Jumat, 31 Oktober 2014

JALAN-JALAN-WISATA-KE-BANDUNG-GEDUNG-SATE & MUSEUM GEOLOGI



Hari ke 4. Hari terakhir liburan jam 15.30 karena kami sudah akan naik lagi dengan kereta executive sore hari menuju Jakarta, maka pagi hari kami sempatkan dulu berfoto-foto di depan gedung Sate. Padahal sudah cukup sering ke Bandung tapi baru kali ini bisa kesampaian berpose di depan Gedung Sate.

Gedung Sate didirikan tahun 1920 yang merupakan hasil perencanaan dari sebuah tim yang dipimpin oleh Ir. J. Gerber dan Ir. Eh. De Roo, dan Ir. G. Hendriks  serta pihak Gemeente van Bandoeng yang diketuai Kol.  Pur. V.L Slors. Memiliki area kawasan seluas + 27.990,859 m2 dan luas gedung + 10.877,734 m2, melibatkan sekitar 2.000 pekerja dengan 150 orang di antaranya adalah pemahat. Di bagian menara dengan bentuknya yang berciri khas seperti ornamen tusuk sate.



Museum Geologi di jl. Diponegoro No. 57 jaraknya sangat dekat dengan Gedung Sate (setelah berfoto di depan Gedung Sate,  lalu kami jalan kaki hanya 400 meter dengan jalan kaki ke Museum Geologi yang dibangun 1928-1929 Arsitek Ir. Menalda van Schouwenburg  dibangun atas inisiatif Lembaga Hindia Belanda Dienst van bet Mijnwezen yang terletak di jalan Diponegoro. Diresmikan Mei  1929, dengan luas gedung + 3.617,08 m2 dan luas kawasan + 8.342,52 m2 dan ada alat simulator gempa. Beruntung penulis saat datang diumumkan, terdengar dari pengera suara agar pengunjung dipersilakan masuk ruang auditorium sekitar pukul 10.00  untuk diputar film sejarah. Sepertinya sejarahnya sejak masa sebelum masehi, terbentuknya gunung-gunung, ditemukannya fosil tengkorak manusia pertama di Jawa dan terbentuknya kota Bandung yang bermula asalnya dari kata “bendung” menurut sejarah berkaitkan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu, sehingga terbentuk sebuah danau besar. Secara geografis memang Bandung terlihat dikelilingi oleh pegunungan dan ini menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga atau danau.

Biaya tiket per orang sangat murah, dan ada harga khusus untuk wisataran dari luar negeri, tapi juga masih tergolong sangat murah.

Dijelaskan pada film yang disuguhkan bahwa hingga saat ini penduduk di kota Bandung berjumlah sekitar 5,4 juta jiwa hingga berkembangnya  segala jenis kesenian. Museum  Geologi  ini juga merupakan museum yang terbesar  koleksinya se-Asia Tenggara + 250.000 buah (menurut beberapa situs di internet). Dan sekarang sudah menjadi tempat wisata geologi yang ramai dikunjungi pelajar, mahasiswa, masyarakat dan wisatawan di hari biasa apalagi hari libur.








Pemutaran film gratis di ruang auditorium pada kam-jam tertentu, tentang geologi sejak zaman sebelum masehi yang sangat bagus yang harus ditonton oleh keluarga untuk mengetahui dunia, bahwa kita manusia juga adalah makhluk yang masih relatif muda yang hidup di planet yang namanya Bumi (Earth) dunia ini yang beberapa ribu tahun sebelum Masehi (sebelum tahun 0), hingga sejarah kota Bandung dan berkembangnya segala kesenian.

Selanjutnya ke lantai 2 ada alat-alat peraga yang cukup canggih.





 Mencoba alat canggih alat peraga Simulator gempa dan

Dan sesudah makan siang lalu check-out, sekitar pukul 13.00 kita masih sempat belanja ke Kartika Sari yang letaknya hanya sekitar 500 meter dari stasiun kereta Bandung di jl. Kebon Kawung no. 43. Alamat Kartika Sari adalah di jl. H. Akbar no. 4 Bandung (022-4231355, 022-4239678), dengan berjalan kaki hanya sekitar 6 sampai dengan 7 menit saja….yah jalan dikit sambil tarik kopor gak papa dong ya.

Jika Anda ke Bandung, tempat-tempat di atas ini merupakan tempat pariwisata yang baik dan recommended di Bandung, baik wisata alamnya, kulinernya, untuk semua wisatawan lokal dan expatriat dan rekreasi yang bisa sebagai tulisan karya wisata bagi anak Anda (field trip / wisata sekolah), seperti bisa untuk pelajaran Sejarah Indonesia (bahkan sejarah dunia) dan pelajaran geologi. Semoga bermanfaat untuk Anda.

Penulis.

Tidak ada komentar: