Selasa, 09 Juni 2015

Apakah Boleh Berdzikir Saat Masih Haid Atau Nifas ?

Apakah Boleh Berdzikir ketika Haid atau Nifas ?

Cukup banyak di setiap bulannya Bapak/Ibu yang telah menghubungi penulis dan dengan berbagai tujuan seperti: ingin memastikan lebih dahulu diagnosa apakah bayinya kelainan down syndrome, ada juga yang sudah langsung mau terapi dimulai segera mungkin (walaupun dari berbagai daerah yang jauh dan belum pernah bertemu dengan penulis). Hingga akhirnya banyak yang bertanya sehubungan dengan kondisi masih haid, sehingga bertanya bolehkah dzikir saat haid, ada juga yang mengatakan nanti setelah haid saja Pak memulai terapinya atau berkata: "Nanti Pak saya masih nifas selesai", sehubungan dengan terapi fisik organ jaringan dalam secara menyeluruh bagi bayi yang kami terapkan salah satunya adalah dengan metoda dzikir.



Tidak ada larangan saat haid atau nifas untuk berdzikir (dzikrullah)
Lalu penulis jelaskan bahwa saat wanita haid ataupun nifas berdzikir tidak ada larangan. Penulis jelaskan bahwa saat wanita haid (ke luar darah bulanan) atau nifas (pendarahan saat melahirkan) pun tidak dilarang untuk berdzikir dan penulis berikan hadits-hadits yang berkenaan dan memberi contoh kasus-kasus bahkan dianjurkan seperti saat detik-detik nifas.

Wanita saat haid dan nifas yang dilarang adalah seperti:
-sholat
-puasa
-tawaf saat umroh dan haji
untuk lebih jelasnya silakan baca dan simak tulisan di bawah ini.
http://www.konsultasisyariah.com/amalan-wanita-haid/#


Diharapkan Kematian Kita Umat Muslim Adalah Kematian Yang Khusnul Khotimah
Setiap hari kita selalu berdo'a agar hidup bahagia dengan membentuk keluarga dan beranak-pinak untuk berkembang biak sebagai khalifah Allah di muka bumi. Dan kita selalu berdo'a sehari-hari, seperti :
Ya Allah Ya rahman ya rahim
Engkau telah berikan kepada kami taufik hidayah dan rezeki yang banyak di setiap hari
Jadikanlah hati kami agar selalu setiap saat mengingat-Mu
Tidak ada daya upaya kecuali atas seizin-Mu ya Allah
Engkau telah memberikan kami waktu untuk kami mengabdikan diri kepada-Mu
maka ampunilah kami yang tidak pandai bersyukur kepada-Mu Ya Allah


Tibalah Masa Melahirkan
Hingga suatu saat dalam kehidupan bagi Anda para suami tentu dalam masa penantian di rumah sakit yaitu saat-saat genting istri melahirkan, bagi istri yang melahirkan adalah saat-saat genting bertarung nyawa untuk melahirkan sang buah hati. Saat nifas diharapkan selain berusaha mendorong sekuat tenaga agar si bayi ke luar, diharapkan hati  kita selalu mengingat Allah dengan berdzikir dan berbahagialah bagi mereka yang mengucap syahadat dalam menghadapi sakaratul maut. Karena kita tidak tahu detik dan waktu kapan nyawa kita diambil oleh Allah SWT. Jadi jangan sampai masa kematian yang tidak kita ketahui itu di saat kita sedang tidak berdzikir. Insya Allah mulut dan hati kita dalam kondisi haid pun (apalagi nifas) sebaiknya saat sedang berdzikir agar (jika) sampai kematian kita dalam kondisi yang Khusnul Khotimah. Aamiin.


Asal Kata Dan Makna Dzikir
SUNGGUH, berdzikir kepada Allah itu adalah hal yang teramat besar!” (QS 29 : 45)

Ditinjau dari segi bahasa, kata zikir berasal dari akar kata : dzakara – yadzkuru – dzikran yang berarti: menyebut, mengingat, atau menghadirkan sesuatu yang tersimpan dalam pikiran. Di dalam al-Qur’an, kata adz-dzikr disebutkan sebanyak 285 kali dalam berbagai bentuknya. Delapan belas kata di antaranya berarti laki-laki (dzukuur). Di samping kata dzikr, dalam al-Qur’an juga terdapat kata muddakkir (memakai huruf dal), yang oleh Muhammad Fuad al Baqi, (penyusun Kitab al-Mu’jam al-Mufahras) dimasukkan dalam kelompok kata dzikr.


Namun di dalam istilah bahasa, kata dzikir bermakna menyebut atau mengingat. Karena itu dzikir dilakukan dengan lisan dengan menyebut Asma (Nama) Allah secara berulang-ulang sambil mengingat-Nya di dalam hati. Zikir yang sesungguhnya mesti melibatkan lidah dan hati.

Jadi berdzikir dengan kalimat-kalimat yang mengagungkan Allah SWT artinya kita mengingat Allah SWT.
Wanita yang sedang haid dan nifas diperbolehkan untuk membaca kalimat – kalimat thayyibah, seperti dzikir, takbir, tahlil, tasbih, tahmid, dan bismillah ketika hendak makan atau pekerjaan lainnya. Ataupun masa "genting" saat melahirkan, seperti mengucapkan Allahu Akbar, 2 kalimat syahadat dan lainnya.


Untuk lebih jelasnya silakan dibaca situs di bawah ini:
https://umayatul94.wordpress.com/2014/06/02/meraup-pahala-saat-haid-dan-nifas/

Dan ada 35 amalan sunah saat wanita haid atau nifas, silakan baca artikel link di bawah ini:
https://shafiqolbu.wordpress.com/2013/08/05/35-amalan-sunat-ketika-kaum-hawa-haid-dan-nifas/

Akan terlihat ratusan situs atau artikel dan Blog yang menjelaskan bahwa saat wanita haid (dan nifas) diperbolehkan untuk dzikir, lebih jelasnya silakan browsing di google.com dengan keywords:
Saat haid diperbolehkan berdzikir



Jadi untuk wanita yang sedang nifas ataupun haid justru sangat dianjurkan untuk tetap berdzikir (mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah) agar setiap hari dan setiap waktu kita semakin dekat kepada Allah SWT dengan selalu mengharap ridho Allah SWT.

Jadi jangan ragu undanglah kami segera mungkin untuk presentasi dan menjelaskan ke rumah Anda atau di manapun Anda berada di Indonesia untuk memulai terapi bayi down syndrome sedini mungkin.

http://kprihatmono.blogspot.com/2015/02/jangan-wait-and-see-bila-bayi-anda-yang.html
http://kprihatmono.blogspot.com/2014/10/seorang-ibu-jakarta-barat-mukzizat-nya.html


Semoga tulisan ini mencerahkan wanita dan ibu sekalian.

Drs. R. Kurniawan Prihatmono
081386837511
Harap SMS lebih dahulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar