Senin, 17 Februari 2014

Riwayat Ka'bah Menjadi Kiblat Sholat & Hubungannya dengan Kiamat

Sudah tahukah kita sebagai umat muslim tentang riwayat Ka'bah ?
Silakan lihat link video berikut:



Sungguh Maha Besar Allah dengan segala yang telah diciptakan-Nya. Lihatlah dan pikirkanlah wahai Anda sekalian makhluk (manusia) yang dapat berfikir :
http://10507276.blog.unikom.ac.id/inilah-rahasia.5cf


Pengalaman penulis saat umroh ke Makkah bagi saya alhamdulillah semakin mempertebal keimanan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.  Tidak disangka-sangka akhirnya penulis sampai juga di tempat suci di Masjidil Haram.

Akan tetapi ada beberapa tulisan di internet yang ada beberapa orang yang salah tafsir, silakan jika Anda cari di google.com dengan keyword: tawaf berhenti sedetik kiamat.
Maka akan bermuncullah berbagai macam postingan dengan tulisan tentang akan kiamat jika manusia yang sedang berada di ka'bah berhenti sedetik untuk tawaf.



Contoh postingan:
http://mbasic.facebook.com/story.php?story_fbid=10151502437586268&id=301729376267
RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF
Americana menulis: “Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun sholat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik




Pertanyaan tentu muncul atas tulisan tersebut, sebenarnya tulisan bisa saja berkalimat PERTANYAAN, tapi  lalu dikutip oleh orang lain menjadi kalimat PERNYATAAN (informasi yang bukan kalimat tanya): bermula bahwa tawaf akan ada terus di Ka'bah, sebenarnya bukan berarti tidak berhenti sama sekali. Jadi segelintir orang yang salah menafsirkan (atau sebenarnya dalam bentuk bertanya "Apa mungkin jika tawaf berhenti di Ka'bah sedetik, maka akan kiamat), sehubungan dengan semikonduktor.

Apa iya rotasi bumi akan berhenti (jika berhenti tawaf) ? Kalau gak ada yang tawaf ?
Di sini penulis jawab: Rotasi bumi TIDAK akan berhenti bila sedang tidak ada yang tawaf, karena penulis sendiri ikut umroh antara tanggal Selasa 6 Juli - Rabu 7 Juli - Kamis 8 Juli - Jum'at 9 Juli - Sabtu 10 Juli -    Ahad 11 Juli - Senin 12 Juli 2010. Selama 4 hari pertama di Kota Makkah (hingga selesai sholat Jum'at), lalu setelah sholat Jum'at berangkat ke Madinah, lihat postingan di bawah ini tentang riwayat perjalanan penulis:
http://kprihatmono.blogspot.com/2011/02/catatan-perjalanan-umrohku-6-juli-13.html



Pada saat sholat Jum'at yang penulis alami sendiri dan lihat langsung, karena penulis juga melaksanakan ibadah sholat Jum'at di tanggal 9 Juli 2010 tersebut, mulai pukul 11.30 seluruh area Ka'bah dari dekat Ka'bah hingga atas Ka'bah (teratas) sudah berhenti orang-orang yang melakukan tawaf, karena seluruh area tempat tawaf akan dilakukan sholat Jum'at, di sini baik laki-laki dan wanita seluruhnya ikut sholat Jum'at, sehingga sangat penuh sekali, hingga tangga peralihan antar lantaipun terisi penuh dengan orang-orang yang siap-siap melakukan sholat Jum'at. Penulis pun yang datang jam 11.40an sudah tidak kebagian tempat di bawah, sehingga naik tangga ke lantai-lantai atas bersama istri, lantai atas pun juga sudah penuh dengan ribuan manusia ada yang sholat dan duduk di atas sajadah masing-masing.
Tangga naik ke tiap lantai di Masjidil Haram sangat lebar, sehingga di tangga inipun sudah dibuat untuk memungkinkan agar orang-orang (jama'ah) bisa melakukan sholat sekalipun di tangga. 

Ingatlah !!! Salah satu sahnya ibadah sholat Jum'at yaitu ada rukun-rukunnya sholat Jum'at, salah satunya adalah Khutbah yang dibawakan oleh khatib jadi sangat penting untuk mendengarkan khutbah dengan baik. Karena ini salah satu rukun sah sholat Jum'at. Jadi pada saat khatib sedang khutbah, kita tidak melakukan tawaf, karena pada saat tawaf ada ucapan-ucapan/do'a yang harus kita lafazkan saat itu. Jadi jelas mengapa saat sholat Jum'at kita harus khusyu mendengarkan khutbah ibadah sholat Jum'at.

Apa yang mesti kita lakukan saat sholat Jum'at, silakan baca tulisan di bawah ini:
http://www.siswa.tintaguru.com/2013/08/shalat-jumat.html
Adab ketika Khotbah Sedang Berlangsung
Selama khotbah berlangsung, jamaah hendaknya bersikap sebagai berikut:
l) Jamaah tenang mendengarkan khotbah dan duduk menghadap ke arah kiblat.
اِذَاقَامَ عَلَي الْمِنْبَرِاِسْتَقْبَلَهُ اَصْحاَبُهُ بِوُجُوْهِهِمْ . ( رواه ابن ما جة

Artinya :
Ketika Rasulullah saw. berdiri di atas mimbar, para sahabat menghadapkan wajahnya ke arah beliau. (H.R. Ibnu Majjah dari Adiyy ibn Sabit dari Ayahnya: 1126).
2) Jamaah tidak berbicara selama khotbah berlangsung. Jamaah yang berbicara saat khotbah berlangsung dapat merusak ibadahnya sendiri dan juga memperoleh dosa karena mengganggu jamaah lain yang hendak mendengarkan khotbah.
Rasulullah saw. bersabda:
clip_image015[3]
Artinya :
Apabila engkau berkata kepada kawanmu pada hari Jum,at dengan kata-kata "diamlah", sedangkan saat itu khatib sedang berkhotbah maka sungguh engkau “laga” (sia-sia) shalat Jum'at. (H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah: 882).
3) Jamaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk di antara dua khotbah. Waktu di antara dua khotbah adalah waktu ijabah (waktu yang banyak dikabulkannya doa saat itu). Sebelum duduk, biasanya khatib mengucapkan
clip_image017[3]
Artinya :
Mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Atau
clip_image019[3]
Artinya :
Katakanlah! "Wahai Rabb-ku! Ampuni dan kasihilah (aku)! Engkau sebaik-baik yang menyayangi.”




Jadi orang yang tawaf, tidak penulis lihat di seluruh lantai dari bawah hingga teratas di hari Jum'at saat  sholat Jum'at sedang berlangsung yang penulis bersama istri naik hingga lantai ke 3, yaitu mulai sekitar 11.40 hingga 12.50 atau tepatnya sekitar 13.00, baru tawaf mulai terlihat kembali setelah lantai 1 yang melakukan ibadah sholat Jum'at selesai/bubar, sehingga jalur kosong area putaran tawaf bisa dilakukan kembali. Jadi tawaf berhenti sementara sekitar 1 jam 20 menit untuk ibadah sholat Jum'at (antara 11.30-12.50an).

Bila pada waktu sholat lain selain sholat Jum'at karena waktunya singkat, masih terlihat orang yang tawaf, tapi khusus sholat Jum'at, karena waktunya agak panjang, tidak terlihat orang bisa melakukan tawaf mulai dari bawah hingga beberapa lantai atas Masjidil Haram. Karena area di semua lantai penuh sekali untuk dilakukan sholat Jum'at, untuk laki-laki dan wanita. Sekali lagi: Tangga naik ke tiap lantai di Masjidil Haram sangat lebar, sehingga di tangga inipun sudah dibuat untuk memungkinkan agar orang-orang (jama'ah) bisa melakukan sholat sekalipun di tangga. Sehingga tidak ada ruang kosong yang tidak terpakai.


Setelah sholat Jum'at bersama istri di siang hari itu di Jum'at 9 Juli 2010 itu siang guide (Pak Ustad yang menuntun umroh) kami, berkata sekitar pukul 14.00 (waktu Makkah) untuk kita serombongan (sekitar 14 orang) melakukan tawaf  Wada, yaitu tawaf perpisahan, baru setelah itu jam 15.an kami semua menuju kota Madinah.

Mudah-mudahan dengan tulisan di atas jelaslah, terhadap tulisan postingan di internet yang mengatakan "tawaf berhenti sedetik maka dunia kiamat" tidak berdasar sama sekali. Bila masih ada yang tawaf pada saat waktu sholat Jum'at, berarti orang tersebut tidak mengindahkan hadist-hadist Rasulullah di atas yang merupakan tuntunan kita sebagai umat Islam.

Jadi kita sebagai umat Islam, hendaknya carilah sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan bertanyalah kepada orang-orang seperti ulama, pak ustad atau kiai yang telah melakukan ibadah haji atau umroh sebelum menulis tentang sesuatu terhadap berita baru dan menginformasikan berita baru tentang seputar Ka'bah, sehingga kita sebagai umat Islam terhindar dari salah tafsir atau salah informasi.

Semoga tulisan di atas bermanfaat dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita dari segala khilaf yang mungkin yang karena kelemahan kita akan suatu berita, lalu belum ada bukti dan kebenaran dari berbagai sumber, sudah langsung ikut memberitakan tulisan yang keliru tersebut.

Semoga bermanfaat.

Penulis,
Drs. R. Kurniawan Prihatmono