudah sekali dilakukan.

Bahkan pada metode kami, selain dikuatkan ototnya juga akan dicegah cedera baru, yang sebelumnya tidak ada, jangan sampai muncul cedera baru apalagi sampai salah treatment, semua harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan aman. Bahkan jenis latihanpun aman bila ada jantung bocor besar sekalipun karena tidak ada satu latihan yang memaksa ke bayi.

B. HARUS TAU KONDISI JANTUNG & CARA LATIHAN YANG TIDAK BOLEH DILIHAT BISA BERBAHAYA BUAT BAYI DS DENGAN KONDISI BOCOR JANTUNG MENENGAH & BESAR

Padahal bayi DS yang ada jantung bocor menengah dan besar bisa berbahaya bila dilatih ditelungkupkan (tengkurap) di atas bola gym ball lalu kakinya disorong-sorongkan maju dan mundur. Di luaran sangat banyak yang melakukan latihan seperti ini, itulah makanya bila mengikutkan bayi DS ke sebuah tempat terapi si terapis : (1). Harus tau ukuran jantung bocornya (2) Harus melihat cara-cara latihan fisik yang dilakukan (jadi harus ada pintu cermin 1 arah dari tempat ruang tunggu) sehingga jangan membuat bahaya jantungnya.

Setelah 2020 ke sini belakangan banyak bermunculan tempat terapi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) namun caranya tidak boleh dilihat, sehingga orang tuanya tidak bisa melakukan latihan fisik perulangan & treatment perulangan di rumah, (juga yang tidak ada urut-urut otot-ototnya), maka pastilah hasil kemajuan sangat lambat dikarenakan tidak ada urut-urut penguatan oleh yang ahli urut kondisi hipotonianya, sehingga usia 3 tahun lebih banyak anak DS belum bisa jalan, mulut masih ngeces-ngeces dan lidah masih menjulur-julur.

Tidak demikian dengan hasil cara kami, usia sebelum 2 tahun rata-rata sudah jalan, 2 tahunan rata-rata sudah tidak ngeces ludahnya dan sudah tidak menjulur lidahnya. Semua ini merupakan hasil treatment dan latihan fisik yang cukup banyak & rajin dimulai sejak bawah 6 bulan, agar hasil sangat baik maksimal untuk segala macam kondisinya. 

Kemajuan demi kemajuan akan terlihat dari bulan ke bulan dengan sangat cepat.

C.  PERBAIKAN URUT-URUT UNTUK KONDISI PERBAIKAN TERTENTU SERING DIPERLUKAN PADA BAYI DS

Juga ditambah ada urut-urut yang sudah terpola dengan baik untuk bahu, kaki, lengan, tumit dan lain-lainnya, bahkan cara urut metode kami bisa memperbaiki yang seringkali terjadi pada bayi DS bisa karena pola tidurnya atau cara menyusuinya atau hal lainnya :

-leher bayi DS yang sering tengleng akan sering nangis karena kesakitan, selain memang ada saja yang bermasalah dengan tulang di lehernya, ada saja yang salah posisi tidur atau kebiasaan menyusui secara sebelah

-adanya tebal di tengkuk, jadi harus diurut menipiskan penebalan yang terjadi di tengkuk agar bayi tidak lambat kemampuan duduk kepala tegak

-lengan yang terlihat akan melintir diperbaiki agar baik kondisinya

-kaki yang terlihat gejala akan pengkor diperbaiki

-kaki / bagian betis, tumit dan lain-lain diurut agar cepat kuat

Banyak terapi bayi di luaran yang tidak bisa melakukan perbaikan demgan cara urut seperti ini, karena kondisi ini tidak bisa diperbaiki dengan obat-obatan dan cara perbaikannya bukan dengan operasi.

HASIL TERBAIK SEBAGAI PERCONTOHAN

Dengan metode kami maka sudah 200an lebih anak-anak DS berhasil dengan baik bahkan di banyak rumah sakit saat si ibunya konsultasi ke dokter dikatakan hasil terapi yang sangat baik, bahkan di beberapa propinsi menjadi anak DS kami menjadi percontohan di grup-grup anak Down Syndrome.

Kapan bisa mereka (pasien kami khususnya bisa mendapatkan penghasilan ?

TIDAK BISA DISANGKAL BAHWA TESTIMONI YANG BANYAK MERUPAKAN BUKTI KEBERHASILAN METODE KAMI

1. Dengan kemajuan teknologi internet dalam media sosial dan e-commerce di setelah 2020 ke sini, banyak orang tua pasien kami yang telah memulai membuka usaha kuliner di rumahnya, misal dinamakan tempat (rumah makannya) dengan nama anaknya, ada orang tua pasien kami membangun usaha kuliner ini dengan harapan suatu saat nanti tinggal dialihkan ke anaknya setelah anaknya bisa bantu-bantu.

2. Contoh lain ayahnya membuat akun youtube (Arsaka Chanel Family) menjelaskan perkembangan sejak hamil, lahir, dinyatakan DS, tes kromosom, laku ikut metode kami sejak 1 bulan naru dilahirkan hingga bisa jalan usia 16 bulan. Yang Arsaka ikut bermain peran sejak bayi di akun yang ayahnya buat, tujuannya agar memotivasi se Indonesia bahkan dunia bila punya bayi DS agar jangan pasrah dan jangan down bila ada pihak-pihak yang mengatakan anak DS tidak bisa bekerja.

Di Maret 2025 sudah 12.000 an subscriber. Biasanya sudah ada iklan 2 yang kalau tidak salah penghasilan dari iklan Rp 150.000 sampai Rp 300.000 / 1.000 subscriber. Kini sudah 12.000 artinya tinggal dikalikan saja.

Sehingga jika orang tuanya sudah tiada, sudah ada usaha yang menghasilkan uang untuk anaknya kelak. 

Jadi persiapan penghasilan untuk anak DS tidak harus hingga kuliah lebih dulu baru cari kerja.

Memang anak DS (mereka) 5 tahun belakangan banyak yang kuliah dan lulus  sarjana baik itu di Indonesia maupun di luar negeri, artinya mereka bisa belajar dan menerima ilmu akademik tertentu, memang yang sulit adalah ilmu science seperti matematika tingkat tinggi (calculus, integral, diferensial) atau ilmu fisika dan kimia seperti ilmu tentang rangkaian kimia alkohol, butanol dan seterusnya. 

Untuk mengatasi ini (ilmu science yang berat itu) dengan berkembangnya media sosial dan e-commerce sejak masih usia sekolah dasar (kalau bisa sebelumnya) galilah minat & potensi mereka, lalu dukung penuh dengan sungguh-sungguh. Itulah sebabnya poin 2, lalu dikanjut poin 3a, 3b dan 3c di atas sebaiknya dilalui bersama metode kami.

Anak-anak DS pasien kami, dikarenakan perkembangan motorik halus, motorik kasar tumbuh kembangnya cukup cepat, sehingga perintah sederhana pun lebih cepat bisa dimulai, maka banyak orang tua pasien kami kepada anak-anaknya usia masih 4 tahun ada yang sudah kursus balet, usia 12 an tahun sudah dikursuskan alat musik, sudah masuk ke tahap serius, seperti drum, sehingga menjadi drummner hebat, seperti Ghenta dari RMAS BAND.

Semua ini dapat terjadi kembali kepada baiknya cara  treatment & latihan fisik ditambah peningkatan kemampuan-kemampuan lainnya di masa bayi usia 0 tahun hingga usia 5 tahun.

Terlewatnya usia ini (0-5 tahun) dengan hasil kurang bagus, kurang banyak kemampuan² tumbuh kembangnya, maka rata-rata si anak akan kurang perkembangan kemampuan ilmu yang akan bisa dilakukannya, rata-rata si anak kurang bisa dan kurang mau diperintah untuk mengikuti kursus yang sedang digali potensinya.

Walau di Indonesia sudah terbukti ada anak DS bisa kuliah belajar akademik & lulus kuliah, bahkan di luar negeri juga banyak yang lulus kuliah jadi sarjana, namun mengajari anak penyandang DS sejak masih usia dini (misal di usia 8 tahun) hingga usia 18 tahun mengajarinya dengan ilmu-ilmu yang berorientasi (bisa) menghasilkan uang, justru lebih baik, dibanding menunggu lulus kuliah hingga usia 23 atau 25 tahun lalu baru cari kerja.

Misal di usia sekolah dasar diajari besaran uang, lalu diajarkan belanja ke supermarket dan faham dengan uang kembalian, sehingga bisa bekerja di bidang e-commerce.

PERKEMBANGAN ERA DIGITAL ZAMAN BERPROMOSI DENGAM MEDIA SOSIAL

Zaman sekarang (sejak 2010) dengan kondisi era digital yang teknologi informasi & komunikasi sudah sangat mudah untuk segala aktifitas dan banyak pekerjaan yang bisa dibuat melalui media sosial termasuk anak DS kategori lumpuh sekalipun (terlebih setelah tahun 2020).

BU ARFAH PERNAH MELIHAT SEORANG ANAK DS MENJADI KURIR MAKANAN MELALUI APLIKASI ONLINE

Pernah suatu kali istri penulis melihat anak DS yang sudah dewasa bertubuh besar agak pendek (usia sekitaran 20an tahun) di 2023 sedang menjadi kurir (berbaju hijau) Gofood sedang mendapat order Mie Gacoan di daerah Pondok Gede Bekasi Jawa Barat, lalu istri bercakap-cakap :

Istri :  "Hai, dapat pesenan berapa ?"

Dijawab : "Iyaaahh, alhamdulillah"

Istri : "Tetap semangat ya"

Dijawab : "Makasih" si anak sambil ngasih kode jempol ke istri

Istri : "Belajar dari siapa ?"

Dijawab : "Belajar dari kakak" dengan suara agak berat khas anak DS laki-laki.

Artinya anak DS yang sudah bisa fokus, bisa diajari besaran nilai uang. Bisa diajari cara bayar & menerima kembalian, bisa bawa motor, bisa mengambil order makanan di aplikasi sehingga bisa menjadi kurir antaran Gofood. Artinya mereka juga bisa punya penghasilan cukup untuk membiayai hidup mereka.

Bahkan di media sosial (IG) terlihat ada anak DS magang anak DS di cofee shop (Barista) dan beberapa pekerjaan lain.

Jika anak DS cacat ke 2 tangan, cobalah menjadi pelukis kaki, karya lukisnya bisa difoto kan dan dibuat patennya atau hasil lukisannya dijual.

CLUBFOOT (KAKI BENGKOK)

Anak DS yang kategori berat misalkan kakinya clubfoot (kaki bengkok sejak lahir) dengan tangan normal, bisa membuat :

-karya lukisan

-animasi

-kartun

-game

-menjadi web designer

-animasi design bergerak dengan 2D (2 Dimensi) dan 3D.

              Sumber internet : Kaki bayi clubfoot

Padahal jika bayi DS yang kaki mengalami clubfoot, sudah 1 dekade belakangan lakukan operasi sejak masih bayi ke 2 kakinya, bisa dioperasi melalui bagian ortopedi di beberapa rumah sakit besar agar ke 2 kakinya tidak lagi (clubfood) sehingga menjadi lebih baik.

BAYI DS JANTUNG BOCOR BESAR PUN SEMOGA BISA PUNYA MASA DEPAN YANG BAIK, CARANYA ADALAH :

Jantung bocor besarpun sekalipun di Indonesia pada bayi-bayi sudah bisa dioperasi bedah dada untuk jantung bovor besar di Indonesia sudah dimulai sejak 1990, apalagi di 2025 sudah canggih peralatan untuk bedah jantung bayi di beberapa rumah sakit khusus jantung seperti di RSJP Pusat Jantung Nasional Harapan Kita jl. Let. Jend S. Parman Jakarta Barat.

Jadi bayi DS yang kategori masalah berat pada organ jantungnya setelah dioperasi dan jatungnya menjadi baik, maka si anak DS ini ke depannya menjadi kategori yang tidak berat lagi kondisinya, menjadi kondisi ringan (dengan rajin ikut metode kami treatment & latihan fisik yang baik) sehingga bisa masuk sekolah dan masa depannya semoga juga bisa punya harapan lebih besar untuk dapat mencari penghasilan.

ANAK DS JUGA BISA BERPERILAKU SEPERTI ANAK AUTIS

Jangan sampai anak yang DS kondisi berat yaitu yang tidak ada kemampuan apa-apa dan mood keceriaan & keaktifan yang tidak ada, yang hanya mau di rumah tidak ada aktifitas apapun sehingga susah diberi perintah, maka akan semakin sulit untuk masa depan mereka.

Contoh anak DS yang sudah bertambah perilakunya (seperti) anak autis yang suka tantrum (marah-marah, mukul, menggigit dll) yang bisa terjadi karena sejak bawah lima tahun (balita) selama beberapa tahunnya kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya yang mungkin sibuk kerja, sehingga kurang peduli. Sehingga si anak akan sulit ditangani, juga akan sulit fokus, diberi perintah sederhana pun tidak mau melakukan padahal secara usia bisa jadi sudah 3 - 4 tahunan, anak-anak DS seperti inilah yang sulit untuk bisa bekerja di masa depannya.

APA YANG HARUS ORANG TUA LAKUKAN DAN APA YANG JANGAN DILAKUKAN ?

Jadi semoga sebagai orang tua, selalulah perduli setelah pulang kerja terlebih di hari sabtu & minggu bersama anak, jangan sampai berkata kesal (kasar) sepulang kerja kepada anak terlebih anak DS. Karena mentalnya & hatinya yang akan hancur, dan berakibat kepada mood si anak yang akan menjadi murung & sedih berbulan-bulan bahkan bisa tahunan.

Selalu mendukung & membiayai dimulai bayi DS sedini mungkin dengan untuk kemajuan tumbuh kembangnya, sejak bayi hingga dewasanya, sebisa mungkin berjuang keras hingga mereka punya penghasilan, sepeninggal Bapak/Ibu dari dunia ini. Jangan menjadi orang tua yang pasrah tanpa ikhtiar maksimal.

2 contoh berikut memang bukan hasil kami namun adanya di luar negeri (Nepal) ada anak penyandang DS tahun 2020 bekerja menjadi pencuci piring usia 21 tahun, di sana kerja seperti ini memang gajinya cukup lumayan besar :

https://www.tempo.co/internasional/kisah-penderita-down-syndrome-di-nepal-bahagia-dapat-pekerjaan-666274

Anak DS pun banyak diberitakan bisa kuliah mengikuti akademik jurusan tertentu, di Indonesia ada yang kuliah D3 Studi Pangan di IPB, di luar negeri ada yang lulus sarjana menjadi lawyer (namanya Ana Victoria Espino De Santiago) sarjana lawyer pertama di dunia dengan Down Syndrome di Mexico) :




Jadi bagi orang-orang tertentu yang suka dimintai pendapat saat konsultasi untuk anak DS Bapak/Ibu tentang sejauh apa pendidikan akademik yang bisa dicapai anak DS di 2020 ke sini lantas masih saja mengatakan anak DS tidak mampu menempuh kuliah akademik, berarti orang tersebut SUDAH KETINGGALAN BERITA. 

Berikan saja artikel penulis ini ke mereka-mereka yaitu pihak-pihak yang masih saja mengatakan anak DS tidak bisa menempuh pendidikan akademik tertentu dan masih saja mengatakan anak DS tidak bisa kuliah & masih mengatakan mengatakan juga ciri khas di wajah bayi DS tidak bisa diperbaiki. Bukan bermaksud menyudutkan pihak tersebut, tapi agar pihak tersebut tidak lagi membuat down (sedih) pada orang tua pemilik bayi DS baru lainnya saat berkonsultasi dengan pihak tersebut. 

Bahkan pihak yang masih menyatakan penampilan area wajah bayi DS pada ciri-ciri khas di area wajahnya dikatakan tidak bisa diperbaiki, kami persilakan untuk nanti bisa berkomunikasi dengan para orang tua pasien kami ada cukup banyak telah bersedia untuk WA, bahkan video call sebagai bukti keberhasilan perbaikan area wajah.

Jika kita berpikir secara perkembangan motorik kasar & kematangan syaraf terhadap tumbuh kembang anak, maka bisa dipastikan anak-anak Down Syndrome yang bisa berjalan lebih cepat (usia termuda), maka sudah ratusan anak DS sudah terbukti mereka akan lebih cepat melakukan kemampuan untuk di perintah sederhana dalam segala hal, contohnya :

-mewarnai (corat-coret pegang pensil)

-menyimak buku cerita

-diperintah dalam hal mainan edukasi

-mainan macam-macam puzzle bentuk & warna

-macam-macam flash card

-dan dampak bagus berikutnya akan semakin terbentuk di usia 3 atau 4 tahun kemungkinan besar masuk sekolah PAUD bahkan kemudian di usia 5 atau 6 tahun masuk kelas inklusi (bergabung dengan anak-anak biasa) semakin terbuka lebar.

Dibandingkan anak-anak DS yang baru bisa jalan di usia 3 tahunan atau 4 tahun yang serba akan tertinggal begitu 5 tahun baru belajar warna & bentuk dan lain-lain biasanya akan lama usia bisanya.

BERSYUKUR SAAT ADA KEMAJUAN WALAU SEDIKIT MEMANG SUDAH SEHARUSNYA

Sering kami melihat di media sosial banyak orang tua pemilik anak DS  namun secara tahap perkembangan sudah sangat terlambat di kemampuan apapun terhadap usia yang seharusnya dibanding anak DS lannya.

Bapak/ibu, (maaaaaf sekali) kalau memang harta banyak bisa diwariskan sampai 2 atau 3 garis keturunan kita yang ada kelainan sehingga si anak nanti tidak perlu cari penghasilan di usia produktifnya, ya tidak masalah.

Namun bila harta hanya cukup untuk sekeluarga saja atau bahkan tiap bulan gaji untuk pengeluaran defisit, maka akan kasihan anak DS Bapak/Ibu tidak punya kemampuan mencari penghasilan. Jangan lupa : penghasilan (berupa uang) tidak datang sendiri ke pangkuan kita melainkan kita harus mengejar dengan ikhtiar "jemput bola".

Disinilah (bukan kami  mempermasalahkan soal bersyukur tidaknya), justru semakin cepat & banyak kemampuan anak DS di usia muda, dikarenakan kita mengejar agar mereka mandiri sejahtera sepeninggal orang tuanya & anak bisa cari penghasilan sendiri, sangat baik sekali.

KUNCI BEGITU MELAHIRKAN BAYI DOWN SYNDROME

Kuncinya adalah setelah dilahirkan (bayi DS) banyak berdo'a dan ikhlas menerima yang telah ditakdirkan, kemudian segera komunikasi dengan kami dan persiapkan management keuangan keluarga sebaik-baiknya (lakukan poin 2, 3a, 3b, 3c). Ikuti alur perbaikan yang sudah terpola (dan sudah dilakukan hasil sangat baik untuk 200an bayi DS di 20 propinsi Indonesia yang mengikuti metode kami. Semoga bayi Bapak/Ibu menjadi sangat-sangat lebih baik dari segala kondisinya dan anak semoga bisa masuk sekolah inklusi nantinya (pendidikan yang lebih baik). Jadi info kekinian tentang PENCAPAIAN HARAPAN HIDUP PUNYA PENGHASILAN  (terlebih yang ke kami untuk tumbuh kembangnya sejak masih bayi) memiliki harapan menjadi anak DS masuk sekolah kelas inklusi sehingga harapannya menjadi lebih mudah untuk menjadi anak mandiri menuju ke mandiri yang sejahtera sepeninggal orang tuanya kelak. Aamiin.

=============

Salam,

Drs. R. Kurniawan Prihatmono

Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan)

Khusus se Jakarta, Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro.

IG : Terapidzikirds21

Sabtu, 11 Januari 2025

Pencapaian Hidup Seperti Apa Yang Sebaiknya Dicapai Anak Down Syndrome ?

Part 1 Dari 2 Tulisan

Semua orang tua siapapun, dimanapun  sepeninggal mereka dari dunia ini, ingin agar anaknya bisa mengarungi kerasnya dalam mencari (penghasilan untuk) penghidupan. Dalam arti anak harus dibekali ilmu, fisik yang sebaik-baiknya & sehat, meskipun saat (setelah) dilahirkan mungkin ada kelainan sekalipun seperti Down Syndrome (DS), semaksimal mungkin diupayakan agar baik kondisi tubuhnya.

Nasehat orang-orang di luaran, entah itu pihak medis atau siapapun, sering berkata 10 tahun belakangan ini : "Anak (DS) ini asal bisa makan sendiri, bisa jalan, bisa pakai  baju sendiri dan bisa melayani diri sendiri sudah bagus." 

Coba renungkan kalimat tersebut, tidak salah memang, namun pernyataan itu hanya berlaku bila kita selaku orang tuanya andai hidup selamanya di dunia ini, jadi selalu orang tuanya yang mencari uang untuk sandang, pangan, papan dan tagihan-tagihan yang harus dibayarkan, namun kita nyatanya TIDAK SELAMANYA HIDUP DI DUNIA. 

Suatu saat pasti mati, yang perlu dipikirkan, bagaimama bekal agar semua anak-anak dapat hidup mandiri sejahtera (mencari uang sendiri) tentunya.

ILMU KESEHATAN & PENCAPAIAN KEMAMPUAN ANAK DOWN SYNDROME DI 2024 SUDAH SANGAT BERBEDA

KELUARGA


Padahal usia manusia siapapun itu, hidup kita ini selaku orang tuanya ada batasnya, kita semua anak mengalami yang namanya meninggal, kita tidak hidup selamanya, sementara ilmu kesehatan makin baik, di 2024 ini pencapaian hidup anak DS bisa mencapai usia 60an-70an tahun layaknya kita-kita ini.

Artinya tidak cukup hanya HANYA PENCAPAIAN KEMAMPUAN MINIMUM, jadi untuk anak DS sejak dini, kita harus sudah memikirkan & menggali potensi bakat & keinginannya agar di usia 25 tahun mereka nanti akan bisa mencari uang / mencari rezeki untuk bisa membiayai hidupnya sendiri setelah orang tuanya tiada.

ARTINYA ANAK DOWN SYNDROME PUN HARUS PUNYA HARAPAN MAKSIMAL untuk hidupnya.

Ada yang berkata : "Rezeki sudah ada yang ngatur" pendapat ini tidak salah, tapi bukan titik, tapi koma, "Rezeki sudah ada yang ngatur, tapi setiap manusia harus menjemput rezeki itu (ikhtiar / usaha) untuk mendapatkannya, bukan hanya menunggu datang dengan rebahan / tidur-tiduran lalu uang banyak akan jatuh ke pangkuan kita (sepeninggal orang tuanya).

Kalaupun punya abang / kakak, kalau mereka juga akan punya keluarga dan punya anak maka pengeluaran keluarga abangnya / kakaknya juga banyak yang komposisi keluarga seperti ini. Jadi belum tentu bisa mengandalkan abangnya. Jika anak DS dititipkan ke nenek / kakek, andai orang tuanya meninggal lebih dulu, tentu kakek/nenek sudah lanjut usia (lansia) tentu mereka juga sudah tidak bisa bekerja. Sehingga sangat amat lebih baik jika punya anak Down Syndrome diupayakan maksimal agar mereka bisa punya penghasilan, jadi kita tidak lagi kawatir saat kita sudah tua, anak-anak sudah (walau penyandang DS) mampu hidup yang sejahtera.

TESTIMONI MERUPAKAN BUKTI BUKAN JANJI KOSONG
Keberhasilan bagusnya sebuah metode treatment & bukti latihan fisik di masa  bayi, tentunya sedikit banyak akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan tahap awal fisik tumbuh kembang anak DS mulai 0 tahun hingga 5 tahun pertama anak Down Syndrome termasuk peningkatan kecerdasannya.

Dibandingkan (mereka) yang mengatakan dengan banyak kata-kata (istilah-istilah) hebat tentang terapinya, tetapi tidak terbukti (tidak pumya testimoni) yang menghasilkan anak Down Syndrome yang bisa hidup mandiri (bisa makan sendiri, ganti baju sendiri, bisa jalan sendiri sehingga tidak butuh bantuan orang lain untuk melayani diri sendiri) & sejahtera (punya penghasilan untuk hidupnya).

TESTIMONI NYATA KAMI
Sebuah grup band terdiri dari anak Disabilitas, yang pemain drum (drummer) bernama Ghenta di 2009-2010 ditreatment dan latihan fisik oleh istri penulis (Bu Arfah). RMAS Band yang didirikan November 2024 terdiri dari anak-anak disabilitas, penyanyinya yang tuna netra dan ada juga yang autis, namun mereka mampu berkiprah di dunia musik dan menciptakan lagunya sendiri. Istri penulis diinfo melalui whatsapp oleh ibunya Ghenta bahwa Ghenta sudah berhasil membentuk band dan istri sudah mendapat izin untuk turut memberitakan bahwa Ghenta saat bayi ditreatment & latihan fisik saat bayi hingga latihan okupasi, ilmu toilet training dan lain-lain oleh istri penulis (Bu Arfah).

SUPPORT (DUKUNGAN) DARI ORANG TUA DITENTUKAN OLEH KEBERHASILAN PERBAIKAN FISIK BAYI DS-NYA DI USIA 0 TAHUN 2 TAHUNAN DITAMBAH LANJUTAN PENINGKATAN BERBAGAI LATIHAN KEMAMPUAN KECERDASAN & KEPINTARAN ANAK DS DI USIA 3 HINGGA 5 TAHUNNYA

Tidak ada hal yang sangat membahagiakan bagi kami (istri & penulis) selain keberhasilan pencapaian hidup anak penyandang DS yang sangat baik, walau setelah 6 tahun orang tuanyalah yang mengusakan potensi si anak & mendukungnya hingga berhasil, yang semuanya tidak lepas dari keberhasilan terapi di masa bayi hingga usia 5 tahun dimana otak sedang mengalami perkembangan golden age (usia emas).

(Dari pengalaman pada 200an bayi DS kami) jika kemampuan bisa jalannya cepat (usia 2 tahunan, terlebih bisa jalannya usia 15 bulan hingga 22 bulan) rata2 kemampuan lainnya juga cepat berkembangnya dan anak ceria, aktif, kemampuan corat-coret lebih dini, melakukan dada-dada, kiss bye dan lain-lain lebih bisa dibandingkan anak DS yang baru bisa jalan di usia antara 3 tahun hingga 4 tahun, sehingga banyak anak DS kami masuk sekolah sejak usia 3 atau 4 tahun, dan banyak masuk sekolah inklusi, sehingga dapat kurikulum belajar yang lebih baik.

Apalagi jika anak DS lebih dari 5 tahun baru bisa jalan, cenderung kurang bisa melakukan macam-macam hal dalam kehidupannya di usia 7 tahun ke atas (cenderung kurang aktif). 

Dan kami dapat info dari ratusan di sekitaran tempat tinggal orang tua pasien kami yang tersebar di banyak kota dari berbagai propinsi di Indonesia dikatakan banyak anak DS yang orang tuanya kurang baik dalam frekuensi porsi dalam menterapi bayi DSnya, bahkan ada yang sampai dibiarkan bisa sendiri jalannya tanpa terapi, akhirnya baru bisa jalan usia 8 tahun, seperti efek domino si anak di usia 9 tahun dan selebihnya kurang bisa melakukan apapun, sekolahpun sudah terlambat & akhirnya tidak disekolahkan.

Sumber youtube : RMAS Music

Juga youtube akun Arsaka Chanel Family di Maret 2025 ini sudah 12ribuan subsriber, 2020-2023 Arsaka adalah pasien bayi istri penulis. Sejak 2022 Arsaka sudah sering membantu ayahnya membuat (bermain peran) pada youtube-nya, sehingga sudah cukup menghasilkan uang.


Arsaka lahir tahun 2020, terlihat wajah sangat berciri khas Down Syndrome



Sumber youtube : Arsaka Chanel Family
Saat tulisan ini dibuat, Arsaka Chanel sudah 12.ribuan subsriber. Artinya sudah cukup lumayan hasil / bulannya.

Melalui treatment & latihan fisik etode kami, Arsaka usia 16 bulan sudah bisa jalan & di video ini saat usia 19 bulan sudah lancar jalan dan bisa macam-macam yang dilakukanya.

Penulis pernah mendapat kalimat berikut ini (dari .... sebaiknya tidak usah disebut) ; "Testimoni (bukti keberhasilan) bukanlah menjadi tolok ukur bagus tidaknya sebuah tempat/metode terapi."

Jika pernyataan ini kita bahas dengan kita balik pernyataannya : "Tempat terapi yang terbukti menyuguhkan testimoni hasilnya yang bagus dikatakan bukan merupakan tolok ukur. Nah apalagi tempat terapi yang anak DS nya TIDAK PUNYA PENCAPAIAN MERAIH PENGHASILAN HIDUP / TIDAK PERNAH MENYUGUHKAN BUKTI TESTIMONI keberhasilan, justru malah sangat dipertanyakan, bagaimana hasilnya ya dong.

JADI BUKTI TESTIMONI SUDAH SEHARUSNYALAH MENJADI TOLOK UKUR
KEBERHASILAN SEBUAH METODE / CARA TREATMENT & LATIHAN FISIK BAYI DS.

Artinya jika testimoni-testimoni keberhasilan sampai banyak, maka tidak bisa diragukan lagi merupakan keberhasilan sebuah metode treatment & latihan bayi berkebutuhan khusus seperti Down Syndrome seperti pada metode kami.

Justru (bagi para orang tua pemilik bayi DS) justru sangat penting mencari tahu track record sebuah metode terapi yang sudah membuktikan punya anak DS yang berhasil atau belum agar anak DS Bapak/Ibu berpeluang semoga berhasil dalam hidupnya kelak dalam arti bisa mencari penghidupan setelah orang tuanya meninggal. Bukan saja hanya sampai bisa makan sendiri, bisa jalan & bisa bicara & bisa sosialisasi saja.

JANGAN LUPA, DI LUAR NEGERI SUDAH SANGAT BANYAK ANAK DOWN SYNDROME BISA BEKERJA: GURU, MODEL, LAWYER (PENGACARA), PENGUSAHA KAOS SABLON, PEMAIN FILM, MODEL, PRAGAWATI DAN MASIH BANYAK LAGI. Semua keberhasilan ini merupakan pencapaian yang hebat bagi anak-anak ini, bukankah kalimatnya "Kami ada kami bisa" di Indonesia. Jangan hanya pasrah, namun galilah segala potensi mereka.

Dan sudah 250an anak-anak DS melalui treatment kami (dari 20 propinsi di Indonesia), dan sangat banyak masuk sekolah inklusi (bergabung dengan anak-anak biasa).

Semoga tulisan ini menjadi pertimbangan Bapak/Ibu memilih kepada siapa untuk mentreatment & latihan fisik bayi Down Syndrome Bapak/Ibu sekalian.

Lanjutan artikel :


Salam,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan)
Khusus se Jakarta, Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro.

KEILMUAN PERBAIKAN CIRI KHAS PADA BAYI DOWN SYNDROME TERMASUK AREA WAJAH BUKANLAH ILMU YANG STATIS (TETAP) TAPI TERUS MENGALAMI KEMAJUAN DARI TAHUN KE TAHUN.

Testimoni ciri khas wajah DS menjadi berkurang banyak bisa dilihat di :
IG : Terapidzikirds21

Kamis, 05 Desember 2024

APA DAMPAK BURUK JIKA KEINGINAN ANAK TIDAK DIPENUHI ??

SEORANG ANAK TERHADAP BERTAMBAHNYA USIA MAKA KEINGINAN TERHADAP SESUATU AKAN BERBEDA-BEDA 

Keinginan anak akan mengalami perubahan dan bertambah pula di tiap naiknya usia. Yang sering menjadi masalah adalah tentang KEINGINAN ANAK yaitu usia 3-4 tahun, bisa saja akan berbeda keinginan dengan usia 5-7 tahun, demikian pula dengan usia 8-9 tahun ke atas dan seterusnya. Masalah akan terjadi jika keinginan ini bisa menjadi "sesuatu" yang kurang didapatkan oleh anak, anak akan kesal dan macam-macam perangainya yang kurang baik bisa terjadi, bahkan bisa saja fatal untuk dirinya dan keluarga.

Apa efek kurang baik pada anak, bila orang tuanya kurang jeli akan keinginanu anak yang kurang terpenuhi, kurang bisa memilah dan mengarahkan, bisa saja mulai dari sikap anak yang kesal secara ringan terus-menerus di setiap hari, lalu meningkat kekesalannya, lalu apa efek buruknya ?

Bisa saja mulai tidak mau menuruti kemauan orang tuanya bahkan sampai berontak.  Mulai tidak mau menuruti perintah orang tuanya bila disuruh untuk belajar, bahkan membangkang, ada anak yang sampa menghancur-hancurkan barang-barang  dalam rumah secara banyak yang hancur dan berantakan sambil nangis saking kesalnya dan lain-lain, yang kurang baik yang bisa saja berbahaya misalkan jengkel, kesal yang sangat pada orang tua bahkan pada (misalkan) kakek/neneknya yang mungkin tinggal satu rumah yang sangat over protektif pada cucunya ini, atau orang tuanya yang over protektif juga, yaitu sikap  yang sedikit-sedikit melarang ini itu untuk tidak boleh dilakukan atau dilarang dengan agak keras pada anak (anggaplah usia 3 tahun) jika anak sedikit berperilaku misal buang-buang barang dari atas meja atau permintaan sesuatu namun dilarang.

"JANGAN BEGITU NANTI RUSAK"
misal secara sering setiap hari. Orang tua (mungkin kakek/nenek) berkata, menyuruh ank belajar (misal anak usia belasan) dengan sering tapi secara agak keras nadanya atau "NGEGAS" kata anak-anak zaman sekarang.

ADA BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB
(1) Keinginan anak mungkin ingin sesuatu tapi tidak dipenuhi, (2) Kehidupan keluarga yang agak keras yang bisa saja diterima anak secara sering, (3) dendam mungkin pernah dibentak dengan kasar, (4) mungkin faktor psikologis lain, misal kurangnya kasih sayang dari orang tuanya/kakek/nenek yang mungkin serumah, mungkin depresi, stress sehingga bermacam-macam ini terakumulasi pada anak sampai bisa saja melakukan pembunuhan pada orang tuanya atau (dan) neneknya / kakeknya pun bisa terjadi.

APA EFEK PADA ANAK DOWN SYNDROME BILA KESAL YANG TERAKUMULASI DILARANG INI ITU?

Nah bagaimana dengan anak Down Syndrome (DS) bila kita sering melarang ini itu pada anak usia 3 atau 4 tahun, misal ditambah ada keinginan-keinginan yang tidak dipenuhi, maka secara terakumulasi dilakukan sehari-hari anak DS ini akan berubah perilaku menjadi tantrum, seperti :

-suka teriak-teriak
-suka lari seperti kesal dari yang semula sedang kumpul di sebuah ruang (sambil teriak)
-lalu (mulai) suka membentur-benturkan kepala ke tembok atau ke lantai, disinilah kondisi yang bisa masuk ke bagian yang agak berbahaya

KEKESALAN YANG TERAKUMULASI

Mungkin juga di tempat terapi anak yang dipilih orang tuanya, karena anak diberikan masuk ke ruangan yang tidak bisa dilihat, lalu dikasari, misal dicubit sebagai hukuman bila tidak bisa melakukan sesuatu. Atau cara-cara kasar lainnya, semisal dijepit jarinya dengan jepitan jemuran.


ANAK DOWN SYNDROME MELENGOS, KENAPA ?

Lalu karena sibuknya kerja seharian sehingga kerja pulang sudah malam, anak sudah tidur, pagi subuh sudah berangkat anak belum bangun, sehingga kurang ada hubungan batin kasih sayang yang dekat dari ibunya pada anak balita (Bawah Lima Tahun) nya yang DS. Jadi misal saat diajak salim atau dipanggil anak akan melengos (memalingkan muka) ke arah lain.

Apa dampak kurang baik yang jika terakumulasi rutinitas yang kurang baik ini pada anak Down Syndrome?

BENJOL BESAR YANG BISA SAJA MEMBUAT CEDERA TULANG TENGKORAK

Yang paling sering terjadi pada anak DS diluaran kami dapat info, pada akhirnya akibat kesal yang menumpul karena hal-hal di atas, akhirnya anak suka membentur-benturkan kepalanya, tak jarang kejadian ini sampai membuat benjol besar di kepala/dahi (jidatnya). Iya kalau benjol besar hanya sekali, bagaimana bila sampai berkali-kali, bisa membahayakan tentunya yaitu sampai ke perdarahan pada ruang antara selaput pembungkus tulang tengkorak dan lapisan di bawah kulit kepala yang bisa sampai ke tulang tengkorak yang agak bahaya tentunya.


Contoh anak dahi benjol akibat
Membentur-benturkan kepala

Jangan tunggu sampai anak DS berubah perilaku seperti ini (membentur-benturkan kepala), bisa jadi ada kekurang fahaman orang tuanya, kakek/neneknya dalam mengasuh dan merawat anak DS, sejak usia anak mulai faham perintah & keinginan yang biasanya usia 2,5 tahun - 4 tahun.

Jadi sejak bayi DS masih 0 tahun, hubungì kami untuk terapi latihan fisik & treatment dan terhindar dari kondisi perilaku kurang baik seperti ini di suatu usia tertentu saat anak sudah mulai sering punya keinginan-keinginan tertentu dan perilaku-perilaku tertentu.

Dan kami jelaskan cara-cara treatment yang baik mulai dari :

1. perbaikan ciri-ciri khas DS di area wajah
- mengurangi tebalnya kantung mata
- mengurangi tebal di pelipis
- melebarkan mata yang sipit
- menaikkan pipi yang agak kendur ke bawah / terlalu tebal ke samping (akibat jaringan ikat di area wajah masih kendur dan belum elastis layaknya bayi biasa)
- menguatkan otot-otot lengan
- menguatkan otot-otot kaki dan sendi
- melatih fisik untuk mengejar tumbuh kembangnya
Tujuan agar wajah anak DS nantinya tidak terlihat lekas tua-nya saat menjadi anak DS nantinya, tujuan kemudian agar tidak dikepo-kepo (ditanya) anak-anak lain saat sekolah inklusi

2. Kami bantu perbaikan bila bayi mengalami sejak lahir pakai selang OGT agar segera bisa segera lepas selang OGT (selang dari mulut ke lambung)
-kami bantu penguatan leher agar cepat kepala & leher tegak
-mengurangi tebalnya di tengkuk yang sering terjadi pada bayi DS, sehingga lebih cepat leher tegak
-kami bantu pencernaan yang pada bayi DS sering kembung, bergas dan susah BAB (Buang Air Besar).
Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh seseorang terapis yang tidak punya banyak pengalaman dalam penanganan hal serupa

3. Membantu memperbaiki bila bayi DS terjadi:
-leher tengleng sehingga suka terlihat penampilan agak miring postur leher & kepalanya
-leher bayi kaku sehingga bila menengok ke sisi sebelah agak masalah, misal karena kebiasaan kurang baik saat menyusui dan sebab lainnya
-gejala kaki bayi terlihat akan pengkor
-gejala pergelangan terlihat akan melintir
Yang perbaikan kondisi ini belum tentu bisa dilakukan oleh terapis lain di luaran.

4. Kami jelaskan cara-cara menghindari anak DS agar tidak tantrum (membentur-benturkan kepala)
- bagaimana mengasuh yang baik pada anak DS yang masih BALITA (Bawah Lima Tahun), sering terjadi penyimpangan perilaku anak DS di usia ini dikarenakan terlalu protektif pada anak, anak terlalu dilarang yang harusnya disenanginya dalam bermain dan dalam rumah.

Dengan melakukan 1-4 poin di atas, maka akan terhindar dari dampak buruk anak DS yang suka membentur-benturkan kepalanya, bahkan anak menjadi baik sikapnya, penurut, lebih cerdas dibanding anak DS di luran yang tidak diterapi e otaknya dengan do'a metode kami dan secara wajah penampilan pun juga lebih baik, karena ciri-ciri khas DS nya berkurang banyak sehingga akan sekolah lebih PD (Percaya Diri) dan cukup pintar dalam mengikuti pelajaran, seperti dance (dancing), berani tampil di depan kelas bersama teman sekelasnya, diperintah sederhana dan lain-lain.

Jika dikatakan di luaran sana oleh pihak tertentu penampilan wajah bayi DS tidak bisa diperbaiki, artinya pihak tersebut belum sampai keilmuannya ke taraf perbaikan ciri-ciri khas Down Syndrome di area wajah.


Sering membenturkan bagian dahi, 
maka bisa membuat cedera tulang dahi 


5. Dan bila sampai terjadi anak membentur-benturkan kepala dikarenakan BERHENTI  DENGAN KAMI BEBERAPA BULAN TERAPI, karena kurang faham cara mengasuh anak yang sesuai bertambahnya usia, ada saja perilaku baru anak DS yang mungkin sebagai orang tuanya, kakek/neneknya belum faham cara mengatasinya semisal sampai membentur-benturkan kepala ke tembok/lantai, kami bantu terapi otak agar mengurangi secara berangsur-angsur berkurang & semoganya tidak lagi membentur-benturkan kepala, tapi berproses, tidak bisa instan tentunya. 

Tapi metode kami, masih sangat lebih baik daripada sekedar hanya memenuhi keinginannya dan diberi kegiatan-kegiatan lain untuk sekedar "pengalihan waktu" saja. 

Karena begitu tidak dikasih kegiatan (setelah anak DS yang suka membenturkan kepala ini capek) lalu di saat sudah tidak capek maka perulangan membentur-benturkan kepala akan kembali, begitu terus menerus seperti ini. Kami sudah punya banyak pengalaman dan pembuktian kejadian di beberapa anak DS dengan diterapi do'a ke otaknya dengan metode kami, maka akan sangat lebih cepat baik perilakunya.

Salam,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono
Hubungi : 081386837511

Latihan Fisik & Treatment (Usap, Urut dan Perbaikan & Penguatan Otot-otot) untuk kecerdasan & Tumbuh Kembang oleh istri.

Menerima semua agama apapun & suku apapun. 

Home visit (kunjungan)
Khusus se Jakarta, Depok, Kab. Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan-Bintaro.

KEILMUAN PERBAIKAN CIRI KHAS PADA BAYI DOWN SYNDROME TERMASUK AREA WAJAH BUKANLAH ILMU YANG STATIS (TETAP) TAPI TERUS MENGALAMI KEMAJUAN DARI TAHUN KE TAHUN MISAL MELALUI CARA KEMAJUAN ILMU TREATMENT & ALAT KESEHATAN

Testimoni ciri khas wajah DS menjadi berkurang banyak bisa dilihat di :
IG : Terapidzikirds21





Testimoni wajah bayi DS menjadi sangat baik juga pada youtube :
Youtube : Arsaka Channel Family
Sejak usia 2 tahun sudah bisa menjadi teman ayahnya untuk bersama dalam akun youtube ayahnya sehingga sudah menghasilkan uang dari iklan.